Menanti

135 3 0
                                    

Kring ..kring ..kring..

"Hallo, siapa?"
Tutt ..tutt.. Tutt

Hari itu terasa berbeda, entah kenapa aku merasakan hal lain yang seolah kan menghampiri hidupku.
Sudah begitu lama aku menunggu pesan darinya yang jauh disana. Huh hatiku bercampur aduk, bahagia bisa berkumpul keluarga namun terasa resah karena si doi yang seharian ini ga ngasih kabar.

"Sayang, maaf hp aku dari tadi di pakai ade. Aku baru megang hp sekatang. Maaf ya sayang."

Huh ..selalu saja seperti itu. Terkadang tersirat dalam pikirku untuk mengakhiri ini semua, tapi tak mungkin! Mengingat perjuangan besar yang tengah aku kerahkan dulu untuk bisa bersamanya.
Kali ini aku sangat marah, bahkan kehadiran dia yang aku tunggu seolah tak berarti lagi bagiku.
Aku mengabaikannya. Aku tak memperdulikannya seperti dia tak menyempatkan waktunya untukku sedikit saja. Oleh karena jarak menjadi penghalang, pikiran-pikiran ini itu tentangnya pun mulai menghantui.

Hari demi hari berlalu, aku mulai bisa melupakan dia dan pikiran tentangnya. Ya sudahlah dia mungkin sudah tak mencintaiku seperti dulu! Itu pikirku sekarang.

"Sayang, kamu berubah. Aku seolah tak mengenal dirimu yang sekarang. Apa ada yang salah padaku? Ataukah cintamu yang mulai berkurang? Tak apa sayang, katakan saja. Sebelum semuanya terlambat!", kataku dalam pesan singkat yang ku kirim padanya setelah seharian kemarin aku mengabaikan pengakuannya.

"Sayang, kamu lagi apa? Maaf ya .. Aku baru santai nih, hpnya baru aku pegang juga. Kamu udah makan?", jawabnya dengan menghiraukan pertanyaan dan pernyataanku.

"Aku lagi baca buku dan nunggu kamu jawab pertanyaan aku itu, sayang. Kamu sibuk banget yaa sampai gak bisa ada waktu untuk aku? Gak apa-apa kok sayang, aku ngerti."

"Bukan gitu, sayang. Cuma ada kerjaan aja yang gak bisa di tinggal. Maaf ya. Lagian ade aku minjem terus hp, gatau kenapa."

"Oh, gitu. Iya sayang, aku ngerti. Sayang, aku kangen kamu, kamu baik-baik aja yaa?"
"Sayang"
"Sayang, kamu hilang lagi sih?"
"Sayang ..yeh"
"Sayang."
"Sayang!!!"

Seperti biasa, dia mulai menghilang. Ya selalu seperti itu. Aku merasa tak berharga untuknya. Sudahlah aku tak ingin berpikir terlalu keras tentang ini. Biarkan waktu yang menjawab semua keraguanku. Dan aku berdo'a semoga ini hanya perasaanku saja.

Stopped LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang