"misi Bu Endang" ucap wakil kepala sekolah di dpn kelas.
"Eh iya pak ada apa ya?" Ujar Bu Endang
"Gini saya mau kasih tau kalau ada anak baru di kelas ini, pindahan dari Bandung"
"Yasudah masuk nak silahkan perkenalkan diri kamu" anak yang disuruh masuk oleh Bu Endang pun skrng ada di depan kita.
"Huh ada anak baru ternyata, ganteng leh ugha" ucap Kartika yang ada di belakang bangku saya.
"Huh kurusin dulu tuh badan baru boleh mimpi pacaran ama dia" celetuk Nadya
"Sirik ae anak" ujar Kartika dengan sinis.
Aku cuma tersenyum tipis melihat tingkah laku sahabat saya.
"Assalamualaikum semua selamat pagi, perkenalkan nama saya Muhammad Adnan putra. Saya pindahan dari Bandung semoga kalian bisa berteman baik dengan saya.
Makasih" ucapnya tak lupa dengan senyum yang manis. Kalau dilihat lihat Adnan ini tampan, putih, senyumnya manis, mata yang tidak Belo tidak juga tipis, alis yang tebal, bibir yang pink, dia sangat amat tampan tapi bagaimana dengan sifatnya?
Astaghfirullah Vania
"Baiklah Adnan kamu boleh duduk di depan Vania, Vania angkat tangan mu supaya Adnan tau!" Perintah Bu Endang huh yasudah ku angkat tangan ku.
"Baiklah terimakasih Bu" ucapnya lalu beranjak untuk ke tempatnya." Setelah 4jam belajar akhirnya di perbolehkan untuk istirahat tapi sepertinya aku tidak ikut istirahat dengan sahabat ku aku membawa bekal sendiri, mungkin karena tadi aku tidak sarapan jadi umi membawakan ku bekal.
"Vania ayuk kekantin cacing di perut gw udh pada demo ini ngalahin demo 4november" ucap Kartika
"Tidak kalian duluan saja aku tidak kekantin umi membawakan ku bekal sayang jika tidak di makan" ucap ku seraya mengeluarkan kotak makan dari kolong meja ku.
"Huh yasudah kita duluan ya Nia" ucap khasfi aku hanya menjawab dengan senyuman tipis.
.
sepertinya ada yang memperhatikan ku, tunggu bukannya disini cuma ada aku dan..
Adnan saja? Dan benar Adnan sekarang sedang memperhatikan ku.
"Uhhuk" aku berpura-pura batuk.
"Eh maaf" ucapnya lalu membuang mukanya
"Eh? Kenapa minta maaf?" Ucapku bingung
"Iya saya lupa kalau seseorang itu tidak boleh melihat lawan jenisnya yang bukan muhrimnya lebih dari 3kali itu di sebut jinah, tapi kalau seperti saya itu sebut nafsu. Maaf tapi saya tidak ada niatan untuk itu saya hanya ingin berkenalan saja" ucapnya panjang kali lebar. Ku kira dia dingin. Hm...ilmu agamanya juga bagus wah keren untuk dijadikan imam astaghfirullah Vania ngelantur lagi.
"Ah iya tidak apa apa nama saya Vania Sophie hamizan. Panggil aja Vania" ucap ku gugup.
"Tidak perlu gugup aku bukan setan jadi jangan seperti itu" ucapnya aku tertawa kecil. Dia asik komentar ku lagi.
"Astaga lu berdua aja ya di kelas lu tau gak kalo cewe Ama cowo berduaan aja di dalam kelas yang Ketiganya itu setan"ucap Farid teman sekelas kami.
"Sekarang gini deh rid aku orang pertama Adnan orang ke dua nah orang ke tiganya kamu berarti kamu itu.." ucapku sambil menggantungkan ucapan ku
"Setan" ujar Farid dengan polosnya aku dan Adnan tertawa
"Ada apa sih seru banget kayanya" ucap sahabatku
"Iya sampe bel masuk aja kaga kedengaran" ucap Nadya huh mereka. Mereka langsung duduk ke tempatnya begitu juga Farid dan Adnan
"Kenapa?" Ucapku pada Nadya yang menatap ku seperti itu, tapi dia malah senyum senyum gajelas.
"Woy hari ini pak Dodo gak masuk wehh merdeka kita" ucap ketua kelas dan itu langsung membuat kelas heboh aku sudah biasa dengan ini. Ya pak Dodo itu guru matematika dia kiler sangat kiler malah, jadi jagan heran reaksi anak anak seperti ini. Setelah itu aku dan ke 3 temanku langsung membuat lingkaran biasa paling ngerumpi.
"Eh eh gw tadi abis buka ig nah gw ngeliat ada model cantik bgt masa, rambutnya diomre warna soft pink. Kayanya kalo gw yang make pantes gak?" Ucap khasfi
"Rambut lu mau lu warnain?" Tanya Nadya
Tapi cuma di balas anggukan kepala sama kasfi.
"Fi gw mau cerita lu pada mau denger gak?" Ujar ku, semua sahabat ku langsung mengangguk
"Jadi gini, dulu ada wanita dia baik banget solat rajin, ngaji juga rajin, puasa sunah maupun wajib di lakukan, amalnya gak berhenti berhenti. Tapi anehnya pas dia meninggal dia tetap masuk neraka."ucapku
"Loh kok masuk neraka kan udh jalanin Syariat Islam?" Tanya Kartika
"Tunggu dulu cerita belum habis kawan"ucapku sambil terkekeh
"Iya dia masuk neraka karena selama di dunia dia tidak menutup auratnya, dia tidak berhijab, itu yang membuat dia masuk neraka"ucapku semuanya langsung nengok ke khasfi. Khasfi cuma nunduk. Huh aku memang lagi menyindir dia dengan halus supaya dia berhijab aku tidak mau khasfi seperti wanita yang aku ceritakan.
"Lagi juga kasihan kalau kita memamerkan aurat kita kelaki laki selain mahram kita. Kita sebagai kaum wanita hanya boleh memperlihatkan kecantikan kita ke satu laki laki saja yaitu suami kita. Jadi pas kita menikah suami kita punya poin plussnya sendiri karena baru dia yang melihat kecantikan kita bahagia sekali pasti" ucapku sambil tersenyum. Sahabat sahabatku hanya mengangguk setuju.
Tak berapa lama bel pulang berbunyi. Tidak tahu kenapa setelah aku cerita khasfi cuma diam entah lah maafkan aku khasfi, aku hanya ingin kau berhijrah ke yang lebih baik. Huh aku menuju Post satpam untuk menunggu jemputan ku.
"Assalamualaikum" ucap seseorang yang ada di sampingku
"Waalaikumussalam" aku nengok ih ternyata Adnan
"Lagi nunggu jemputan juga?" Katanya
"Hmm.iya"ucap ku tanpa melihat dia.
"Maaf ya tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kamu sama temen temen kamu, kamu tuh cocok banget ya jadi ustadzah, pas buat jadi istri idaman" ucapnya
"Haha bisa aja" jawabku sambil tersenyum.
"Tapi serius loh andai kita udah kerja aku bakal langsung ta'arufin kamu " ucapnya
Hanya ku jawab dengan senyum. Sejujurnya aku dekdekan jika setiap ada di dekat Adnan huh ini kenapa. Aku bingung apa aku suka sama Adnan? Gak gak kayanya bukan. Jemputan ku sudah datang ucapku dalam hati.
"Hm eh Adnan saya duluan. " Ucapku
"Assalamualaikum" sambung ku
"Waalaikumussalam" jawabnya.
.
"Itu siapa dek pacar kamu?" Ucap ka Nicolas
"Apaan si ka dia temen baru aku di kelas, dia juga lagi nunggu jemputan. Yaudah ayo jalan" ucap ku. Setelah itu kami pergi dari gerbang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Doa.
Teen Fiction"mi kalau Vania suka sama cowo bagaimana?" ujar Vania. "suka sesama lawan jenis itu biasa sayang, asal jangan berlebihan sampai lupa sama semuanya. umi gak mau Vania pacaran fokus ke sekolah dulu ya sayang. di dalam Islam tidak ada yang namanya paca...