The Green Eyes

54.6K 1.9K 22
                                    

Thanks for my all inspiratio to make this a romance story.

Sorry for typo,

Please follow my wattpad and
vomment my readers

A V I K A 92

.........................................

Anna Wood POV

Richard selalu memenuhi galerynya dengan lukisanku,
setiap sudut galerynya aku hanya melihat diriku yang dilukisnya sangat berlebihan. Ini galery kedua yang dibukanya sebelum kami pindah dari San Francissco ke Kota New York ini.

“Apa tema pembukaan galerymu kali ini, Richard?”. Tanyaku

“The green eyes of aphrodite”. jelasnya

Aku memutar bola mataku dengan malas, ini kali kedua aku mengekornya di setiap pembukaan galerynya, sebelum di New York pria ini telah membukanya di tempat asal kami San Francissco dan disana peminat lukisannya begitu banyak, jadi dengan keuntungannya itu bisa menjadi modalnya membuka hobby yang menjadi bisnis juga di kota ini.

“Berlebihan, carilah tema yang lebih bagus lagi, apa kau ingin galery mu sepi pengunjung?”.

Dia menarikku ke salah satu lukisanku, yang kuyakini telah terjual karena sudah diturunkan dari pajangannya.

“Kau dari dulu tidak menyadarinya..Anna, betapa indahnya kau untuk sekedar kulukis, ini buktinya lukisan kedua yang menonjolkan kedua bola mata seksi mu itu, telah terjual dengan harga yang tinggi, 10.000 dollars”. Terangnya

Richard selalu berbicara seperti itu, mengangap aku sebuah benda yang layak dilukis.

“Siapa orang bodoh yang mengeluarkan uang sebanyak itu, hanya untuk sebuah lukisan itu”, tanyaku.

Richard menunjuk wanita paruh baya yang pakaiannya seperti seorang housekeeper dari seorang konglomerat.

“Dia juga pernah membeli lukisan wajahmu di San Francissco dan sekarang juga”, terangnya.

Dengan melihat penampilan wanita paruh baya itu, sudah dipastikan bukan untuknya lukisan itu, mungkin untuk pajangan di rumah tuannya.

“Ah..entah mengapa, rasanya kau seperti menjual, temanmu Richard”.

Dia hanya tertawa melihat tingkahku, pria ini kalau bukan teman seperjuanganku aku akan membunuhnya. Hari ini pembukaan galerynya sekaligus kepindahanku dari San Francissco ke kota ini untuk melanjutkan kuliahku di Columbia University,

“Andai kau pria, pasti sudah ku cium kau”.

Richard adalah teman sepanti ku di Theresia, San Francissco dan temanku ini adalah seorang gay,dia adalah teman pria satu – satu nya dalam hidupku dan aku sangat menyayanginya seperti ayahku Mario Wood yang telah meninggal sepuluh tahun yang lalu. Ibu tiriku yang masih muda kala itu menyerahkanku ke panti karena dia takut aku membawa beban baginya dan adik tiriku Rose.
.........................................................

Brian Henderson POV

“Tak seperti biasanya Brian, kau ikut dalam makan malam pertemuan keluarga kali ini”

SHE'S MINE (Sweet & Wild) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang