BAB 1

87 3 0
                                    

Naim sibuk mengemaskan barang- barangnya di rumah baru itu . segala peralatan di dalam rumah itu sangat antik dan berjenama . sejak kematian ibu bapanya 10 tahun yang lalu akibat kemalangan jalan raya , Naim berazam untuk bekerja bersungguh- sungguh dan kini dia telah berubah daripada seorang yang miskin kepada seorang yang kaya raya .

Namun , kisah silam yang sangat menyayat hati tidak pernah pun dilupakan walaupun sedikit . kisah kisah hidupnya yang perit itu membuatkan dia semakin berazam dari hari ke hari untuk membalas dendam bagi memuaskan hatinya .

" mak minah , tolong buatkan air kopi . ha please kurangkan gula okey " - kata Naim kepada orang gajinya .

" baik boss ".

sejak kematian ibu bapanya , mak minah la yang menjaga Naim sehingga sekarang . hampir 10 tahun Mak Minah bersama Naim dan beliau sudah menganggap Naim seperti anaknya sendiri disebabkan beliau juga hidup sebatang kara .

" ini boss airnya " - suara lembut Mak Minah menghentikan lamunan Naim .

" terima kasih . oh yee , malam ni saya balik lambat sikit , ada hal yang perlu diuruskan ." - kata Naim

" baik boss " - wanita tua itu hanya menurut perintah .

----------------------------

" malam ini akan menjadi malam terakhir buat kau Marina " - Naim tersenyum keseorangan .

Nur Marina Qistina atau Ina merupakan kekasih Naim sewaktu di alam menengah . Dia sahaja yang mampu menambah seri dalam hidup Naim 5 tahun yang lepas . Naim mengingati kembali saat yang paling kejam dia diperlakukan oleh wanita itu .

FLASHBACK .....

" Sayang , i nak jumpa u malam ni dekat tempat biasa okey " - Ina

Naim membaca surat yang diletakkan di bawah mejanya itu .
Disebabkan sayang yang tidak berbelah bahagi terhadap Marina , Naim hanya menurut sahaja segala kehendaknya . tambahan lagi apabila Marina merupakan ' first love ' nya .

tepat jam 9.00 malam Naim menunggu kekasihnya itu ditempat biasa . Hampir 10 minit Marina sampai dengan pakaian yang sangat cantik sehingga membuatkan Naim tidak berkelip melihatnya .

" hai sayang . sorry i lambat .jalan jem tadi " - kata Marina dengan melentokkan kepalanya di bahu Naim

" sokay sayang . ada apa u nak jumpa i ni . macam penting je . tak sabar i nak tahu " - Naim teruja .

" u ingat kan esok annivesary kita . so i ada suprise untuk u but i nak u tutup mata " - Marina menunjukkan kain hitam yang dipegangnya itu .

" wow so sweetlah sayang . okey u tutup mata i sekarang "

kemudian , Marina menutup mata Naim dengan kain yang dibawanya itu . Hampir 5 minit mereka berjalan dan akhirnya suprise yang ditunggu akan tiba .

" okey kita dah sampai . sekarang i nak buka kain ni . u get ready okey " - Marina membuka ikatan kain tersebut di kepala Naim .

" one , two , three nd suprise !!! " - jerit Marina lalu menolak badan Naim ke dalam semak samun .

Naim lantas bangun dan dilihatnya ramai rakan sekelasnya yang berada di situ dan bertambah hairan apabila Afiq memegang tangan Marina erat .

" apa ni sayang ? suprise apa ni ! " - Naim kelihatan sangat marah .

Marina berjalan dengan lagak yang begitu angkuh mendekati Naim .

" kau tak payah nak bersayang bagai dengan aku . iye semua plan aku . nak tahu sebab apa ? sebab aku tak suka kau . kau miskin . kau hina . and kau langsung tak layak nak berkawan dengan kitorang lagi lagi bercinta dengan aku!! " - tengking Marina sambil menolak nolak kepala Naim .

" sampai hati awak , ina . saya dah sayang awak sepenuh hati tapi sampai hati awak buat semua ni . apa salah saya ? " - Naim begitu kecewa dengan apa yang jadi .

" macam ni la kan .aku sebenarnya dah lama couple dengan Afiq . that's why dia ada dekat sini sekarang . dia lagi sesuai dengan aku . dia kaya . dia dapat bawa aku pegi mana je yang aku suka . berbeza dengan kau . kau takde apa melainkan atap buruk rumah kau tu " - Marina semakin kuat menghina Naim ditambah pula dengan gelak tawa rakannya yang lain .

" and plan aku dah settle nak jatuhkan kau . lepasni kau bukan sesiapa lagi bagi aku . aku happy dapat buat kau macam ni . jom sayang kita enjoy " - Marina menarik tangan Afiq lantas mereka beredar daripada situ .

Naim bersendirian dan menangisi nasibnya yang malang itu . Disangkakan Marina sahaja wanita yang mampu memahaminya , namun sangkaannya salah setelah apa yang jadi pada malam itu .

" kau dah malukan aku ina . aku bersumpah aku akan balas semua ni dan hidup kau akan terseksa " - bisik hati Naim .

DENDAM Where stories live. Discover now