The End of Maldives

18K 913 7
                                    

Happy Reading

Maaf telat updatenya..

sorry for typo

...........................

Author POV

Pasangan yang baru menikah itu menikmati hari - harinya di Maldives layaknya pasangan menikah pada umumnya. Siapapun orang tak akan mengira kalau pernikahan itu hanya kebohongan belaka. Semua kemesraaan itu terlihat sangat murni mereka tunjukan di tepi pantai itu.

Dari kejauhan tampak seorang pria berkaos putih dan selalu mengenggam kamera dengan lensa seperti cerobong kedepannya.

Pria itu selalu mengambil gambar kearah pasangan yang mesra itu, terlalu asik mengambil gambar dia tidak  menyadari seorang telah mendekatinya.

"Kau mengambil gambar tanpa izin lagi, kau tidak berubah".

Pria yang dikenal nama Chris itu hanya tersenyum,menangapi pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Apa dia begitu cantik, sehingga kau hanya memotretnya saja tanpa menghampirinya".

"Dia telah mempunyai suami".
Jawab Chris cepat

"Sayang sekali kau selalu menyukai wanita yang bersuami".

"Kau sedikit benar, tapi aku menyukai keindahan wanita itu".

"Come on Chris aku hanya punya waktu cuman hari ini. Besok aku harus ke Paris. Ayo balik bekerja".

Wanita tinggi 176 cm merangkul Chris untuk kembali ke salah satu resort tersebut.

Anna POV

Semua ini terasa seperti mimpi buatku berada dipulau ini dengan suami yang tidak mencintaiku tapi hanya memanfaatkanku saja untuk kesenangan pribadinya saja. Tapi entah mengapa aku sangat menikmati kebersamaan kami,serasa hidupku telah lengkap bersama Brian disisiku.
aku tidak mau bangun dari mimpi ini dan kembali dunia nyata yang akan menghancurkan hatiku

"Besok kita akan kembali, Kau sedih sweetheart?".

Dia memgecup singkat pipiku dan membuyarkan lamunanku. Angin dari laut dan bunyian ombak di tepian pantai sangat menyejukkan hati ditambah Brian disisiku.

"Ah.. aku tau".

"Besok kita akan kembali lagi setelah pekerjaanku selesai Anna"

"Kau bekerja? bukannya selama ini kau hanya bekerja dari mansion mu saja?".

"Sorry, Anna ada hal - hal yang tak terduga yang harus kuhadiri langsung".

"Ah.. bukan urusanku juga, terserah kau mau menghadirinya atau tidak".

"Anna please aku tidak ingin kau seperti ini lagi, kita telah melakukan hal banyak berdua selama ini, kita adalah suami-istri". tambahnya

aku berdiri dari tempat duduk itu.

"Brian pernikahan ini adalah sebuah kebohongan yang kau ciptakan. Aku tidak mau terbuai dengan semua perlakuan ini".

"Aku ... harus kembali kehidupan nyataku dan kau juga Brian. Jangan terlalu berbuat baik padaku aku takut aku akan sulit untuk kembali dalam kehidupan normalku".

Mataku terasa perih..seperti ingin menangis oh tuhan aku tidak mau menangis di depannya. Aku berbalik dari Brian untuk menormalkan nafasku dan memeriksa mataku apa ada air yang turun.

"Shut Up Anna!! Ayo kita kembali ke kamar".

Dia menarikku menjauh dari pantai ini. didalam perjalanan aku melihat wanita sialan dikota asalku dulu menuju ke arahku.

"Hi,Anna".

aku membatu kenapa dia disini apa dia mau mengusik hidupku lagi sewaktu High School dia wanita ular sering membuat fitnah terhadap keluargaku karena aku berasal dari panti semua orang percaya pada ucapannya. ini lah yang membuatku tidak bisa hidup tenang dikotaku dulu.

"Kate,What are you doing here?",
Tanyaku takut

"Hi Brian, I miss you so bad".

Apa dia mengenal Brianku.Sial wanita ini benar - benar membuat hidupku tidak tenang. Ku liat ekspresi Brian berubah menegang. Jangan - jangan dia salah satu mantannya Brian.

"Kate, Kau mengenal Brian?".
Tanyaku khawatir

Dia merangkul lengan sebelah kiri Brian. Aku ingin menjambak rambut wanita jalang ini.

"Sure, Aku adalah satu-satunya wanita yang bisa memuaskannya di ranjang". jawabnya genit sambil mengesekkan payudaranya ke lengan Brian

"Maaf Kate,aku ada urusan dengan istriku".

ISTRIKU kata itu membuat aku berbunga - bunga dia mengakuiku istrinya. ini rasanya luar biasa.

"Istrimu?? Hah kau memilih wanita panti yang hina itu jadi istrimu ketimbang aku yang sempurna ini".

Ingin sekali aku merobek mulutnya dan memukul pantat palsu itu.

"Apa kau bilang sempurna,dari ujung kaki sampai rambutmu hanya rambutmu yang asli selebihnya kau operasi". Jelasku

Kulirik Brian dia hanya tersenyum geli melihatku. aku

"Maaf aku harus pergi aku ingin bersama istriku".

"Kau tidak dengar S.u.a.m.i.k.u bilang". Aku menekankan kata suamiku agar wanita itu dengar

Brian menarikku lagi kekamar resort kami. Melihat wanita jalang itu pernah bersama Brian membuat hatiku sedikit sesak.
Aku menoleh kebelakang,wanita jalang itu terlihat merah. kutau dia sangat marah.

"Aku tidak suka kau bicara itu tadi". Brian memelukku dan mencium leher terbukaku

"Yang Mana kata Suamiku atau aku menghina wanitamu itu".

"Anna bukan itu, sebelum kita bertemu dia".

"Tidak ada yang salah dengan ucapanku Brian, sebagai wanita aku harus bisa menjaga kehormatanku yang lainnya yang tersisa".

"Anna bisakah kau tidak berucap seperti itu lagi itu sangat melukai hati".

Seorang Brian Henderson terluka hanya dari ucapanku mengenai pernikahan palsu ini. Apa yang salah dengan itu.

"Ok,akan ku usahan..".jawabku malas

"Bisakah kita pulang sekarang? aku tidak mau menunggu besok". Tambahku

"Kenapa Anna? Bukankah kau menyukai tempat ini".

"Aku sangat sangat menyukai tempat ini lebih dari tempat dimanapun di dunia ini".

"Terus apa alasan mu untuk pergi sekarang tidak menunggu esok hari?".

"Tempat ini tidak lagi indah kalau ada wanita itu disini".

"Apa kau ada masalah dengannya kalian seperti musuhan".

"Lebih dari itu, aku tidak menyukainya karena dia menyebarkan fitnah keji terhadapku dan keluargaku.aku sangat membecinya dia membuatku menjadi bahan bullyan teman-temanku di high school".

Brian hanya terpaku melihatku.

"Baiklah..apapun yang kau inginkan akan ku kabulkan malam ini kita berangkat".

aku mengecup bibirnya sebentar tapi dia langsung melahap bibirku tanpa ampun kami mengambil jeda sebentar untuk mengambil nafas.

"ayo kita lanjutkan". godanya

Dia mengendongku dan menaruh tubuhku di kasur king size itu

"Sebentar aku minum pilku dulu".

"Shit aku benci pil itu selalu menganggu momentku".

Aku hanya tertawa melihatnya.

"Hurry up Honey, kau tau kita membutuhkan waktu yang lama".

"Mari kita lanjutkan".godaku

...........................

Maaf cuman dikit

Vomment donk biar semangat bikinnya

Terimakasih sudah mampir

Esok sore update lagi secepatnya.

SHE'S MINE (Sweet & Wild) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang