Bad day!\piknik?

9 0 0
                                    

Jantung Jasmine Berdetak hebat melihat wajah tampan Chanyeol.
"Arghh" Jasmine melakukan hal yang sama yang Chanyeol lakukan kepadanya
"Ahahaah" Jasmine segera berlari tapi tiba tiba
"Awh" Jasmine tersandung akar pohon, Chanyeol segera berlari ke arah Jasmine.
"Astaga! Kenapa kau bisa jatuh?" Tanyanya dan berusaha membantu Jasmine berdiri.
"Ra...ranting, Awh  kaki aku sakit banget" Jasmine kembali terduduk ia tak bisa bangkit.
"Naik sini" Chanyeol membalikkan badan.
"Eh, gak usah kali aku mah berat tau" Ucapnya gugup.
"Ayolah Jas" Akhirnya Jasmine menaiki punggung Chanyeol, merekapun segera berjalan.
Deg deg deg,, itulah yang di rasakan Jasmine sekarmian,
"Kau tidak begitu berat" Ucapnya datar.
"Oh ya? Baguslah berarti kau tidak keberatan"

Akhirnya mereka sampa di rumah Jasmine, Dengan sigap Jasmine langsung melompat tetapi..
"Awh"
"Pabo"
"Ha? Apa kau biilang tadii?"
"Woah? Kenapa kau melompat??" Jasmine memutar bola matanya dan mendengus sebal. Ia segera membuka pintu
"Tidak mengucapkan apa apa?" Tanya Chanyeol yang sedang memijat bahunya itu.
"Oh, maaf aku melupakannya"
"Terima kasih sudah mau menggendongku" Sambungnya lalu segera masuk ke dalam rumah.

----

Pagi yang cerah, kini Jasmine lagi mengikat tali sepatunya.
Tiba tiba, terdengar bunyi klakson.
"Hei, ke kampus bersamaku" Ucapnya dari dalam mobil.
"Makasih, aku bisa sendiri" Perkataan Jasmine membuat Chanyeol turun dari mobilnya.
"Jasmine, ikutlah denganku" Pintanya, Jasminepun mengangguk pasrah.

Mobil Chanyeol kini telah terparkir di tempatnya, sangat terlihat para yeoja yeoja bingung ketika Jasmine turun dari mobil namja tampan itu. Ketika Jasmine akan pergi, Chanyeol menarik tangan Jasmine dan Jasmine kini telah berada di pelukannya. Mata merekapun bertemu, Rasa itu kembali di rasakan Jasmine begitu juga dengan Chanyeol.
Chanyeol mendekatkan wajahnya ke Jasmine.
"Aaaa" Teriak para perempuan yang iri membuat hal itu terhenti, Jasmine menoyor kening Chanyeol dan segera berbalik menuju kelas.

" Jas, wajahmu merah" Ucap Zizi heran, mendengar perkataan Zizi ia segera mengambil kaca di tasnya.
"Astaga!!" Teriaknya histeris, Siswa di kelas itu langsung menoleh ke arahnya.
"Jelas wajahnya merah, tadi dia dan Chanyeol hampir--" Perkataannya membuat mata Jasmine melotot ke arahnya.
"Kau hampir berciuman?" Sambung Zizi kaget dan tertawa.
"Pasti Para perempuan mengganggu hal tersebut" Sambungnya lagi.
"Ti-tidak" Jasmine memalingkan mukanya ke arah tembok, dan pergi kebetulan hari ini seluruh kelas tidak akan belajar.

Kini Jasmine tidak sendirian, disampingnya sudah ada Chanyeol.
"Hei bukannya kau mengajakku ke kantin?" Tanya Jasmine, karena sedari tadi mereka hanya melewati kantin tersebut.
"Tidak, aku ingin berdua denganmu" Jawaban Chanyeol membuat Jantung Jasmine kembali berdetak kencang.
"Ma-" belum sempat Jasmine menyelesaikan pembicaraannya, tiba tiba ada yang memanggil Chanyeol.
Deg! Chanyeol terpaku siapa yang ada di depannya sekarang, dulu gadis itu pernah mengisi hatinya.
"Hira?" Chanyeol tersenyum kecut, Kemudian gadis yang bernama Hira itu mendekati mereka.

Kini mereka bertiga berjalan bersama, tapi Jasmine sangat kesal karena posisinya kini berada di belakang mereka dan hanya diam mengikuti langkah Chanyeol dan Hira, sedangkan Mereka? Terlihat bahagia sambil bercanda ria.
"Aku harus pergi" Ucap Jasmine dengan nada dingin, kemudian pergi tapi sebelum pergi tak lupa ia menajamkan matanya ke arah Chanyeol.
"Ugh, Rese banget tuh Cowok!" Ia memasuki kelas dengan muka kusut.
"Hei, Are you ok?" Tanya Zizi heran, karena setaunya ia tadi bersama Park Chanyeol.
"Oh, i'm ok" Perkataannya tidak sama dengan wajahnya, kini ia termenung di kelas.
"Friends, Lusa kita akan pikinik" Ucap Zura yang baru datang ke kelas.
"Oh ya?" Anak anak mulai ribut membicarakan hal tersebut tapi tidak dengan Jasmine yang sedari tadi hanya diam, padahal biasanya dia juga sama seperti yang lain.
'Apa mereka akan balikan?' Kini pertanyaan itu yang sedang menghantui dirinya.

Lo.ve! (Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang