Sebagai pemuda, sebagai mahasiswa, dan sebagai manusia merupakan sebuah anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan. Bagaimanapun kita sebagai pemuda, memiliki hak untuk menikmati hidup, memilih jalan kehidupan yang akan kita tekuni, memilih cara apa yang akan kita jalani, ataupun memilih peran yang akan kita mainkan. Dan, ternyata saya memilih untuk memainkan peran sebagai mahasiswa yang peduli akan dunia politik. Akankah itu menjadi sebuah dosa? Apakah itu sebuah kesalahan? Ataukah berarti saya mengorbankan diri untuk jatuh ke dalam lobang hitam penuh sesak oleh orang-orang pendosa?
Semua orang dapat hak untuk berkata sesuai nurani, ataupun orang lain dapat menjudge seseorang atas dasar apapun, karena hidup bagaimana tentang kita terbiasa dengan cacian yang membuat kita tetap berjalan, dengan omong kotor yang datang dari mulut-mulut suci.
Dunia politik memang kejam, kotor, dan tidak akan pernah hadirnya hasrat kemanusiaan untuk saling membangun kesan yang baik. Lantas, mengapa saya berani untuk megambil pilihan untuk terjun dan menggeluti dunia yang kotor ini? Di dalam ruang yang luas ini, dengan tembok terpampang lukisan yang menarik, dengan lantuna musik Iwan Fals yang membuat saya tersadar, Apakah saya salah mengambil pilihan hidup yang akan saya jalani untuk masa depan?
Hari ini, hari tenang bagi jiwa yang sedang luluh akan setiap tantangan hidup yang setia mendera dan meruntuhkan jiwa ini. Terjun dalam dunia kotor ini yang kau sebut politik, membuat saya semakin rasional dalam memandang segala sesuatu, entah itu hidup, perjuangan, ataupun dalam kisah romance yang selalu menjadi top mind bagi pemuda dan pemudi saat ini.
Lantas apa gunanya terjun dalam dunia kotor ini? Seringkali saya menerima celotehan tentang bagaimana perspepsi setiap orang memandang politik itu sebagai dunia kotor nan keji. Pertanyaan semacam ini menjadi sebuah santapan setiap hari. Apakah hal itu membuat saya berpikir ulang untuk mengambil sebuah pilihan hidup? Hmmm Tidak!
Dunia politik tidak sekotor yang ada di benak kalian semua, politik merupakan sebuah seni kehidupan, yang sering kali menjadi main strategy untuk setiap individu dalam hal bagaimana mendapatkan kepentingannya. Tentu saja, setiap interaksi yang kau lakukan adalah politik, kita semua tidak bisa hidup tanpa politik.
Masalah moral saat ini selalu hadir di tengah-tengah kehidupan generasi muda Indonesia saat ini. Entah pihak mana yang harus disalahkan atas terjadinya krisis moral yang menerpa bangsa kita.
Masalah tawuran, pemerkosaan, kekerasan, hedonism, kurangnya penghargaan terhadap waktu dan lain sebagainya sudah menjadi trend anak muda saat ini. Pemuda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa sebagai agent of changes. Apakah pernyataan ini relevan jika kita melihat situasi seperti ini pada hari ini? Pemuda sebagai generasi penerus bangsa? Apakah benar seperti itu?
Tidak! Menjadi bagian dari generasi penerus bangsa itu tidak mudah! Kita harus memiliki jiwa pemberani, pemikiran kritis, dan rela berjuang demi kepentingan bersama bukan melakukan hal yang tak bermoral seperti kondisi hari ini, dan kita dapat melihat kasus-kasus tak bermoral terjadi.
Merujuk kepada pernyataan Ir. Soekarno “ Beri aku 1000 orangtua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia”. Masihkah kita bisa dikatakan sebagai generasi penerus bangsa? Tanggung jawab ada di pundak kita, mendarah daging di tubuh kita. Mari kita renungkan bersama.
Mengapa dunia ini hancur? Mengapa dunia ini penuh kekerasaan? Mengapa dunia ini penuh dengan diskriminasi? Mengapa dunia ini kurang adanya toleransi? Karena tidak adanya peran pemuda yang memiliki jiwa perjuangan, dan tidak adanya apresiasi terhadap dunia politik. Bagaimana kita dapat berpikir kritis jika kita apatis terhadap politik? Bagaimana kita dapat berguna untuk orang lain jika kita sendiri tidak mencoba untuk memaksimalkan kemampuan yang ada di setiap diri? Bagaimana?
Masihkah kau banggakan kebutaan politik yang kau miliki? Kebutaan politikmu membuat zaman semakin edan, orang kaya menikmati mobil sedan, sedangkan orang miskin pun tak bisa untuk makan.
Politik tidak kejam, hanya orang-orang yang terjun dalam dunia politik itu yang kejam, jika orang jahat tetap menguasai dunia politik, bagaimana kita mendapatkan kesejahteraan? Mengapa dunia politik itu dipikir kejam? Karena orang-orang baik seperti kalian tidak mau sekedar bertindak, dan berinteraksi dalam dunia politik. Bergunalah sesuai kapasitasmu, dan berjuanglah sesuai yang kau dapat lakukan.
Masihkah kau sebut politik itu menjadi sebuah dunia yang kotor jika politik itu sendiri memiliki tujuan yang suci