b

2.2K 241 18
                                    

Sudah satu Minggu salju menyelimuti Jerman. Seorang pria berjalan dengan tergesa-gesanya tidak lupa dia merapatkan mantelnya dan menutuppi wajahnya dengan syal. Dia begitu kedinginan mulutnya tidak henti-hentinya mengeluarkan uap.

"Kim myungsoo......

Seorang gadis berlari menghampiri myungsoo.

"Jiyeon.....
Myungsoo mencoba untuk tersenyum. Dia paling malas ada orang lain yang berusaha mengusik hidupnya.
Kecuali sughyu dan orang tuanya. Karena mereka adalah saudara sepupu. Dan sughyu sangat tahu myungsoo luar dalam.

" kau mau kemana eoh???"
"Aku mau ke supermarket. Membeli beberapa keperluan."

"Kalau begitu kajja.... Kita pergi bersama."

Jiyeon menggapai tangan myungsoo dan menggandengnya.

Myungsoo memutar kedua bola mata malas. Dia sangat benci ada yang mengusik hidupnya. Maupun berusaha menyentuhnya. Ya.... dia sudah cukup nyaman menjadi seorang stranger.

"Jiyeon maaf jangan seperti ini."
Myungsoo tersenyum sambil melepas tangan Jiyeon pelan.

Jiyeon menghela nafas jengah. Sudah untuk kesekian kalinya pria ini menolaknya.

"Kalau begitu.... Ayo kita pergi bersama. Jalanlah terlebih dahulu."

Myungsoo mencoba untuk tersenyum dia tahu. Wanita ini kecewa kepadanya.

Dddddrrrt......

Stranger calling.....

Myungsoo menghela nafas. Dan kembali menyimpan telepon selulernya.

Drrrrtttttt......
Stranger calling.....

"Brengsek apa mau mereka eoh????"
Myungsoo mengumpat kesal. Sambil mata tajamnya. menatap telepon selulernya jenggah.

"Ck..... Angkatlah. Mana tau keluargamu ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

Myungsoo membelalakkan kan matanya. Wanita ini dari mana dia tahu. Kalau ini adalah keluarganya.

" dari mana kau tahu??" myungsoo menoleh. Kepada Jiyeon yang sedang berjalan disampingnya.

Jiyeon tersenyum.

"Maaf aku sering mendengar kau berbicara dengan sughyu."

Myungsoo tersenyum miring.

"Lalu.... Kau pasti mengagab ku aneh??"
Myungsoo bertanya kepada Jiyeon. Sambil mengakat alisnya.

Jiyeon tersenyum hangat. Myungsoo mengakui wanita ini sangat cantik. Tapi.... Dia adalah strager. Tidak mau di dekati dan tidak mau mendekati. Anggab saja. Dia sakit jiwa. Tapi ayahnya yang membuatnya seperti ini.

"Aku tahu.... Kau pasti mempunyai alasan lain. Dan suatu saat aku akan mengetahuinya." Jiyeon tersenyum hangat. Dan berusaha menggoda myungsoo dengan mengedipkan matanya.

Myungsoo tersenyum cerah.... Ya senyum Jiyeon bisa menghangatkan jiwanya yang beku.

SEOUL 2016

Wanita  berkulit putih itu.... Menangis tersedu-sedu. Tangannya berusaha merapatkan selimut putihnya yang melorot.

pria berkulit pucat. Yang tidur disebelahnya Membalikkan tubuhnya. Karena Cukup terganggu. Dengan suara tangisan gadis itu.

"Soojung.....???"
Sehun terbelalak kaget. Dia melihat tubuhnya dan tubuh wanita itu. Tidak tertutupi oleh sehelai benangpun.

"Brengsek..... Sehun mengupat kesal. Semabuk-mabuknya iya... Dia cukup ingat. Wanita disampingnya ini berhasil di setubuhinya. Lebih parahnya lagi. Dia mengagab wanita yang menghabiskan malam panas dengannya. Adalah wanitanya.

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang