Nampak seorang pemuda manis mengenakan overall denim dipadukan dengan T-shirt putih oversize dan sebuah backpack tersampir di punggungnya. Sekilas ia terlihat seperti seseorang yang akan mendaftar ke Sekolah Dasar. Namun percayalah, bahwa pemuda tersebut adalah remaja berumur 15 tahun. Sekarang pemuda manis itu tengah berada didepan sebuah gerbang besar dari sebuah gedung yang megah.
Disebelah kanan gerbang tersebut, terdapat nama gedung yang berada dihadapannya, yaitu Sekolah Menengah Atas Seventeen Pledis. Iya, gedung tersebut adalah SMA Seventeen Pledis, salah satu SMA elite yang berada di Seoul. Lalu, mengapa Si Pemuda Manis itu tidak berada di dalam kelas? Seharusnya ia harus dikelas guna mengikuti materi tahun ajaran baru dibandingkan berada diluar sekolah.
"Padahal aku baru saja tiba di kota ini setengah jam yang lalu. Dan Papa menyuruhku untuk menyelesaikan tahapan akhir transfer ku di sekolah ini. Kenapa tidak besok saja sih?! Ditambah lagi dalam beberapa menit yang akan datang, sudah waktunya jam makan siang. Hah.. memikirnya saja membuatku semakin lapar." keluh pemuda manis itu dalam hati.
[Flash Back (FB)]
Sebuah sedan hitam melaju gerbang tol yang bertuliskan 'Selamat Datang di Seoul' terpampang diatasnya.Didalam mobil yang baru saja berlalu itu, dikursi penumpang yang berada dibelakang terdapat ayah dan anak yang sedang sibuk dengan kegiatan masing - masing. Dimana sang ayah yang sibuk dengan Macbook-nya untuk memantau bursa saham yang dikelolanya, sedangkan sang anak terlihat hanya mengedarkan pandangannya keluar jendela karena bosan.
Sementara dua pria lagi yang berada dikursi depan, Sekretaris pribadi sang ayah dan sopir yang sedari awal setia menemani mereka dari Changwon hingga ke Seoul hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Pasalnya, tuan mereka yang berada di belakang tidak ada yang mengeluarkan suaranya selama perjalanan. Saling mendiamkan satu sama lain. Yeah, setidaknya hingga sekarang...
"Sekretaris Kwan, bagaimana kemajuan proses transfer Wonwoo?" tanya pria yang sedari tadi memegang Macbook, Mr. Jeon. Merasa namanya dipanggil, Sekretaris Kwan menolehkan kepalanya kebelakang, menjawab atasannya.
"Prosesnya hampir selesai, Tuan. Hanya saja untuk esok hari, anak Tuan masih harus menandatangani beberapa lembar berkas sebelum resmi menjadi salah satu siswa didik di sekolah barunya."
"Benar kah? Dan kenapa harus besok, kalau bisa hari ini? Lagipula hanya tanda tangan, Wonwoo bisa menanganinya sendirian." Wonwoo, nama yang sedari tadi disebutkan akhirnya angkat bicara.
"Jangan, Pa. Besok kan bisa. Lagian satu setengah jam lagi waktunya jam makan siang. Wonu capek, Pa." ucap Wonwoo tidak terima. Baru saja tiba, tapi sudah disuruh ke sekolah barunya demi beberapa lembar kertas sialan. Ayolah! Dia butuh istirahat!
"Bukan kah lebih cepat, lebih baik? Begitu kau tahu dimana kelasmu, kau bisa meminta bantuan abangmu untuk mengajakmu berkeliling sejenak"
"Tapi Pa-"
"Tidak ada bantahan, Jeon Wonwoo. Lakukan saja apa yang Papa perintah. Selama kau tinggal di Seoul, dengarkan apa yang Ayah dan Bunda Yoon katakan. Juga jangan berdebat dengan abangmu, Jeonghan. Papa akan mengirimkan uang secara rutin, sehingga kau tidak terlalu merepotkan Ayah dan Bundamu, paham?" lanjut Papa Jeon memotong omongan putranya.
"Dan maaf, Papa tidak bisa mendampingimu disekolah yang baru. Karena papa ada penerbangan ke Jepang pada jam 12PM nanti. Kau sendiri kan yang menolak untuk ke Jepang? Kasihan mama mu sendirian disana. Jadi Papa sudah harus ada disana hari ini juga. Dan setelah mengantarkanmu ke sekolah barumu, Papa akan mengantarkan barang - barangmu ke rumah Ayah Yoon. Tak apa kan, Wonie?" tambah Papa Jeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You
FanficCerita ini hanyalah sebuah fiksi penggemar belaka, yang mana alur ceritanya berasal dari khayalan semata. Tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata pemeran dalam cerita ini. Apabila ada sebuah kesamaan cerita atau kejadian dalam cerita ini, itu ha...