Maaf

39 2 0
                                    

°°°
Sepulang sekolah aku membuka pintu rumahku dengan perlahan , saat aku masuk aku terkejut saat melihat sosok Ikhsan yang sedang duduk santai di bangku ruang tamu yang memiliki corak warna yang menarik , ia dengan asik nya berbincang bincang dengan mamahku . Dia menengok ke arah pintu dan  melihat kearah ku yang sedang berdiri di ambang pintu , dengan senyuman jail khasnya yang melekat diwajahnya , mamah ku yang sedang memegang gadget pun juga melirik ke arah Ikhsan dan mengikuti ke arah apa yang dilihat ikhsan saat ini? Mamah ku langsung  menyadari kedatangan ku, mamah  pun  langsung tersenyum lebar ke arah ku,lalu melambai kan tangan ke arahku . Aku curiga apa yang membuat mamah tersenyum seperti itu . Aku curiga . dengan senyuman mamah bisa saja ia salah gunakan supaya aku tidak tahu kalo dia dengan ayah sedang berkomunikasi , tentang seperti apa,teman ku disekolah. Aku pun gak mau memikirkan hal hal yang membuat kepalaku menjadi pusing .

Aku pun langsung menaiki anak tangga dan menuju ke kamar ku.

Sesampai di kamar aku menjatuhkan tubuhku dengan kasar ke kasurku yang bisa di bilang nyaman lah buat ku , aku menghala nafasku dengan cepat.
Tiba tiba ada hal yang membuat kepalaku menjadi semakin pusing  . "Hmm,, pasti si ikhsan nih ngomong yang enggak enggak sama mama ku . Ah,sudahlah enggak usah dipikirin lagi." Dumelku membuat aku semakin gelisah , aku menenggelamkan kepala ke bantal kesayangan ku . 'Ah' desahku dengan kesal membuat aku guling guling di atas kasur dan mengacak acak rambut ku dengan kasar

TOK...TOK...
aku langsung bangkit dari tempat tidur karena menyadari dengan  kehadiran mamah ku di balik pintu . Aku pun duduk di tepi tempat tidur. memikirkan apa yang harus ku katakan saat tertangkap basah oleh ayah dimana aku sedang asik mengobrol dengan Iksan .
"Siti..sayang . nak ..ayo ..turun...makan siang nya udah siap tuh" ucapan mamah membuat aku menjadi  bangkit dari tepi tempat tidur , aku bolak balik di atas karpet  bulu bulu berbentuk bulat dengan gambar doraemon kartun kesukaan ku . Aku meletakkan ujung jemariku diatas bibir merah ku.

Tidak menunggu lama aku langsung membuka pintunya, aku hanya memperlihatkan wajah ku lelah ku yang berhadapan langsung dengan tubuh mama
"Hmm,,iyah mah nanti aku nyusul" aku mengeluarkan suara serakku supaya tidak di suruh turun dan makan bareng dengan Ikhlas .Tapi,malah mama memaksa ku untuk segera turun "Ayo...cepett...gak..nanti..makannya dihabisin ,loh..sama mama dan ikhsan " mama menarik narik tangan dari genggaman pintu , aku langsung melepaskan lenganku dari genggaman tangan mamah yang membuat tangan ku memerah , aku hanya bisa memutar bola mataku saat melihat tingkah laku mama yang suka nya memaksa and overprotektif
"Iyah.. iyah.." aku berjalan membelakangi mamah ku selama langkah menuruni anak tangga tiba tiba saja, ancaman ayah muncul lagi di otak ku . ' hah , sikap ayah memang selalu saja bikin kepala ku jadi pusing 7 keliling' gumam batinku

##
Selama makan suasana menjadi hening , hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu diatas piring . Aku memikirkan apa yang harus ngomong ke ayah kalau aku ketauan ?"Hahaha..ciee yang makannya diem diem . Padahal disekolah mah.. nempel terus.. hmm kayak apaan ajah... wkwkw" mamah memulai pembicaraan dengan berakting meledekku yang membuat kehiningan diantara kami terpecahkan , membuat aku jadi tersendak , aku langsung meraih minum yang berada di samping tangan ku . Saat minum aku melirik ke arah mamah dengan Ikhsan , mereka langsung tertawa lepas saat melihat tingkah laku ku. Aku menatap tajam kearah matanya ikhsan yang sedang tertawa lepas . Seakan dia berhasil mengerjai ku dengan memberi tahu tingkah yang aku lakukan di sekolah . itu sungguh memalukan plus gelisah

°°°
Aku menginjak kaki nya dengan kencang
"Aw..sakit" jerit nya ekspresi wajahnya menjadi berubah ekspresi orang kesakitan . Ia menggesek gesekan kakinya untuk menghilangkan rasa sakit nya
"Biarin..bodo amat.. wlee" aku menjulurkan lidah ke arah wajah nya , aku merasa puas saat melihat ekspresinya. Ibu ku terkekeh saat melihat tingkah laku kami , mungkin ekspresi wajah ibu itu hanya sebatas akting aku tau , ibu pasti nething dengan sikapnya Ikhsan. Suara sendok yang diletakkan ke piring oleh ibuku yang terdapat sisa sisa makanan menujukkan bahwa makanan ibu sudah habis . Makanku terhenti saat melihat ibu meninggalkan meja makan. "Kalian kalo udah selesai makan piring nya langsung dicuci yah .." kata ibuku sambil membawa piring menuju ke tempat cucian piring , sambil mencuci piring makannya.

MenantikanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang