Adorable One

12.6K 180 5
                                    

Hei.. ini cerita baru dariku..
Cerita yang lalu sudah gak tau gimna nasipnya semenjak draft ku hilang gak tau di telen siapa.

Berbeda dari sebelumnya kali ini aku nyoba buat bikin cerita gaystorie or homo... jadi buat yang anti silahkan minggir yag.

Berharap bisa memasukkan sedikit humor dalam cerita ini. (Itu juga kalau bisa) maklum biasanya suka kejebak ama alurnya. Sengaja dibikin semelow melow mungkin di awal.. tapi berikutnya bakal di bikin kocak (usaha loh ya.. usaha, hargailah usaha sayah)

Sengaja aku selipkan beberapa lagu buat nambah fill di cerita ini. Anggap aja lagu-lagu itu lagu dari album-albumnya edrico ya.
Kenapa milih lagu india?
Owhhh.. tentu.. ya simple sihhh alasanya. Karena suka ajah..
& kenapa milihnya lagu-lagu babang bewok arijith singh ?
Dah tentulah karena ngefans ama suaranya & musiknya yang mnurut saya paling kena di hati.
Tapi tenang ajahh.. readers akan tetap dibebaskan berimajinasi dengan menganggap kegantenga si Edrico itu ibarat Tarkan, tau dong tarkan? Babang ganteng asal turki ituhh.. & katanya doi do gosipkan gay. Ups.. kalau itu sayah mah gak tau ah.. cukup mengagimi kegantengannya aja yang sooooooo soooo adorable itu.

Buat yang gak tau artinyah. Tenang ajah kawans.. di sediain subtitle kok.. ihhiiikk.. hikk..

Okoklah.. gak mau banyak ngoceh lagi.  silahkan dinikmati..
############################

Edrico Akmal mulai menaiki panggung untuk melakukan debut, launching album perdananya.

Biarpun hatinya sedang hancur, luluh lantak namun itu juga yang membuat ia semakin kuat dan fokus menggarap albumnya. Sekolah ia tinggalkan. Walaupun sebenarnya bukan karena cita-citanya itu ia memilih meninggalkan pendidikannya. Melainkan karena ananta kekasihnya yang tega mengkhianatinya.

Flashback**

"Maaf... Ric.. hanya itu yang bisa gue ucapkan sekarang, gue memang salah karena lebih mementingkan hasrat. Gu...gue.. minta maaf Ric". Lagi-lagi hanya kata maaf yang bisa di ucapkan Daryus sahabatnya itu yang keadaannya sekarang tak jauh berbeda dengan dirinya. lebam, bibir pecah, hidungnya mungkin saja retak akibat tonjokan dari Edrico.

"Gue cuma gak habis pikir Yus, lo... gak sekedar sahabat gue. Lo tau gimana perasaan gue ke Nanta Lo yang paling tau. Gak ada di diri gue yang lo gak tau. Gue.. gak tau salahnya gue dimana. Sampe lo tega kaya gini ke sahabat lo sendiri?". Edrico mengusap darah segar yang mengalir dari pelipis matanya. Tersengal-sengal dia meluruskan kakinya kelelahan dan terduduk setelah habis-habisan meluapkan emosinya kepada Daryus.

Bagaikan disambar petir disiang bolong panas tang.. tang.. saat ia mendengar bahwa Ananta, kekasihnya hamil, bagaimana bisa. Bahkan ia selalu menjaga kehormatan kekasihnya itu, seberapapun ia ingin. Tapi tidak akan dia menggangunya selagi belum halal untuknya. (Kurang gentle gimna lagi coba? Ups.. plak)
Lalu bagaimana bisa ananta justru hamil, dan,, dan lebih menyakitkan dari segalanya, Daryuslah ayah dari bayi yang sedang di kandung Nanta. Daryus, sahabatnya sejak kecil. Ia mempercayai Daryus lebih dari akila kakaknya sendiri. Tapi, tapi daryus. Justru yang melukai hatinya. Seperti ada bagian dari nyawanya yang hilang. Begitu ia menerima telfon dari ananta dan menjelaskan semuanya. Darahnya serasa mendidih. Ia gelap mata dan langsung mendatangi daryus di rumahnya kemuadian menarik pemuda itu keluar Rumah. Di saksikan seluruh keluarga Daryus ia mengahajar anak itu.

"Enyah lo dari hidup gue, gue ngerasa gak ada satupun lagi yang perlu kita bahas. Jangan pernah anggap gue ada di kehidupan lo, ataupun Nanta. Karena memang itu kan yang sudah kalian lakukan selama ini. Seolah gue gak ada hah? Seolah gue gak penting sampe kalian tega?". Sekali lagi ia menendang kaki daryus dan meludahinya kemudian berlalu dari situ. Itu adalah pertemuan terakhirnya dengan daryus.

he's   adorable dady,  & he is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang