Candle;

Satu

Namaku Charlotte. Aku dapat dikategorikan sebagai manusia yang menjelma sebagai lilin. Bukan, bukan tekstur badan ku yang seperti lilin. Tapi peran ku didunia ini adalah sebagai lilin.

Aku terlahir sebagai kakak dari seorang saudari kembarku yang bernama Christa. Entah kenapa, dari kecil kami tidak pernah akur. Ia selalu merebut apa yang seharusnya menjadi hakku. Semuanya, segalanya. Dimulai dari hal sepele seperti mainan dan barang-barang, lalu bertahap menjadi kasih sayang, dan akhirnya kamar ku pun menjadi miliknya.

Aku benci Christa.

Itu yang ada dibenakku setiap melihat Christa mendapat barang-barang baru-atau justru mengambil barang ku lagi.

Setiap aku bertanya pada Ibuku, beliau selalu mengatakan, "Mengalahlah pada Christa, Charlotte. Ia sejak kecil telah mengidap penyakit leukimia yang membuat hidupnya berada diujung tanduk."

Penyakit. Selalu itu yang menjadi alasan utama agar aku dapat mengalah. 

Waktu itu aku masih kecil, masih berada dalam naungan akan kepatuhan terhadap perkataan-perkataan bijak Ibuku. Aku masih belum dewasa, pikiran ku belum panjang. Waktu itu aku hanya dapat menurut, sedangkan memberontak saja tidak terpikirkan olehku.

Namun lihat, kini aku sudah besar. Umurku sudah dua belas tahun. Aku telah remaja, pola pikirku mulai dewasa. Kini aku dapat memberontak, tidak seperti dulu.

Hari itu, hari ulang tahun kami berdua. 

Ayah dan Ibu memberi Christa sebuah smartphone keluaran terbaru. Sedangkan aku? Iya, sih, mereka memberikan hadiah. Namun hadiah kami berdua jauh berbeda. Sangat-sangat jauh.

Diary pink. Hanya itu hadiah ulang tahunku tahun ini.

Lihatlah, kami berdua menjadi sangat jauh berbeda. Dirinya bagaikan seorang saudagar kaya, sedangkan aku bagaikan rakyat dekil yang miskin dimata kedua orangtua kami. 

Tidak terbayang olehku bagaimana cara agar aku dapat membalaskan semua rasa sakit hatiku pada Christa. Haruskah aku menghajarnya, atau justru membunuhnya?

Kurasa, itu.. ide yang buruk.

Dari dulu, aku sudah menyadari bahwa di dunia yang kejam ini, akulah yang berperan sebagai lilin.