Kita Dipertemukan Tanpa Sengaja

12 0 0
                                    

Aku mengenalmu dengan singkat. Bahkan sampai saat ini aku masih belum mengenalmu dengan baik. Kamu ingat bagaimana kita dipertemukan beberapa bulan yang lalu? Kita dipertemukan tanpa sengaja.

Awalnya kita hanya saling mengirim pesan singkat. Saat itu aku ingat betul kamu menegurku bila aku tidak membalas pesanmu. Ya, ku akui saat itu aku sangat cuek terhadapmu. Tapi kamu tidak menyerah. Sampai suatu hari kamu mengajakku jalan. Kita pergi ke bioskop menonton sebuah film komedi. Saat itu aku tau kamu sudah pernah menonton film itu. Tapi kamu berbohong hanya agar aku mau pergi denganmu. Berdua saja tentunya.

Aku masih ingat setelah menonton kamu mengajakku makan. Tapi aku menolak. Bukan aku menolak tawaranmu. Hanya saja saat itu hari sudah larut. Rasanya kurang pantas jika kita masih berada dijalan. Setelah berkali-kali merayuku, akhirnya kamu menyerah dan mengantarku pulang.

Aku hanya bisa tersenyum kecil saat mengingat kejadian itu. Kamu terlihat seperti anak kecil yang merayu kepada ibunya untuk dibelikan permen atau mainan kesukaannya.

Saat pertemuan pertama, tidak banyak hal yang kita bicarakan. Bahkan aku masih malu untuk menatap kedua matamu. Kamu yang sedikit banyak bercerita. Saat itu aku ingat betul kamu menunjukkan fotomu. Kamu terlihat gagah mengenakan seragammu itu. Oh ya kamu ingat saat itu aku tidak mau percaya pada kata-katamu? Karna aku tidak mau mengetahui asal usul pendidikanmu, yang aku tau aku membenci hal itu. Aku benci dengan tempatmu menimba ilmu. Sampai kamu harus mengarang cerita agar aku mau mendengarkanmu.

Dan itu pertama kalinya aku jatuh cinta padamu. Pada kesederhanaanmu.

Untukmu yang masih aku harapkan
Semoga kau membaca ini
Elvinsha
5 Desember 2016
15.37

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita Dipertemukan Tanpa SengajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang