2014
Aku Firasya Lilulu, gadis tak terlihat. Aku menganggumi bahkan menyukai seseorang yang ku anggap sebagai seorang Pangeran. Namanya Kennan Alif Al-Fikri, panggil saja dia Ken. Dia sempurna dimataku, dialah penyemangatku. Meskipun, dia tak tahu.
Aku hanya mempunyai satu sahabat yang selalu ada untukku dan sangat mengerti diriku. Namanya Rena. Dia sosok gadis periang dan ceroboh, sering kali dia lupa membawa buku tugasnya dan akhirnya dia dikeluarkan dari kelas.
Bel istirahat berbunyi, aku dan Rena bergegas keluar kelas menuju kantin untuk membeli beberapa makanan untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Tak kusangka di kantin ada Ken dan teman-temannya. Aku tersenyum melihatnya. Tiba-tiba Rena berjalan menuju Ken dan berkata “Ken.... Ada salam dari Fira anak XI IPA 4.” Aku pun langsung lari keluar dari kantin dengan pipi merona merah, betapa malunya aku. Entah apa yang sedang dipikirkan Rena, dia memang ceroboh. Aku berlari sambil mengutuk Rena yang sudah benar-benar membuatku malu. “Rena..... nyebelin banget sih, awas aja nanti.”
***
Seminggu kemudian aku sudah berbaikan dengan Rena, tapi tetap saja jika Rena mengulanginya lagi aku tidak akan memaafkan dia lagi. Pelajaran pertama hari ini Biologi dan jadwalnya itu praktek di Laboratorium Biologi untuk mengidentifikasi Jamur. Aku berjalan sendirian menuju Laboratorium Biologi karena aku pergi ke kantor dulu sebentar untuk mengumpulkan tugas. Tanpa sengaja aku mendengar percakapan beberapa siswa tentang kabar Ken yang berpacaran dengan Lala, gadis cantik dari kelas sebelah. Aku kaget, aku tak menyangka sama sekali. Detak jantungku berdetak tak beraturan, mataku berkaca-kaca dan aku pun langsung berlari menuju kamar mandi.
Aku menangis untuk pertama kalinya hanya karna seorang cowok yang sebenarnya tidak penting. Tetapi dia penyemangatku meski dia tak menyadarinya. Aku bingung harus bagaimana. Seseorang yang aku kagumi, kusukai sudah memiliki seorang kekasih yang begitu cantik. Aku akui mereka memang cocok, tapi apa yang akan terjadi padaku.
Aku sudah memutuskan untuk tetap mengaguminya, menyukainya walau aku tahu ini semua akan membuatku sakit. Tapi apa daya aku tak bisa menghilangkan perasaanku ini padanya.***
Aku dan Rena berjalan melewati koridor sekolah, tanpa sengaja melihat Ken dan Lala sedang duduk berdampingan dan bersenda gurau. Mereka bahagia dan aku disini merasakan sakit. “ Rena... liat itu Ren, mereka bahagia sekali nah aku apa, aku sedih disini.” Keluhku pada Rena. “Udah lah Fir, ayo kita pergi. Anggap saja tadi kamu tidak melihat apa-apa. Percaya deh, Tuhan pasti bakal ngasih kebahagiaan buat kamu Fir.”
Aku tahu, aku tak berhak marah atas kebersamaan mereka. Tapi aku sakit, jujur aku tidak terima dengan apa yang terjadi saat ini.Aku sadar aku memang buruk. Sangat buruk. Dan tak mungkin bersanding dengan Ken, seorang pangeran yang tampan dan menawan. Sempurna.
Semakin hari aku semakin sakit, merasakan perih yang teramat dalam. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, kenapa aku masih begini, sama sekali tak ada perubahan. Kau tahu berubah itu sulit, apa lagi merubah rasa kasih sayang, cinta yang tulus dari dalam hati. Itu sangat sulit. Tapi apakah aku akan tetap begini? Sampai kapan? Aku lelah Tuhan. Aku juga ingin merasakan yang namanya dicintai dengan setulus hati oleh orang aku cintai. Aku benar-benar lelah jika terus begini Tuhan. Adakah secercah kebahagiaan untukku? Adakah secercah peluang untukku?--------
Hallo hai
Ini cerpen yg udah lama bgy tersimpan rapi dilaptop gue. Gatau kenapa tiba2 pengin post disini. Semoga yang baca ini merasa baper yaaaa😂😂😂Salam manis,
Waferly
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Mimpiku [2/2]
Teen Fiction"Sebuah harapan yang sulit dijangkau olehku, sebuah harapan yang pada kenyataannya hanya terjadi dialam bawah sadarku, sebuah harapan yang membuatku gelisah dan berharap suatu saat nanti sebuah harapan tersebut akan terjadi. Itu semua adalah kau." C...