Nama-nama Tokoh dalam Kisah Inspiratif ini adalah Fiktif Belaka, Namum Posting ini diangkat dari Kehidupan dan Kisah yang sebenarnya Pernah dialami.
**********
PAPAREYHANZ .com - Ada seorang sahabat Saya menuturkan kisahnya. Dia bernama Anwar Tatkala Sore itu ia menemani Istri dan seorang Putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan.
Usai membayar, tangan tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, Istri Anwar dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang Putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Anwar: "Beri kami sedekah, Bu...." Istri Anwar kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas senilai 1000 Rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. ketika tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari- hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah sedikit lagi untuk bisa membeli makanan!" Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Anwar pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!" Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Anwar malah menuju ke sebuah kedai Kebab Turki untuk membeli cemilan.
Pada kesempatan yang sama Anwar berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Anwar ingin mengecek saldo rekening dia. Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Anwar menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Anwar menarik sejumlah uang dalam bilangan Jutaan Rupiah dari ATM.
Pecahan Ratusan Ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna Biru bernilai 50 Ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Saat sang pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Pak Anwar dengan kalimat kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih Tuan! Semoga Allah memberikan Rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah warrahmah, Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga Tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...,Amiinn.....".
Anwar tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Anwar mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Anwar terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Nak.., Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"- Deggg...!!! Hati Anwar tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan.
Sejurus kemudian mata Anwar membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Anwar masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Anwar. Mata Anwar kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata-bata Anwar menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 50 ribu Rupiah!" Awalnya istri Anwar hampir tidak setuju tatkala Anwar mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Anwar kemudian melanjutkan kalimatnya: "Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu, Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan Kamu, Anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 50 Ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin Ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 50 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk- angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap Hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 50 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian,
siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 50 Ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap Hamdalah". Anwar mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.
Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hambaNya. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu....
KAMU SEDANG MEMBACA