1

2.2K 39 4
                                    

"Vania bangun sayang kita solat subuh berjamaah yuk."aku sudah sangat hafal suara itu suara yang slalu menasihati saya dan mengingatkan saya ya umi saya. Malaikat cantik berwujud manusia yang dikirim Allah untuk menjadi seorang ibu untuk saya dan Abang Abang saya, serta istri untuk Abi saya.
"Iya mi Vania sudah bangun," ucap ku seraya membuka pintu kamar.
"Yasudah yuk" ucap umi.
"Kenapa lama banget sih dek kerimbatan dulu apa di kamar?" Ucap Arka.
"Iya bawel." Ucap ku
"Hus kok jadi berantem gak baik yasudah Arka kamu komat biar bisa di percepat."
.
Selagi saya dan keluarga solat saya mau memperkenalkan diri.
Nama saya Vania Sophie hamizan. Saya anak ke 3 dari 3 bersaudara Abang saya kembar namanya Arka Muhammad hamizan satu lagi Nicolas Muhammad hamizan kalian sudah tau pasti nama Abi saya siapa, ya kalau belum tau saya kasih tau nama Abi saya Muhammad hamizan.  Kalau umi saya Sophie qurotuaini. Kami hidup di keluarga sederhana yang berpedoman pada agama walau begitu keluarga kami gak serius serius kok. Kami sering bercanda jika waktu luang.
Saya kelas IX di SMP guna bakti. Ya memang bukan sekolah Islam itu kemauan saya sendiri, kalau Abang saya 22nya sudah kelas XI di SMA tunas bangsa.
.
Setelah solat kami sekeluarga rutin tadarus bersama di mushola pribadi kami. Tapi kayanya saya tidak ikut untuk pagi ini ada tugas sekolah yang belum saya selesaikan dan nanti akan di kumpulkan.
"Abi, umi, Abang. Vania gak ikut tadarus dulu ya, ada tugas sekolah yang belum Vania kerjakan dan nanti akan di kumpul"
"Yasudah tidak apa apa" ucap Abi.
.
"Huh kenapa juga harus ada pelajaran matematika pusing tau. Bismillah"
Lala lanahtazul Mala kaynastazamala jakajamaluna yasmuyataala.   Dering telepon genggam ku berbunyi
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"
"Kenapa fid tumben nelpon"
"Gpp ganggu gak nih Nia?"
"Gak kok ada apa?"
"Gini nanti aku gak masuk sekolah mau ada acara keluarga tolong bilangin ke guru ya kemarin ibu gw udah kesekolah ngasih tau guru piket takutnya tuh guru lupa Nia"
"Ah iya insyaallah nanti aku bilang ke guru sama sekertaris"
"Makasih banyak loh Nia"
"Iya sama sama"
Yang tadi nelpon itu sahabat aku namanya fidiah kita sahabatan dari kelas 7 dan sampai sekarang kita sekelas. Yasudah aku mau siap siap untuk ke sekolah.
.
.
"Makasih ya bang ywdh Vania masuk ke sekolah dulu"
"Iya sama sama belajar yang bener lu"
"Iya setelah itu aku Salim dengan ke2 Abang ku
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"

"Woy!"
"Kenapa gak salam sih situ Islam kan?"
"Ya elah kebiasaan deh pagi pagi udah ceramah"
"Yaudah kita ke kelas aja"
Yang tadi nyapp aku namanya khasfi dia juga sahabat aku aku punya 4 sahabat disini. 3 sahabat aku berhijab seperti aku tapi yg 1 tidak alasannya dia masih mau bebas gak tau alasan yang aneh.
Sahabat sahabat ku namanya fidiah, khasfi, Kartika, Nadya. Fidiah itu bawel Dabag cempreng. Nadya itu gak beda jauh sama fidiah. Kartika itu gendut dia suka bgt makan dan orangnya ceplas ceplos kalo ceplas ceplos sih ke4 sahabat saya begitu semua. Dan yg terakhir pluss gak berhijab itu khasfi iya yang nyapa aku tadi dia anak orang kaya diantara kita.  Dia keras kepala  walau begitu kami semua sayang dia.

"Loh Van tumben bareng cabe cabean" celetuk Nadya
"Syalan Anda " ucap khasfi
"Sudah sudah oh iya ul si fidiah gak masuk hari ini mau ada acara keluarga  dia udh bilang Ama guru piket kemaren" ucap ku pada aul selaku sekretaris kelas
"Siap Vania cantik" ucapnya
"Makasih" setelah itu guru pun masuk
"Pagi pagi sudah pelajaran sejarah. Gimana mau move on orang di kenang dan diingat mulu." Bisik Nadya
"Baper deh" balas aku dia cuma ketawa kecil.

Cinta Dalam Doa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang