Wan

17 1 0
                                    

"Udahlah, Kal. Mikirin Alin mulu lo. Dia aja ga mikirin lo." Kata Angga.

"Ga nyangka aja gue. Bisa juga cewe yang udah 2 tahun selalu bareng gue malah lebih milih cowo lain. Sakitnya tuh disini, bener juga Cita Citata." Jawab Kalvin sambil menepuk dadanya.

"Cewe selingkuh kok lo gamonin. Mending sini gue kenalin ke salah satu cem-ceman gue. Yang mana ya, gua pikir dulu-" sahut Bara.

"Halah cem-ceman lo kalo ga cabe ya tante-tante, Bar." Jawab Kalvin. "Eh, Ma."

"Iya, Pa."

"Najis, ya Rhama. Kiandra anak MIPA 2 sepupu lo kan?" Tanya Kalvin.

"Iya tuh. Mau lo jadiin cem-ceman lo?" Sambung Angga.

"Ngapa lo yang jawab, njir. Lagian kok Papa Kalvin tega duain Mama." Canda Rhama sambil pura-pura jatuh.

"Ga waras lo, Ma. Lagian gue nanya karna mau nanya lagi."

"Banyak tanya lo." Sahut Bara.

"Berisik lo, Bar, serah gue lah. Si Kiandra punya temen namanya Shanin kan?"

"Oh, si Shanin. Iya tuh temen si Kiya. Jutek gila tuh cewe. Masa pas gua tarik tasnya terus kedipin mata, gua malah ditendang terus dikatain lutung." Jawab Rhama.

"Semua cewe juga bakal nampar orang ga dikenal yang tiba-tiba narik tasnya terus ngedipin mata, goblok." Sahut Kalvin.

"Ya gue kan mau kenalan."

"Serah lo, dah."

Bel pelajaran terakhir di SMA Merdeka 3 pun berbunyi. Pelajaran terakhir di kelas XII IPS 4 adalah Geografi dengan Bu Surti yang terkenal killer.

"Mending gue cabut ke kantin sebelum dicari Tante Surti." Kata Kalvin. "Lo pada ga ikutan?"

"Gue ga lah. Kapok gue pas ketauan Surti disuruh jalan jongkok keliling lapangan sambil nyanyi Kesempurnaan Cinta." Jawab Bara.

"Gue juga lagi mager. Mending gue tidur di pojokan." Jawab Rhama.

"Lo aja." Sambung Angga.

"Payah lo pada. Ya udah, gue duluan." Kalvin pun segera berjalan keluar kelas menuju kantin.

Saat di perjalanan menuju kantin, Kalvin melihat Bu Surti sedang berjalan ke arah kelasnya. Kalvin melihat Bu Surti berjalan cepat ke arahnya dengan tatapan basmi-siswa-pelaku-cabut. Dengan jantung berdegub kencang, Kalvin bersembunyi dibalik tanaman hias yang kebetulan ada di sebelahnya. Padahal tanaman itu hanya menutupi sebagian badannya.

"Kayaknya tadi ada siswa mirip Kalvin yang berkeliaran disini. Awas kalo ketemu. Dimana anak itu?" Kesal Bu Surti di dekat tempat Kalvin bersembunyi.

"Wah, Ibu salah lihat deh. Ga ada siapa-siapa kok, Bu. Daritadi saya si taneman unyu sendiri doang disini!" Sahut Kalvin dengan suara samaran ala penjual bakso boraks.

Bu Surti mendecak heran, "begitu ya? Tapi tadi memang ada Kalvin ah disini."

"Waduh, Bu. Coba periksakan kejiwaan Ibu ke rumah sakit terdekat. Jangan sampai Ibu kena gangguan jiwa karna berhalusinasi." Sambung Kalvin masih dengan suara samarannya.

"Tapi tadi-"

"Bu, Ibu telat 10 menit loh, Bu."

"Ah, mungkin memang salah lihat." Gumam Bu Surti sambil berjalan pergi.

Setelah Bu Surti terlihat cukup jauh, Kalvin pun keluar dari persembunyiannya dan tertawa penuh kemenangan.

"Dasar tante-tante stupid." Ejek Kalvin dari kejauhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Almost, Closer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang