Mengagumimu membuat ku merasakan hal yang belum pernah aku rasakan
Itu hal yang paling terindah yang aku miliki
Walau rasamu pada ku berbeda
Namun aku menyadari suatu saat kau akan membalas perasaanku
Aku hanya perlu berjuang
Dan menahan rasa sakit saat kau mengabaikanku
_natasha_
Sejauh apapun kau mengejarku
Hati dan perasaanku tak akan berubah
Aku akan selalu sama
Hati dan perasaan ku bukan untuk mu
Jadi menyerahlah sebelum aku semakin menyakitimu
_leo_
Hatimu terbuat dari apa?
Tak pernahkah kau sadar?
Dia tak akan melihatmu
Cukup banyak luka yang ditorehkannya
Apa hatimu setebal dan sekuat itu
Hingga sakitnya pun tak kau rasakan
_Rian_
****
Ini aku, aku yang menunggumu
Tak bisa kah ada sedikit saja rasa untukku
Kau tau, saat kau melihatku saja aku merasa bahagia
Senyummu bagaikan malaikat kecil yang muncul ke Bumi
Aku sadar, tak ada sesuatu yang tak mungkin
Saat aku mencoba mendapatkanmu
Maka ada saatnya aku akan mendapatkanmu
Tak perduli kapanpun itu,
Peganglah janji ku
_your sweet_
"cuih mimpi lo" kata seorang anak lelaki seraya membuang selembar surat yang ia temukan di lokernya. Iya dia Leo. Salah satu murid terpopuler yang ada di SMA Pelita Harapan. SMA dengan segerombol anak kalangan atas dengan kehidupan yang tak perlu dikhawatirkan.
Leo hanya membuang surat itu di tempat sampah dan melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya . XI ipa 3 . Bukan hal yang baru lagi bila setiap pagi dia akan menemukan selembar surat dengan warna pink mencolok yang hanya membuat matanya sakit. Sudah ratusan surat yang ia dapatkan semenjak pertama kali dia memasuki kelas X IPA 3.
Bahkan tanpa membacanyapun dia tau siapa pengirim surat itu, Yah siapa lagi kalo Bukan Natasha shella Putri . Orang yang dari Mos telah berani menunjukan ketertarikannya pada Leo. Leo bukan anak kecil yang akan pura-pura tidak tau dan hanya diam melihat Natasha yang selalu mengintainya kemanapun.
Natasha sebenarnya cantik. Hanya saja sikapnya yang selalu menggangu Leo yang membuatnya bersikap kasar dan menjaga jarak dengan Gadis itu.
Leo semakin mempercepat langkahnya, karena sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi. Setelah melewati koridor kelas XI akhirnya Leo sampai dikelas paling ujung yang merupakan kelasnya dari kelas Sepuluh. Leo hanya melirik semua teman di kelasnya dengan acuh dan kesal.
Bagaimana tidak kesal, Natasha dengan tak tau malu malah melambaikan tangannya sambil tersenyum manis dan memperlihatkan giginya yang putih(?) kepada Leo. Sungguh itu membuat Moodnya hancur seketika.
Leo berjalan menuju bangku pojok belakang. Yah disanalah Dia duduk, sebangku dengan Abi yang merupakan sahabat karibnya sejak SMP.
"woi bro pagi-pagi tuh muka udah di tekuk kayak kertas aja sih " Tanya Abi sekilas sambil terus memainkan gadged terbaru miliknya.
"Nggak usah sok nggak tau deh, siapa lagi yang buat mood gue hancur kalo bukan si Natasha Udik itu " kata Leo sambil memijit pelipisnya.
"kok lo segitu nggak sukanya sama Natasha? Padahal dia itu cantik banget, pinter lagi, mana baik lagi, kalo lo sia-siain dia ntar gue embat lho." Kata Abi yang hanya di balas dengan sikap acuh Leo.
"kalo lo mau ngembat dia dengan senang hati gue bakal bertrimakasih dan meluk lo dengan erat, Abiantara " balas Leo sengit yang tidak di jawab oleh Abi karena Bu Ema, Guru PKN mereka yang terkenal galak telah datang.
Waktu seakan berjalan dengan lamban bagi Leo. Dia memang paling membenci pelajaran ini, Pelajaran di mana dia harus satu kelompok dengan Natasha dan Abi.
Leo teringat di saat pembagian kelompok minggu lalu, dengan wajah mengesalkannya Natasha dengan tak tau malu bergabung dengan kelompok Leo yang memang masih kekurangan satu orang. Mau tak mau Leo harus menerimanya.
Di depannya kini duduk Natasha yang terus menerus memandangnya tanpa berkedip. Mungkin jika di Indonesia tidak memiliki peraturan dengan senang hati Leo akan mencolok kedua mata itu sampai keluar.
"Papan di depan bukan di belakang" kata Leo sambil melirik acuh Natasha yang masih saja menghadap belakang yaitu menghadap kearahnya
"papan mah kalah ganteng dibanding Leo " kata Natasha sambil mengedipkan mata genit yang hanya di balas dengusan kecil oleh Leo.
Leo sudah tak tahan lagi, dia bisa saja membunuh orang hari ini juga jika Natasha tak berhenti menatapnya seperti singa kelaparan itu.
"Bu.. " Leo bangun dari bangkunya dan memanggil bu Ema yang kini sedang serius menerangkan tentang Hak Asasi Manusia di depan kelas.
"iya" tanya bu Ema pada Leo
"saya izin ke kamar kecil" kata Leo yang hanya di balas anggukan oleh Bu Ema.
Leo segera bergegas keluar dari ruangan tanpa melirik Natasha sedikitpun. Leo yang bingung ingin pergi kemana pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet di belakang sekolah untuk menenangkan fikirannya.
Langkahnya terhenti di depan kamar mandi karena merasa ada seseorang yang sedang mengikutinya. Dengan segera Leo mendongakkan kepalanya kebelakang dan menemukan Natasha berdiri salah tingkah di belakangnya karena tertangkap basah mengikutinya.
Leo menghampiri Natasha yang kini hanya tersenyum girang melihat Leo berjalan ke arahnya. Leo menarik tangan Natasha keras dan mendorongnya hingga terbentur keras dengan tempok pilar di belakang natasha
"aww" natasha meringis sambil memegangi punggungnya yang terasa sakit.
"lo jadi cewek bisa nggak sih nggak usah ganjen dan murahan gitu!!! Lo fikir gue bakalan sudi nerima lo hah?? Jangan mimpi deh" kata Leo sambil menunjuk-nunjuk natasha yang terduduk di tanah karena lemparannya tadi.
Natasha hanya diam tak menyangka Leo bisa sekasar ini. Tanpa di sadarinya sebulir air matanya jatuh ke tanah. Natasha tetap menunduk tanpa berani menatap mata Hitam Leo
"cengeng banget sih, di bentak dikit langsung nangis!!! Segitu doang?? Hah. dasar Manja" kata Leo sambil meninggalkan Natasha yang masih terduduk di tanah dan menangis tanpa suara.
Leo masuk ke kelasnya setelah tadi melabrak Natasha. Seumur hidupnya ini kali pertama dia membentak seorang perempuan. Selama ini dia selalu menghargai dan menghormati perempuan seperti dia menghormati ibunya sendiri.
.
.
.
.
Ini story pertama saya, jadi maaf kalo banyak typo ya wkwkw
Tinggalkan jejak guys :)
Ditunggu 5 votenya aja baru lanjut 😂😂.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Keeper
Teen FictionMengagumimu membuat ku merasakan hal yang belum pernah aku rasakan Itu hal yang paling terindah yang aku miliki Walau rasamu pada ku berbeda Namun aku menyadari suatu saat kau akan membalas perasaanku Aku hanya perlu berjuang Dan menahan rasa sakit...