perasaan apa ini?

5 2 0
                                    

menatap wajah anak itu saja kini akau tak berani. perasaan yang aneh yang menyelimuti ku terus saja terngiang dan menjadi semakin tak menentu. mengapa kini aku begitu peduli dengan orang yang sedingin es itu. apakah aku harus bersikap peduli padanya. 

" sedang apa kau?" 

" arrrrr.... suara ini"

itu adalah si dingin jackson bagaimana ia tahu kalau akau membuntutinya sedari tadi. sungguh memalukan oh tuhan. mengapa ini harus terjadi. 

" dasar bodoh "

sepatah kata yang keluar mulai menimbulkan gejolak amarah didalam hatiku

" apa .... kamu bilang aku bodoh. dasar laki laki tak tahu diri"

teriakan ku padanya seolah memenuhi seisi koridor ruangan sekolah. jackson pun hanya menatapku bingung. 

" hey mengapa kau berteriak?"

" maaf "

" sebaiknya kau mentraktirku coffee jika ingin ku maafkan"

dengan wajah kesal yang sedari tadi kupajang diwajahku aku terpaksa menemani orang gila itu minum kopi. sungguh menyebalkan harus berjalan bersebelahan dengan orang dingin itu. ia hanya diam tanpa berkata sedikit pun

"mengapa kau mengikuti ku?"

apa yang harus ku katakan mendengar pertanyaan laki - laki itu. jangan - jangan...

"kau penguntit ya "

" bicara apa kau ini "

jika kesabaran ku hilang mungkin akan ku layangkan satu pukulan ke arah wajahnya. tapi aku masih penasaran dengan semuanya.

" se ... benaranya, mengapa kau begitu pendiam ?"

ku beranikan diriku bertanya pada laki - laki yang hatinya sudah beku itu

"ini .. kau tidak perlu tahu. yang pasti semua ini karena seseorang yang telah mengubah hidup ku. jauh sebelum semua ini berlangsung. kau jangan pernah bertanya hal ini kepada ku lagi. aku tidak ingin membahas masa lalu yang sudah ku lupakan ini" jawaabnya tanpa nada bicara selain kehampaan

tanpa berfikir panjang pria itu bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan ku sendirian.

" tapi pernah kah kau merasa sakitnya kehilangan atau di hianati"

jawab ku pad asi dingin hati itu.

tiba - tiba ia berhenti seperti mematung entah apa yang terjadi pada dirinya.

Hadiah TerakhirWhere stories live. Discover now