"kenapa kamu mempublikasikan curahan hatimu di internet kalau kamu ingin tidak ada yang tahu?"
Karena ada bagian dalam diriku yang mendesakku untuk 'pamer'
"Aku ingin dilihat! Ingin dimengerti!", katanya
Tapi diriku yang lain tidak sependapat
"Untuk apa? Dasar pamer!"
Buku diary kurang cukup untukku
Aku ingin semua orang tahu apa yang aku rasakan... tapi aku tidak mau menunjukkannya
such dilemma
Maka, mempublikasikan curahan hati di internet atas nama anonim adalah yang paling bijak
Malang, Desember 2016
Desember tak sepuitis itu