Chapter 2

144 9 6
                                    

Sejumlah burung berkicau ria antara satu dengan lainnya guna menyambut pagi yang cerah. Iya, pagi yang cerah untuk memulai semua aktifitas padat pada hari ini.

Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi, akan tetapi pemuda manis kita, Wonwoo, sudah siap dengan seragam sekolah barunya, yaitu kemeja putih dipadukan dengan blazer abu-abu dan celana dengan warna yang sama serta sneakers putih. Padahal waktu sekolah baru akan dimulai 07:30 nanti. Apakah Wonwoo terlalu gugup dihari pertamanya di sekolah baru sehingga bangun terlalu pagi? Mungkin saja.

Wonwoo memasukkan semua keperluan yang akan ia butuhkan untuk kegiatan belajar hari ini sesuai dengan timetable yang sudah diserahkan oleh pihak sekolah kemarin ke dalam backpack hitamnya. Ah dan tak ketinggalan novel yang baru ia peroleh beberapa hari yang lalu saat masih berada di Changwon ikut disertakan.

Dengan backpack yang tersampir di pundak kirinya, Wonwoo berjalan ke arah cermin yang menempel pada lemari pakaiannya, "Tak buruk. Aku masih terlihat tampan seperti biasanya dan eumm sedikit imut? hehe" Wonwoo terkekeh sendiri mengingat apa yang baru saja ia ucapkan dalam benaknya. Hey, bukankah kau tidak mau ada yang menyebut dirimu imut bahkan dirimu sendiri, Wonwoo? Hahaha.

15 menit yang Wonwoo butuhkan untuk berkutat dengan rutinitas pagi harinya. Dan ia segera keluar kamar menuju ruang makan yang berada di lantai dasar rumah megah Keluarga Yoon. Sebelum sampai ditempat tersebut, Wonwoo menghampiri kamar kakak sepupunya, Jeonghan.
Wonwoo pun membuka pintu kamar sang kakak dan beranjak menuju kasur yang menampung sebuah gumpalan besar yang terbungkus selimut.
"Kapan kau bangun, bang? Bosan tahu sendirian!" omel Wonwoo dalam hati yang tentunya tak didengar oleh siapapun.
"Tapi inikan masih sangat pagi. Jika aku bangunkan sekarang, yang ada aku membangunkan sosok macan. Jeonghan yang marah itu menyeramkan, Bung!" lanjutnya.

Tatapan mata Wonwoo tak sengaja jatuh pada sebuah jam becker yang bertengger manis diatas nakas samping kasur Jeonghan. Jam tersebut menunjukkan waktu 07:30. Jika diperhatikan jam tersebut tak berdetak sama sekali semenjak semalam dan sepertinya Jeonghan tidak menyadari hal tersebut. Namun, Wonwoo yang mengetahui fakta ini sekarang mengeluarkan seringaian jahilnya, dan otaknya segera merangkai sederet skenario akan apa yang terjadi nantinya. Setelah itu, Wonwoo pun berlalu ke tempat awal yang ingin ia tuju.

Wonwoo terlebih dahulu meletakkan backpack-nya diatas sofa ruang tamu.

"Pagi, Tuan Muda" sapa Paman Shin, Kepala maid dan butler Keluarga Yoon.

"Pagi, Paman Shin" balas Wonwoo "Apa Ayah dan Bunda sudah bangun?" lanjutnya.

"Sudah, Tuan. Sekarang mereka berada di ruang makan" jawab Paman Shin.

"Baiklah terima kasih, paman. Dan semoga harimu menyenangkan~" setelah mengucapkannya Wonwoo berlalu menuju ruang makan dengan riangnya.

Sementara itu, sebuah motor sport merah terlihat memasuki pekarangan rumah Keluarga Yoon. Sang pengendara motor melepaskan helmnya dan memperlihatkan wajah seorang Hong Jisoo, kekasih Jeonghan. Lantas pemuda itu berjalan menuju pintu utama kediaman sang kekasih. Jisoo pun menekan bel beberapa kali sebelum salah seorang maid membukanya dan mempersilahkan ia untuk masuk.

Diruang makan, Wonwoo tengah menyantap sarapannya bersama Ayah dan Bunda. Asik menikmati makanan, Wonwoo mendengar suara bel dari arah pintu utama.

"Siapa yang datang berkunjung diwaktu sepagi ini?" Wonwoo melihat ke arah jam yang bertengger manis di dinding, menunjukkan waktu 06:30.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang