2.2 Teman lama?

1.7K 231 43
                                    

"Kalian saling mengenal, eoh?" I.N mengamati Changbin dan pria itu dengan wajah polosnya.

"Tidak. Tentu saja tidak. Apa maksudmu kami saling mengenal?" Changbin berkata dengan cepat dan tak lupa dengan ketegasan didalamnya.

"Siapa kalian?" Pria yang baru bangun itu membersihkan jaket tebalnya. Suaranya tidak terlalu berat dan serak, namun sungguh berwibawa dan karismatik.

"Percayalah, aku mulai lelah berkenalan." Hyunjin mengangkat kedua bahunya.

"Apa kita perlu membuat nametag saja?" Felix memasang wajah polosnya.

"Kau mau buat nametag dari apa, bocah." Changbin menyela.

"Baiklah, saya akan mengenali kalian dengan berjalannya waktu saja. Saya Letnan angkatan perang Australia, Bang Chan. Sedang ada tugas di Seoul untuk pengiriman persenjataan." Jelas Bang Chan panjang lebar. Dia terlihat mengamati semua sudut yang ada disana.

"Wah, kau sangat keren tuan." Seungmin nampak kagum.

"Cih," Changbin berdecih pelan. Untung saja tidak ada yang mendengarnya.

"Tempat apa ini? Apa kalian sudah saling mengenal?" Bangchan membuka pembicaraan.

"Tempat yang akan membunuh kita semua!" Woojin histeris.

"Sebenarnya dia ini kenapa? Padahal diawal tadi dia tidak seperti ini." Hyunjin menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Bipolar." Timpal Changbin seadanya.

"Hah? Siapa bipolar?" Kali ini Bangchan bampak antusias.

"Woojin hyung, tapi dia tidak mau mengakuinya." Seungmin masih sedikit sesenggukan karena takut.

"Tidak hanya bipolar, kita punya pasien alther ego disini." Changbin menunjuk kearah I.N.

"Hmm ini akan menjadi tim yang rumit tapi tak masalah, mari keluar dari sini bersama-sama." Jelas saja ini Bangchan yang berbicara.

"Didepan ada 3 jalur, mari melempar kaos kaki yang tersisa secara bersamaan?" Felix mencoba memecahkan suasana.

"Ay ay, hyungie!" I.N dengan sedikit bersorak dan mengambil sebuah kaos kaki karena Felix sudah memegang dua di tangannya.

"Um, Felix? Boleh aku mencoba melemparnya juga?" Seungmin berjalan mendekati felix.

"Tentu saja. Lempar dengan benar ya." Felix memberikan salah satu kaos kaki nya.

"Kita lempar dihitungan ke 1..2..3..!" Felix, I.N dan Seungmin melempar kaos kakinya bersamaan.

"Lihatlah, hyung. Mereka begitu bersemangat. Kau tidak ingin seperti itu juga?" Hyunjin membantu Woojin untuk bangkit. Dan Woojin hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa mereka begitu terburu-buru, huh?!" Keluh Changbin.

"Hyung! Jalur kanan aman!" Sontak Felix berteriak kecil untuk memberitahu orang orang yang bersamanya.

"Akhh!"

Namun, saat baru dia melangkahkan kakinya ke jalur itu, tiba-tiba saja kotak kotak kaca dilantai itu sedikit tenggelam kedalam dan menyebabkan kaki Felix terkilir.

"Felix! Apa kau baik-baik saja?" Seungmin terkejut dan langsung menghampiri Felix yang disusul oleh Hyunjin dan I.N.

"Akh ini sakit sekali." Felix memegangi kaki kanannya yang terkilir.

"Jangan manja. Tidak ada yang bisa menggendongmu." Changbin mengingatkan.

"Kasar sekali sih kau ini, hyung!" Bentak I.N.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mirror┇ STRAY KIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang