PROLOG

30 2 0
                                    



"APA?"

Suasana yang tadinya sunyi langsung berisik karna suara keterkejutan Alam.Cowok itu masih tidak habis pikir dengan yang barusan didengarnya.Ini masih pagi dan kelewat pagi baginya mendengar apa yang dikatakan ibunya lewat ponsel.

"Mama gak usah aneh aneh deh,kalau mama kerja,udah kerja aja disana gak usah sok pake ngirimin seseorang buat jagain alam disini"ujar alam dingin

Terdengar helaan nafas siberang sana, "Tapi mama mau kamu berubah sayang,mama gak tenang kerja disini karna mikirin kamu"

Diam sejenak..

Alam menghela nafas berat,tidak bisa dipungkiri sebenarnya dia merindukan sosok yang selama ini dia panggil mama itu.Perkerjaan yang menuntut ibunya pergi ke Belanda untuk berkerja,meninggalkannya disini untuk melanjutkan sekolah.

Ibunya adalah seorang wanita karier,ambisi yang besar,jabatan yang tinggi membuatnya harus rela bolak balik keluar negeri.Bahkan alasan inilah yang membuat Devina,ibu alam bercerai dengan Farhan yang notaben adalah ayah Alam.

"Tanpa atau dengan seseorang yang mama kirim,Alam tetap seperti ini,harusnya mama sadar alam kayak gini karna siapa"tukas alam tajam

"Mama tau mama salah,tapi sayang mama kerja juga buat ka-" belum sempat Devina menyelesaikan perkataan nya,Alam sudah lebih dulu memotongnya

"Buat siapa? Buat selingkuhan mama?"

"ALAM!"

"Ma!"

Alam mendesah keras,ia memijat pelan keningnya,tiba tiba saja kepalanya pusing,dadanya sesak,dunia terasa terlalu sempit,entah untuk keberapa kali ia bertengkar dengan ibunya.

"Udahlah ma,Alam capek berdebat sama mama"

"Al"kali ini suara ibunya melemah,berharap anaknya mau mendengarkan

Tut..

Namun Alam sudah lebih dulu memutus percakapan

Oh shit.. Alam mengigit bibirnya dan mengacak kasar rambutnya. He depression.Tidak pernah ada ending yang bagus tiap kali dia dan ibunya berbicara.

***



Yeeeyyyyyyyyyy,akhirnya gue terbitin ini,semoga kalian suka sama prolog nya,jangan lupa votment yaaahhhh

Q and A EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang