Aku + Dia = Kita

27 2 0
                                    

Wohoho cepet juga bisa update malam ini.

Cuma aku sedih lihat no vote dan komen :((

Jangan lupa kasih bintang dan komennya yah.. Biar semangat!!! Xoxoxo :D

Happy reading guys.. :)))

Thanks

-Suci Irawan-

----------

Sudah 2 minggu sejak pernyataan cinta dari Bian untuk Naya. Mereka semakin lengket bagaikan lem. Bian berusaha setiap hari menjemput atau mengantar Naya kemanapun ia pergi, sekolah, latihan karate ataupun les. Karena beberapa bulan kedepan lagi mereka akan menghadapi ujian nasional itu berarti jam belajar mereka ditambah. Naya dan Bian les ditempat yang sama, hanya saja mereka berbeda jurusan. Bian IPS sedangkan Naya IPA. Dan ngomong-ngomong tentang cita-cita dan masa depan, Abian ingin melanjutkan bisnis papa nya oleh karena itu ia akan mengambil jurusan manajemen bisnis ketika kuliah nanti. Sedangkan Canaya ia sangat suka menggambar, ia ingin menjadi seorang arsitek. Canaya berusaha belajar dengan giat agar ia bisa diterima program beasiswa di Istanbul Technical University. Ketika Bian tahu kekasihnya memilih kuliah di luar negeri, ia sempat kesal dan sedih. Bayangan akan berpisah dengan kekasihnya ataupun menjalani Long Distance Relationship (LDR) membuatnya jadi susah tidur. Padahal mereka baru saja menjalani sebuah hubungan dan tidak tahu beberapa bulan kedepan akan seperti apa. Ah sudahlah dijalani saja yang sekarang.

Saat ini Bian sedang menunggu Naya latihan karate di lapangan SMA Global Terpadu. Melihat Naya memakai sabuk coklat membuat Bian sedikit ngeri, seperti adiknya. Gak nyangka dibalik wajah cantik nya cewek gue ternyata sedikit sangar. Gue macem-macem bisa dihajar babak belur nanti wajah tampan gue. Ia jadi teringat perkenalan pertama kali dengan Canaya adalah saat mengantar adiknya bertanding di OOSN karate juga. Dan saat itulah Bian bertemu dengan Canaya dan langsung jatuh hati.

Allahu akbar.. Allahu akbar..

Lantunan suara adzan terdengar dari speaker masjid sekolah. Itu menandakan kegiatan eksul karate berakhir pula.

"Oke karateka, kita akhiri latihan kita pada sore hari ini dengan berdoa." perintah senpai Jojo

"Salam karateka.."

"Oosshhh..." serempak karateka berteriak

Abian berdiri dari duduknya dikoridor membawa tasnya disebelah kiri dan disebelah kanan minuman untuk Naya.

"Nih sayang minum dulu. Capek banget ya?" Abian memberikan minuman pada Naya

"Makasih ya Bi, iya capek banget latihan fisik tadi. Aku ke toilet ganti baju dulu ya. Kamu duluan aja ke parkiran"

Hhmm.. Bian menganggukan kepala sambil mengacak-acak rambut Naya.

*******

Hari ini adalah hari Sabtu. Ya pasti kalian tahu apa rutinitas anak muda malam ini? Of course it's saturdate.

Bian sudah bertengger di ruang tamu rumah Naya menunggu princess nya turun. Ia ditemani dengan Calista bunda Naya yang sedang menonton televisi. Entah kenapa hari ini ia lebih sedikit gugup. Mungkin karena status mereka saat ini yang sudah pacaran. Sesekali ia menatap televisi yang ditonton oleh Calista. Tante Calista sama momy sama aja, sama-sama suka sinetron. Bian menatap Calista, serius sekali nontonnya. Bian mengalihkan pandangan ke arah tangga mencoba menunggu Naya turun dari atas kamarnya. Dibawah tangga terdapat ambalan dan lemari kaca bawah tangga. Ia berjalan menuju lemari itu dan melihat-lihat. Terdapat banyak foto, piagam, medali dan piala Canaya. Ternyata pacarnya itu sering juara. Tak hanya memenangkan kejuaran karate, disitu juga ada piala lomba desain arsitektur. Pantas ia ingin masuk jurusan arsitektur, ternyata ia memang berbakat. Kalau begitu Bian akan mendukung setiap langkah yang Naya ambil, meskipun berat hati ia tak tahu kedepannya seperti apa hubungan mereka.

CANAYAWhere stories live. Discover now