#3

38 5 0
                                    

Pagi dihari minggu seharusnya menjadi waktunya beristirahat setelah enam hari beraktivitas, tapi berbeda dengan gadis satu ini yang sudah bangun jam 5 pagi tadi lalu langsung membereskan ruangan yang ada dirumahnya itu. adel memang tinggal seorang diri semenjak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya saat ia berumur 10 tahun. Semenjak kejadian itu adel tinggal bersama dengan neneknya yang sudah ditinggal oleh suaminya, tapi itu tidak berlangsung lama hingga umurnya berusia 15 tahun neneknya juga meninggalkannya. menyedihkan memang dibalik sifatnya yang ceria disekolah ada sepenggal kisah sedih yang ia rahasiakan bahkan dari orang terdekatnya. 

"masih setengah jam lagi" ucapnya sembari melihat jam dinding yang menunjukan 7.30

"mandi dulu deh udah bau gini" adel mencium bajunya yang sudah sedikit berkeringat ketika ia merapihkan ruang tamu. selang 10 menit kemudian adel keluar kamarnya dengan tampilannya segar dengan mengenakan jeans hitam dipadukan baju lengan panjang putinya lalu dikepalanya ia masih mengenakan handuk.

"siap siap deh" tangannya menggosok-gosokkan handuknya guna mengeringkan ramputnya yang basah setelah itu adel merapihkan penampilannya ketika ia merasa sudah rapih langsung saja ia memakai tas selempang dibahunya lalu melangkah keluar rumah.

Adel berjalan menuju tempat kerjanya atau lebih tepatnya Mandda Resto yang letaknya tidak jauh dari rumahnya dengan hanya berjalan kaki, walaupun adel merupakan siswi yang selalu mendapatkan beasiswi berkat peringkatnya tapi ia tetap membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain, makan misalnya.

"ehh udah nyampe, mbak?" tanya salah satu pegawai disana saat adel memasuki ruang ganti.

"pertanyaan elo enggak bermutu banget sih, al"

"cih! mbak adel mah gituh sama alya, enggak bisa diajak basa basi dikit" omel cewek bernama alya itu.

"sorry deh sorry" ucap adel sambil tersenyum

"udah cepet pake celemek sana! toko mau buka malah ngobrol kaya gini" suara dari arah belakang yang tak lain adalah tya yang juga pegawai disini.

"iyaiya sabar kenapa sih!" protes alya lalu cewek itu melangkah menurunkan kursi-kursi pelanggan yang ditaruh diatas meja. adel menghampirinya dengan alat pelnya lau mulai membersihkan seluruh lantai. Satu persatu pelanggan datang ketoko itu lalu adel yang bekerja sebagai pelayan terus melayani walaupun dirinya belum beristirahat sejak tadi tapi ia tetep profesional. 

"selamat siang, mau pesan apa?" tanya adel dimeja no 8 yang telah diisi sepasang kekasih.

"kamu mau pesen apa,yang?" tanya cewek itu.

"terserah kamu aja, aku ngikut aja" ucap cowok itu yang sendari tadi sibuk dengan ponselnya.

"kamu kebiasaan nih! tau ahh aku udah enggak mood makan" protes cewek itu.

"yaudah maaf deh, jadi kamu mau pesen apa nih?" tanya cowok itu sambil melihat daftar menu yang adel berikan tadi.

"samain sama kamu aja"

'please deh! enggak tau orang lagi cape! mereka malah berantem' ucap adel dalam hati lalu mempertahankan senyumnya diwajahnya itu dengan paksa.

"oke mbak saya pesen beef steaknya dua sama orange juice satu  dan ice tea nya satu" akhirnya mereka memesan makan lalu dengan cepat adel mencatatnya.

"silahkan tunggu"

###***###

"vin? bangun kek!" seseorang mengoyangkan badannya pelan.

"hm"

"abang! bangunnnnn" ucap syifa serta menyingkirkan selimbut dari tubuh cowok itu, hal itu membuat alvin terusik.

"apaan sih? hari minggu juga! masih ngantuk nih" ucap alvin yang sudah duduk tetapi matanya masih terpenjam lalu cowok itu mengacak rambutnya.

"sorry deh. anterin gue yuk! gue traktir deh" sebisa mungkin syifa memohon agar kakaknya itu mengantarnya.

"elo mah gitu! baik cuma lagi ada maunya doang" alvin lantas kembali tidur dengan memegang selimbutnya erat.

"ihhhh alvin!" jeritnya lalu menarik lengan alvin agar cowok itu tidak tidur kembali.

"yaallah syifa! gue butuh tidur sekarang. kenapa enggak mesen gojek sih!"

"kan masih ada elo dirumah"

"terserah"

"halo, manda? abang alvinnya jahat tuh sama aku! masa aku disuruh naik gojek entar klo ak-" ucap syifa terhenti dengan ponselnya yang menempel ditelinganya. mendengar aduan adiknya alvin langsung bangkit lalu memasuki kamar mandi.

"oke fine! gue anter elo"

"makasih"

-

-

-

"ini pesanannya, selamat dinikmatin" ucap adel setelah menaruh pesanan pelanggannya itu. lalu dipojok ada lelaki yang memanggilnya atau lebih tepatnya cowok itu ingin memesan sesuatu. napas adel tertahan saat dirinya tau siapa pelanggannya. adel tak menyangka akan bertemu alvin ditempat ia berkerja. cowok itu nampak berbeda dari biasanya, ia mengenakan kemeja kotak-kotak biru yang didalamnya telah dilapisi oleh kaos putih polos dipadukan dengan jeansnya.

"siang, mau pesan apa?" suara adel terdengar sedikit jutek

"caramel machiato satu dan wa-" ucapan cowok itu terhenti saat matanya yang tajam menatap pelayan didepannya.

"adel? elo ngapain? eh sejak kapan elo jadi pelayan disini?"

"maaf tapi saya masih banyak pekerjaan! jadi anda pesan apa?" adel mulai jengkel dengan sifat cowok satu itu dan ia yakin besok adel menjadi bahan bully disekolah.

"kok buru-buru sih!"

"saya ulangi pesanan anda. satu caramel machiato. silahkan tunggu" setelah itu cewek itu berjalan menjauhi meja alvin dan memasuki dapur.



TBC


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


anggap aja yang diatas ini alvin

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang