Sedikit revisi yah hehe
Cuma huruf kapitalnya ko kalo mau baca ulang silahkan ga juga gapapa 😊***
Silaunya mentari pagi telah membangunkan seseorang yang mungkin tengah bermimpi indah, melalui celah gorden yang entah siapa yang membukanya..
"Ugh..hhhh..hoammm" dengan malasnya dia bangun dan pergi kekamar mandi dengan mata yang masih tertutup karna masih mengantuk..
"Duk brakk"(entah gimana suaranya) dan saat itu juga dia membuka mata lebar-lebar dan meringis kesakitan
"Uh...awwwww... dasar meja gila,tolol,oon, knapa diem disitu sih" dia marah-marah sambil mengusapkan tangannya kepada kaki yang sakit, begitulah dia sudah menjadi makanan sehari-hari dengan keteledorannya..
Dengan amarah yang masih meluap-luap dia masuk ke kamar mandi ..
Setelah selesai mandi dia langsung memakai baju dan sedikit merias diri didepan cermin dan memang seorang Adel tidak suka dengan make up berlebihan biarkanlah terlihat apa adanya dengan senyuman indahnya saja cukup untuk memikat kaum Adam lainnya."Dugdugdug..." suara ketukan pintu yang amat sangat keras mengganggu acara dia yang sedang merias diri didepan cermin.
"Ish.. iyaaa sebentar" ucap nya.
"Del.... Adelll.... Adeliaaaaaa... cepet buka sayang kamu kebiasaan lama deh ah..." teriak ibunya dari luar, dan ya dia adel atau lebih tepat nya adelia nisa maharani itu nama lengkapnya
adelia sedang merapikan baju dan langsung membuka pintu kamarnya"Yaa ampun bu ada apa? sepertinya ada yang ga beres sampai ibu harus rela tangan nya sakit gara-gara ngetuk pintu adel kenceng kaya gitu kasian kan pintu nya sakit juga tau" kata Adel sambil mengeluarkan cengiran khas nya kalau sudah bercanda dengan ibunya
"Kamu nih ya, baru keluar udah main bilang-bilang seperti itu ibu kan ga enak yang seharus nya sakit itu tangan ibu bukan pintu nya" jawab Dewi ibunya Adel dengan tampang cemberut pura-pura marah nya
"Ya ampun bu maafin Adel yang imut,cantik,lucu,sexi aduhai mirip luna manyun ini yah" jawab Adel dengan mata pupy eyes andalan nya
"Kamu ini ibu serius tau apa lagi bawa-bawa luna yang lagi manyun kan serem tauuu" ucap Dewi.
"Tapi wait kembali kepercakapan awal Adel kamu kebiasaan ah udah tau kadang ibu lupa mau bilang apa, itu loh del hikss, diaaaa" dengan wajah yang kembali sedih ibunya Adel menangis dalam diam.
"Dia siapa bu?" ucap Adel.
Adel sebenarnya sedikit takut dengan apa yang dibicarakan ibunya, sebenarnya apa maksudnya tentang dia, pikir Adel sesaat.***
Proses pemakaman telah selesai dilaksanakan, memang begini lah kalau ditinggal oleh kesayangan ibunya Adel saja sesampai nya di dalam rumah diam saja melamun ditanya ini itu kadang tidak menjawab memang sih agak lebay tapi ya mau gimana lagi yang namanya udah sayangkan kita juga pasti kehilangan banget kalo ditinggal ama kesayangan kita begitupun juga ibunya Adel dan begitu susah nya untuk membujuk ibunya Adel
"Buu udahan yu sedih sedihannya, biar si Mey tenang disana nya yah"
"Hemm"
"Bu ayo dong makan yu"
"Gaah"
"Jalan-jalan yu" bujuk adel lagi
"Ish Adellll kenapa kamu ga ngertiin ibu siih" dengan kesal ibunya pun pergi begitu saja meninggalkan Adel
"Yaallah bu kan Adel gini juga sayang ibu biar ga kepikiran terus begitu" teriak Adel pada ibunya yang berlalu pergi
Begitulah suasana saat ini dirumah, Adelpun bingung harus bagaimana
Ibunya memang tipe orang seperti itu yah Adel pun ngerti sih tapi gabaik juga kan berlarut larut dalam kesdihan yaampun susah sekali membujuk ibunya Adel.***
Dilain tempat seorang lelaki yang berwajah tampan sedang berdiam diri didepan jendela kamar, merenungi apa yang dia perbuat berpikir terus hingga berujung kerinduan yang sangat mendalam dia sangat merindukan kekasih nya yang periang itu tapi mau dikata apa semua sudah terlanjur dijalani tidak ada yang bisa dia perbuat.
"Wey bro.."
"Ehhh..hmmm apaan"
"Ngapain lo ngelamun ajah dari tadi mau lo kesambet kunti cantik"
"Sialan lo, tapi kalo cantik gapapa deh asli"
"Eeebuset berani lo?"
"Hahaha canda kali mana mau gue kerasukan mahkluk astral begituan macem lo"
"Bener ya lo sialan banget" hening. Dino tidak menyahut lagi dia kembali merenung didepan jendela kamar
"Ehmm bro, yang gue lakuin selama ini bener ga yah" ucap Dino sambil berbalik mendekati temannya.
"Ah lu mah palingan juga kangen kan? Kangen neng yang di bandung ngaku deh lo"
"Iya lah masa iya ga kangen coba"
"Ya lah gue ngerti"
"Menurut lo gimana, bener ga sih apa yang gue lakuin"
Tanpa diduga ternyata percakapan dua insan tersebut mengundang kecurigaan yang mendalam oleh seseorang yang menguping dibalik pintu kamar sebenar nya tidak menguping tetapi ketika mendengar Dino yang berbicara seperti itu jadi mengundang rasa penasaran nya sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan dan apa yang salah dari Dino dan tindakan yang mana yang membuat Dino bingung akan kebenran atau kesalahan nya telah berbuat demikian.
penasaran ga cerita nya? dimaklum yah ini cerita author yang pertama
jangan lupa vote comen dan follow yah lopeyu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be With You
Romancekisah dimana rasa sayang yang besar, masih tetap diragukan. aku menyayangimu sangat menyayangimu kurang apa aku dimatamu, rasa yang sangat besar telahku berikan bahkan takkan kau temukan diwanita manapun