SATU

1K 131 14
                                    

.
.
.

Disclaimer : Naruto @ Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : Genderswitch, OOC, OC, Typo (s)

Genre:  Romance, Humor, Hurt

Selamat membaca!

.
.
.

Beberapa hari ini, entah mengapa cuaca tidak bisa bekerja sama dengan baik. Seperti halnya hari ini, seharusnya disiang bolong begini. Matahari memancarkan sinarnya dengan riang, malah absen undur diri. Digantikan dengan awan mendung berdatangan, dengan diiringi angin yang berhembus pelan namun menakutkan mendekati atau mengusik aktifitas seluruh masyarakat, lebih tepatnya penduduk kota Konoha.

Dilain tempat, lebih tepatnya disalah satu sekolah senior hight school terkenal dipusat ibu kota Konoha. Salah satu siswa laki-laki berkuncir satu, tidur sambil menggerutu ditempat duduknya berdekatan dengan jendela. Dengan malas, ia terbangun hanya karena ulah suara petir yang menggema diluaran sana beserta dengan suara angin yang berhembusan menggugurkan daun-daun yang lemah tak berdaya. Salah satu telapak tagannya saat ini sedang menahan pipinya untuk melihat pemandangan diluar. Setelah diam beberapa saat, laki-laki muda itu memejamkan kedua matanya sambil menghela nafas lelah. Padahal pagi tadi saat sarapan, dia melihat tayangan berita cuaca bahwa cuaca hari ini akan kembali cerah. Namun sepertinya harapannya tidak bisa terwujud.

"Nara-san!" salah satu siswi seumuran dengannya memanggil namanya, secara otomatis lelaki muda tersebut melihat sosok orang yang saat ini sedang memanggilnya.

"Maaf-menganggu-istirahatmu-Nara-san." Ucap gadis itu lagi sambil menundukkan wajahnya malu-malu, "Uzumaki-san, dia. Dia kabur lagi." Hyugaa Hinata, nama gadis bermata lavender. Dia adalah wakil ketua dikelasnya. Secara otomatis, Nara-san yang dielu-elukannya adalah Nara Shikamaru, merupakan ketua kelas dan mengemban kepercayaan sebagai ketua OSIS hanya bisa menghela nafas lelah kembali.

Entah mengapa, Shikamaru merasa hidupnya terlalu berat. Sepanjang umurnya yang saat ini sudah menginjaki 17 tahun. Tidak dirumah maupun disekolah, pekerjaannya selalu saja membuat ia harus mengeluh dan menggerutu setiap saat. Pernah sekali ia bertanya pada orang yang tidak dikenal dijalanan, kenapa ia harus memikul beban yang berat? Namun, orang yang tidak dikenal tersebut malah diam dan sesekali tertawa memandang kearahnya sambil menimang-nimang sebuah boneka dalam dekapannya. Setelah diam dan memandangi wanita tua tersebut lebih teliti, Shikamaru mendecah kesal. "Sialan! Aku berbicara dengan orang gila!" Gerutunya.

Yang semakin membuat pekerjaannya berat adalah, salah satu gadis bersurai pirang yang beberapa bulan lalu tanpak berbeda dari biasanya. Uzumaki Naruto, gadis yang seharusnya menjadi ketua Osis malah membuat ulah diakhir-akhir masa sekolahnya. Yang Shikamaru tau, Uzumaki Naruto adalah saingan terberatnya selama ia berada di SMU Konoha. Malah sekarang, rangking Naruto berada sangat jauh darinya. Peringkat 25. Sempat, para guru tanpak terkejut. Begitu pula dengannya. Namun saat ditanyai gadis itu hanya menjawab dengan santai, "Aku tidak membutuhkan semuanya." Katakanlah, ia adalah gadis sederhana yang bisa menduduki SMU Konoha ini dengan bantuan beasiswanya. Menduduki kelas unggul dari kelas satu sampai tiga. Menduduki peringkat satu dari kelas satu sampai dikenaikan kelas tiga, prestasinya hancur sehancur-hancurnya. Ia malah santai badai menyingkapi masalahnya. Padahal, pihak SMU Konoha sudah memberikan fasilitas yang terbaik untuknya, sampai ia kuliah di universitas terkenal dikota Konoha. Namun Naruto mengabaikan semuanya. Dengan alhasil, gadis itu menjadi gadis yang ugal-ugalan.

Dari sudut pandang Shikamaru, Naruto sepertinya terlambat beranjak dewasa. Atau terlambat menjadi anak kota? Bawasannya saat ini gayanya seperti gadis jalanan yang tersesat didunia yang seharusnya tidak pernah mereka kenali, dengan rambut yang acak-acakan. Kadang ia ikat sembarangan, kadang ia kriting keseluruhan rambutnya sampai seperti sarang tawon, dan kadang juga ia merubah warnah rambut pirangnya menjadi warna yang berbeda-beda. Telinganya terlalu banyak lubang tindikan. Shikamaru sempat berpikir, apakah tidak sakit jika telinga lembut seperti itu ditindik disana-sini dengan anting-anting super kecil dan besar. Namun guru sama sekali tidak menyalahkannya. Mengapa demikian? Ya karena, selain Shikamaru, Naruto juga Siswi berpartisipasi yang telah mengharumkan nama baik sekolah SMUnya, karena Naruto sudah berada di SMU Konoha semenjak ia menginjaki bangku Taman Kanak-Kanak.

KAMI-SAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang