Mara membuka matanya berharap ada yang berubah tapi semuanya sia-sia tidak ada yang berubah di sini. Terbesit dalam pikirannya tentang box yang ia temukan saat mengeluarkan boneka itu. Mara akan mengembalikan boneka itu pada tempat awalnya.
Apakah bisa?, batinMara
Ya, mungkin bisa. Aku akan mencobanya dan berharap ini berhasil. Mara berusaha keras untuk bangun, tapi kenapa boneka itu menjadi terasa berat. Mara beusaha untuk mengangkat boneka itu dan itu tidak berhasil, dan kali ini Mara mencoba untuk menyeret boneka itu dan itu berhasil. Tapi, saat beberapa langkah lagi menuju bangunan itu tiba-tiba ia merasa sakit pada tanganya. Mara meringis kesatikan dan terus berjalan berjalan menuju bangunan tua itu, mengabaikan rasa sakit di tangannya.
Tiba-tiba, angin berhembus kencang, awan pun terlihat sangan gelap, waktu pun memasuki malam.
aku harus menyelesaikan ini semua, pikir Mara.
Mara sampai di bangunan tua itu. Dengan cepat Mara mencari box itu. Sekilas Mara melihat box itu di tumpukan berkas berkas.
Tiba-tiba sakit di tangan Mara berhenti, dan terlihat sosok perempuan yang seumuran dengan nya dan menghampiri ke arah Mara.
Perempuan itu terlihat seperti boneka yang Mara pegang. Ia seperti berbicara sesuatu namun Mara tidak bisa menangkap apa yang perempuan itu bicarakan.
"KEMBALIKAN BONEKAKU"
Mara tersentak kaget saat tiba-tiba perempuan itu berteriak dengan kencang dan mengeluarkan angin yang sangat dingin namun Panas saat sampai kulit.mara memejamkan mata dan menguatkan dirinya.
Awalnya Mara akan memberikan boneka tersebut kepada perempuan itu. Tapi Mara takut sesuatu akan terjadi jika ia memberikan boneka itu, ia takut hal-hal buruk lainnya akan terjadi.
Dengan cepat Mara memasukkan boneka pada box itu kembali. Tapi perempuan itu menghampiri Mara dan mencoba menahan pergelangan tangan Mara, untuk tidak memasukkan boneka itu.
Mara mencoba melepaskan cengkramanaa perempuan itu, tapi hasilnya sia-sia. Tangan perempuan itu sekarang mulai mencekik Mara hingga membuat Mara terangkat ke atas.
Mara mencoba menutup box itu dengan kakinya, ia berusaha dengan keras dan "Brak!" box itu tertutup.
Mara terjatuh tersungkur kelantai dan perempuan itu pun berteriak histeris disertai asap pekat yang keluar dari mulutnya, mengepul menjadi sebuah gumpalan angin bewarna hitam pekat dan menghilang dengan disertai terkuncinya box itu kembali.
Mara melihat ke sekelilingnya dengan was-was ruangan ini begitu gelap dan dingin. Dan Mara pun merasakan cahayanya berkurang dan melihat cahaya abu yang semakin mengecil dan kegelapan yang menerjang dirinya.
Buram. Itulah yang pertama kali Mara lihat. Mara tersadar dan bingung mendapati dirinya duduk di bangku taman sendirian. dan ia mendengar seseorang yang memanggil namanya dan ia merasa seperti familiar dengan suaranya.
Puk
Mara keget ketika ada yang menepuk pundaknya dengan tiba-tiba.
"Mara sedang apa disini ?, aku mencarimu kemana-mana tapi tak ada dan ternyata kau sedang disini,"
"huh, ternyata kau Kinet, aku kaget. Maafkan aku." Ucap Mara dengan bingung.
"tak apa, ayo kita pergi ke taman sana sebelum ibu mu menjemputmu." ucap Kinet
" yasudah ayo kita pergi." Ucap mara dengan penuh penyesalan.
Mara dan Kinet berjalan untuk pergi menuju taman. Tanpa sengaja Mara melihat sekumpulan anak kecil sedang bermin boneka di taman. Pandangan Mara pun tertuju pada salah seorang anak yang sedang bermain boneka, dan boneka itu mirip seperti boneka yang ada dalam kejadian tadi. Kejadian yang tidak akan pernah ia lupakan dan tidak akan pernah ada satu orang pun yang tau.
Mara terus menatap anak kecil, tiba-tiba anak itu pun berbalik dan menatap Mara tepat di manik matanya dengan tajam sambil menyeringai misterius.
finally, is end.
jangan lupa voment nya ya guys.
trims^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
doll
HorrorMara mengalami hal yang tidak biasa. ia yang tiba-tiba berada di tempat yang sama tapi dengan suasana yang berbeda. apakah yang terjadi selanjutnya?