part 3

184 14 4
                                        

Angin menerpa wajahnya.  Membuat Helaian-helaian rambutnya yang panjang nan halus itu bertebaran. Ia tersenyum menikmati terpaan angin di wajahnya

" kenapa kau membawaku kesini" tanya bomi menatal justin yang berada di sampingnya

Justin yang ditanya pun balik menatap bomi,  mereka pun melakukan eyes contact
" entah " jawabnya seadanya. Ia belum mengalikan pandangannya dari bomi.  Rasanya ia ingin menghentikan waktu agar dapat menatap wajah gadis itu lamah

" membingungkan.  Maksudku kita bertemu tak sengaja kau menabrakku karena dikejar oleh fansmu itu,  dan sekarang kau membawaku kesini " kata bomi dengan tampang innocent

" maaf,  soal kemarin" kata justin

" soal yang kemarin tidak usah dipikirkan aku baik-baik saja, lagipula kau sudah mengobati kakiku " kata bomi,  wajahnya bersemu merah  saat mengatakan justin mengobati kakinya

Justin yang melihat wajahnya bersemu merah pun ingin menggodanya
" jadi kau baik-baik saja setelah aku menyentuhmu yah" goda justin dengan seringainya

" mak maksudmu " kata bomi gugup,  ia cukup pintar untuk mengerti apa yang dikatakan justin

Justin mendekatkan wajahnya pada wajah bomi,  sangat dekat

" kau tahu... aku menyukaimu " bisik justin tepat di telinga bomi. 
Ia menarik wajahnya ia masih menahan untuk tidak mencium gadis itu

Bomi yang mendengar pengakuan justin pun wajahnya kembali memerah
' apa yg barusan aku dengar.  Ia bilang ia menyukaiku,  aku rasah wajahku sekarang pasti memerah.  Kontrol bomi mungkin kau wanita ke-limah ribu limah ratus juta yang ia katakan hal yang sama'

" ...mi "

" ....omi"

" bom.... "

"  bomi... " panggil justin membuat ia kaget

" yah ada apa" jawabnya kikuk malu tentu saja. Justin pasti mengira kalau ia menghayalkan atau lebih parah lagi kalau ia berpikir bahwa bomi sudah tidak waras

" aku memanggilmu berluang kali dan kau sama sekali tak mendengar.  Ada apa??" tanya justin dengan wajah serius

" tidak,  tidak ada apa-apa sungguh " yakin bomi pada justin

" Benarkah kau tak membohongiku kan" justin meyakinkan perkataan bomi barusan

" untuk apa aku berbohong" kata bomi'untuk apa aku berbohong, tentu saja untuk menutupi kegugupan ku ini' lanjutnya dalam hati

________________________

KE-ESOKAN PAGI

seorang gadis cantik melangkah kaki jenjangnya memasuki halaman sekolah semua mata memperhatikannya dengan berbagai tatapan memuja, iri,  kagum dan lainnya
 
Tapi semuanya sirna dalam beberapa saat

Disana,  di gerbang utama masuklah mobil sport merah.  Tepat di depan sang gadis mobil itu berhenti.  Keluarlah seseorang dari mobil itu semua mata tertuju padanya termaksud sang gadis ia membelalakkan matanya tak percaya

Di sana gadis itu bomi ia kaget bukan main. justin satu sekolah dengannya

" pagi " sapa justin pada bomi
Tanpah menunggu balasan dari bomi justin menggandeng bomi menuju ke kelas, bomi yang kaget dengan perlakuan justin pun wajahnya bersemu merah

Semua mata yang berada di sana,  khusus nya wanita mereka histeris seperti orang gila melihat perlakuan justin pada bomi yang notabenenya anak baru.

Justin membawa bomi ke kelasnya, ingat. Ke kelasnya bukan kelas bomi

" kenapa kau membawa'ku ke sini kelasku bukan disini " kata bomi pelan pada justin

" aku tahu, aku membawa mu ke kelasku. Aku ingin memperkenalkanmu pada teman-temanku" bomi hanya mengangguk-angguk sebagai jawabannya....

Dikelas

" Hai semua" kata seseorang di depan pintu,  di belakang orang itu terdapat seorang gadis

" hai "
"Hai juga" jawab beberapa murid yang ada di dalam kelas

Hanya beberap,  karena jam pelajaran belum dimulai atau bisa dibilang ini masih terlalu pagi. sekolahnya memulai pelajaran jam 07:30 sedangkan sekarang jam 06:00 ia memang sengaja datang pagi karena tak ingin kedatangannya terlalu mencolok. tapi entah ia bermimpi apa semalam ia bertemu dengan justin dan lebih paranya lagi justin menggunakan seragam yang sama dengannya dan itu berarti mereka satu sekolah
'Aku harus bertanya padanya' kata bomi dalam hati sambil mengangguk-angguk kepalanya. Justin yang melihat pun merasa aneh

" Hei kau kenapa" tanya justin khwatir dengan sikap bomi

" a.  Ah.  Tidak apa-apa kok " jawab bomi kikuk lagi lagi justin melihatnya begitu

" aku takut sesuatu yang aneh terjadi padamu, maksudku dari kemarin kau terus mengangguk-angguk kepalamu tak jelas seperti itu.  Apa ada yang mengganggu pikiranmu??" tanya justin panjang lebar

" HHMM "

Deheman seseorang membuat justin mengalikan pandangannya dari bomi ke orang itu

" ada apa " tanya justin pada orang itu

" kau belum mengenalkannya pada kami " kata orang itu

Bomi melihat justin sebentar mengerti dengan tatapan bomi.  Justin pun mengangguk

" namanya bomi, bomi.  Yang tadi tanya itu harry dan gadis yang disampingnya itu taylor pacarnya,  dan yang itu jason " kata justin memperkenalkan teman-temannya pada bomi

" bomi" kata boni membungkukan badan nya.  Sepertinya ia belum bisa mengubah kebiasaan korea nya

" justin dia pacarmu" ucap Jason

Pipi bomi meronah hebat setelah mendengar ucapan jason. Justin menatap wajah bomi sekilas

" tidak. Bukan tipeku" ucap justin.

" O yah. Aku harus pergi" ucap bomi pergi dari kelas justin.

" seharus nya kau tak harus mengatakan sejelas itu di depannya" nasihat taylor. Ia juga perempuan. Ia mengerti perasaan bomi. saat justin mengatakan kalau ia bukan tipenya secara terang-terangan. itu sangat menyakitkan

Justin. Ia bingung harus melakukan apa. Jadi ia berjalan ketempat duduknya dan mendengarkan lagu dari Iphone 7 gold miliknya

Teman-temannya yang melihat kelakuan hanya bisa menggelengkan kepala


Kata-kata justin sangat menghayat hati bomi. Entalah sejak malam itu saat mereka pergi berdua. Bomi tidak bodo walaupun pengalaman cintanya nemang nihil. Tapi ia tahu kalau ia menyukai pemuda itu. Bomi memang sudah menyukai justin. Tapi entalah dengan justin. Tapi dari kata-kata justin. Pemuda itu memang tidak akan mebalas cintanya bhakan tertarik pada nya saja tidak


Thanks 😀😊
And sorry.........
kalau ceritanya ngebosanin dan nggak masuk akal

Sampai bertemu di part selanjutnya

#janganbosanbosayah

Don't forget vottment oke... 😉😉

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang