Aravian

164 13 6
                                    


Pagi-pagi sekali Margareth dan sebastian sudah meninggalkan Agreis, tidak ada sepatah katapun yg terlontar dari keduanya mereka terlihat sibuk dengan anak mereka. Luciana dan Lucius.

"Sebastian?" Margareth memecah keheningan.

"ya?"

"apa kau tahu Archie akan membawa kita kemana?"
Sebastian diam sejenak. menarik nafas panjang.

" Aravian"

"Aravian!"

"ssstt! pelankan suaramu! nanti mereka terbangun"

"Sebastian, kenapa baru sekarang kau katakan?!"

"karena kau tidak bertanya, lagipula aku tidak ingin membuatmu khawatir"

"tapi kau tahu bukan, tempat macam apa Aravian itu?! bagaimana bisa anak kita menjalani kehidupan disana??"

"Maggy, listen to me... yang pertama aku tahu tempat apa Aravian itu dan kedua anak kita akan tetap menjalani kehidupan layaknya anak-anak pada umumnya"

"di Aravian?! how?!"

"Maggy, bukan tempat yang menentukan bagaimana kehidupan anak kita, tapi kita  sebagai orang tuanya, kumohon percaya lah padaku dan ibumu"

"ibu? apa ini semua ada hubungan nya dengan ibu?"

Sebastian mengangguk, dia menceritakan semua yg dia dan Grisella bicarakan malam itu kecuali satu hal, perjanjian di hutan kabut.

Perjalanan yang panjang dan akhirnya mereka tiba di desa Aravian,, Margareth membuka tirai dan mengintip. tidak ada yang aneh disini, awalnya para penduduk desa sekitar tampak asing dengan kereta kuda yang mereka naiki, tapi kemudian orang-orang desa mulai tersenyum satu persatu pada Margareth.

"lihat, tidak seperti yang kau bayangkan bukan?"
Margareth menutup tirai dan tersenyum lega, meskipun masih ada ketakutan dalam wajah Margareth.

Tak lama kemudian mereka tiba di depan sebuah rumah yang bisa di bilang sederhana.
Sebastian membantu Margareth turun dari kereta, sementara Archie menurunkan barang-barang milik mereka.

"rumah ini milik siapa Archie?"

"rumah ini milik ayahmu Nona"

"ayah? memiliki rumah di Aravian? aku baru tahu"

"Nyonya Murlock pernah berkata pada saya bahwa Tuan memiliki rumah masa kecil di Aravian"

"Archie apa Ayah sudah pulang ke Greenwich?"

"belum nona, mungkin 1 minggu lagi"

"ayah kalau sudah berurusan dengan bisnis dagang nya sering lupa dengan anak bahkan cucu" gerutu Margareth.

"Tuan tidak melupakan anda Nona" Archie menyerahkan sepucuk surat pada margareth.
***

"Archie, kau pulang lah ke Greenwich dan sampaikan pada ibu bahwa kami sampai dengan selamat"

"baik nona"

Kini hanya ada Sebastian, Margareth dan kedua anak nya, memulai hidup yang baru di Aravian, kecemasan jelas masih tergambar di wajah Margareth begitupun Sebastian, hanya saja Sebastian lebih pintar menyembunyikan hal itu.

Rumah sederhana milik ayahnya itu benar-benar diluar perkiraan nya, rumah itu memang sudah lama tidak di huni tapi sama sekali tak ada kesan suram sedikitpun.

Ada sebuah kebun yang tidak terlalu besar di belakang rumah, tak jauh dari situ ada bangku serta meja kecil.

"ayah pasti sering membaca buku di sini" gumam Margareth.

MISS WINTER_ The magic journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang