Pagi ini seperti biasanya, jungkook berlari mengejar bus kesekolah. Tadi malam ia tidur terlalu larut karna main game. Ia baru saja membuka buku ketika ponselnya menyala—sebuah notifikasi game, Jungkook berniat bermain satu atau mungkin dua kali lalu belajar untuk persiapan ujian besok, tapi yang terjadi malah diluar harapannya. Padahal Jungkook sudah memasuki tahun ketiga.
Jungkook masuk keruang ujian bersamaan dengan pengawas ujian berbadan gempal. Jungkook menegurnya dengan senyuman tapi guru itu malah memasang wajah galaknya. Dari tatapannya seolah mengkode untuk menyuruh segera duduk ditempatnya.
Jungkook duduk ditempatnya, disampingnya adalah siswi tahun pertama. Jungkook tersenyum hangat. Gadis itu nampak malu - malu menyambut senyuman itu. Ia begitu grogi duduk disamping Jungkook bahkan ketika ia mengisi identitas dilembar jawaban pensilnya patah karena tangannya gemetar. Jadi begitu selesai mengerjakan ujian ia membereskan peralatan tulisnya dan pergi meninggalkan ruangan.
---
Sudah hampir pukul 10 malam, tapi kakak sepupu Jungkook belum juga pulang, padahal hanya kakak sepupunya sajalah yang bisa memasak makanan. Makanan dikulkas sudah ia habiskan tadi siang. Jungkook tidak dapat menahan rasa laparnya lagi jadi ia turun dan mengambil jaket, lalu bergegas kemini market untuk mencari makanan.
Jungkook membeli beberapa cup mie instan dan minuman kaleng. Dijalan pulang Jungkook melihat beberapa pemuda dari SMA lain dan seorang gadis yang memakai seragam SMAnya, gadis yang duduk disampingnya saat ujian. salah satu pemuda mendorong tubuh gadis itu hingga terjatuh. Jungkook berlalu tidak mau ikut campur urusan mereka, ia tidak mau terlibat masalah. Tapi ia berbalik dan menghampirinya
"Hei.. apa yang kau lakukan. Kenapa mendorong wanita? itu tidak baik" Teriak Jungkook, lalu membantu gadis itu berdiri
"Siapa kau!! Jangan ikut campur urusan kami. Pergi sana!!" Kata salah seorang pemuda—barangkali pemimpinnya
"Aku tidak tahu kesalahan apa yang dia lakukan padamu, tapi dia ini seorang wanita kau tidak boleh kasar padanya"
"Kau ini banyak bicara" Teriak seorang pemuda lalu melayangkan tinju pada Jungkook yang berhasil dihindarinya
"Kau.. menghindari tinjuku ya.." Pemuda itu mencoba meninju Jungkook lagi, kali ini rekan pemuda itu ikut menyerang Jungkook. Ia tidak mungkin menghindar terus jadi ia menendang si pemimpin hingga tersungkur, kedua rekannya membantu berdiri. Jungkook memanfaatkan kesempatan itu kabur. Jungkook menarik tangan gadis itu lalu berlarian menyusuri jalan. Mereka terus berlari hingga dirasa cukup jauh, mereka berhenti didekat pohon chery. Jungkook mengambil nafas, gadis itu langsung berjongkok ditanah
"Kau tidak apa - apa?" tanya Jungkook, gadis itu mengangguk
"Bagaimana dengan sunbae?" Tanya gadis itu, jungkook hanya tersenyum ia lalu mengulurkan tangannya, dan membantu gadis itu berdiri untuk kedua kalinya
"Ini sudah larut, bagaimana mungkin kau berkeliaran disini dan masih menggunakan seragam?"
"Aku baru pulang Les, Aku melewatkan bus terakhir karena melihat orang berkelahi jadi aku pulang jalan kaki. Nasib sial bertemu mereka disini, mereka selalu membullyku bahkan setelah aku tidak satu sekolah dengan mereka, ah sungguh menyebalkan" Gadis itu mengacak rambutnya kesal
"Aku tidak tahu masalahmu dengan mereka, dan aku juga tidak mau tahu tapi aku hanya ingin kau tahu, tidak baik bagi seorang wanita berkeliaran malam - malam begini. Apalagi kau cantik.. ah sudahlah ayo kuantar pulang" Jungkook berjalan kearah selatan. Gadis itu masih terdiam ditempatnya, pipinya merona. Kelopak bunga chery berguguran diantara mereka
"Sunbae.."Jungkook menoleh " sebenarnya.. rumahku kearah sini" Gadis itu menunjuk kearah utara
"ah benarkah.. ayo kalo begitu" Jungkook jadi malu, ia salah arah. Salahkan author yang menulis.
mereka berjalan bersisian, gadis itu menunduk berkemelut dengan benaknya. Sementara Jungkook sibuk memainkan ponselnya hingga tidak sadar gadis disampingnya sudah berhenti dari tadi. Gadis itu melambai tanpa bersuara, lalu membuat bentuk hati. Jungkook tersenyum, ia memang tidak menoleh dan melihat langsung ketika gadis itu membuat bentuk hati. Tapi ia dapat melihat dari bayangan yang dipantulkan oleh cahaya malam yang remang - remang.
Dan setelah itu, Jungkook kebingungan mencari arah jalan pulang^^
---
"Hati untuk Sunbae, kau mungkin tidak melihatya tapi Dapatkah kau merasakannya? Ada ketulusan didalamnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Feel it?
FanfictionBayangkan kamu punya kakak kelas seperti Jungkook BTS, saat Ujian Akhir kamu duduk bersamanya. Bukankah sebuah keberuntungan? Rasakan pengalaman dibaperin kakak kelas bernama Jeon Jungkook^^