Siang

891 14 0
                                    

Di saat ini

Di siang ini

Kita menjamu hari siang kita dengan juadah
Tanpa kau ingat akan yang di sana

Di sana itu ada yang kelaparan
Menanti dengan penuh kesabaran
Sabar mencari sebutir nasi
Untuk mengisi hari siangnya dengan tenaga

Sayangnya,
Mampukah mereka mencari
Walau sebutir emas permata
Nasi yang pada mereka adalah kenikmatan
Yang tak mampu diungkapkan

Sedangkan kita di sini
Mengisi siang kita dengan juadah
Yang lebih dari sebutir nasi
Hingga tidak terasa
Yang emas permata mereka
Itu adalah nasi yang sedang kita jamu

Mencaci !
Menghina !

Hanya kerana engkau merasa
Apa yang sedang kamu jamu itu
Tidak nikmat
Tidak memenuhi kehendak mu yang tinggi melangit

Bersyukurlah

Masih ada lagi sebelangga nasi menanti mu nanti
Sedangkan di sana sebutir nasi
Sukar untuk dipenuhi

Luahan KataWhere stories live. Discover now