Part 2

567 14 0
                                    

BACA YANG DIBAWAH INI DULU YA PART 1 ADA KATA-KATA YANG ILANG..SEDIH GW,- JADI JANGAN LEWATIN DULU YA

-------------------------------------------------------------
"Aku tidak mau!"dengan nada kesal yang keluar dari mulutnya

"Sudahlah Agnes turuti perintah ayah sama bunda yang satu ini,kami hanya ingin dirimu bahagia Agnes"gerutu Thomas saat mendengar ucapan Agnes yang sudah kesal

-------------------------------------------------------------
Agnes hanya diam dan ketakutan karena Thomas ayahnya baru saja mengucapkan kata demi kata dengan nada dingin yang membuatnya merinding dan jika dia membantah lagi bisa-bisa ayahnya marah kepada Agnes,setelah itu terjadilah keheningan diruangan itu dan disaat suasana itu

Detik mengubah menjadi menit dan mengubah menjadi jam,sudah 5 jam dia dan keluarganya menonton TV dengan suasana yang hening,Agnes yang sedari tadi me rasa matanya pelan-pelan untuk menutup dia langsung berdiri dan meninggalkan sofa yang tadi sedang dia duduki bersama ayah dan bundanya diruangan keluarganya.Agnes pun berjalan menuju kamarnya yang tak terlalu jauh dari ruangan tersebut

Ketika dia sudah sampai didepan pintu,dia merasa ada yang mencengkal tangannya dan dia pun segera membalikkan badannya,ternyata orang yang mencangkal tangannya adalah bundanya,Lindia Collins ya memang aku akui nama mereka ada persamaanya tetapi Agnes dibelakang namanya tertera kalimat 'Albert' ya memang dia ada kalimat seperti karena nama itu diberikan oleh kakek Agnes yang ada juga kalimat 'Albert' diakhir kalimat itu,kenapa tidak nama ayahnya?

Entah.Ya kenapa kita bicara sampai disini..

*******
"Iya bun,ada apa?"tanya Agnes dengan spontan

"Maafkan bunda Agnes,karena bunda telah memaksamu tetap akan dijodohkan"ucap Lindia dengan wajah penyesalan dan merasa bersalah.

Agnes tau apa yang dimaksud bundanya,tanpa babibu dia langsung memeluk bundanya dengan sangat erat.

"Iya tidak apa-apa bun,aku akan memikirkan itu dengan matang+-matang,sehingga aku tidak akan menyesal apa yang telah kuputuskan"dengan berat hati dia harus melepaskan pelukan dari bundanya

"Oh iya bun aku sudah mengantuk aku ingin istirahat dan juga besok aku harus kesekolah pagi-pagi"melanjutkan perkataan yang dia putuskan

"Yasudah..good night sayang"dia pun anaknya dengan mengelus rambut Agnes

"Good night too bunda "dengan mencium pipi bundanya dengan waktu yang bisa dibilang cukup lama

Setelah itu dia masuk kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya dari dalam,kemudian dia berjalan menuju kigsize nya dan dia segera melanyangkan tubuhnya ketempat tidurnya tanpa dia sadari dia telah menutup matanya dan tertidur dengan nyenyak dan nyaman

Pada pukul 05:30 AM
Sinar matahari malu-malu untuk memasuki ruangan tersebut melalui celah-celah kamar Agnes,Agnes pun mengelinyat ketika sinar matahari memasuki celah-celah kamarnya..diapun sejenak duduk dengan bersenderan di kepala kigsise nya untuk mengumpulkan nyawanya dan untuk memperjelas penglihatannya.

Drtt..drtt..drrtt..

Suara telphon Agnes,kemudia dia mendengar suara itu dan mencari dari mana asal suara itu,lalu dia menemukan telphonnya dibawah bantalnya dan langsung melihat siapa yang menelfonnya sepagi ini..

Diapun langsung mengangkat telphonnya itu

"Hallo"ucap Agnes

"Hai Agnes,apakah kau sudah bersiap-siap untuk datang kesekolah?"tanya seseorang yang diseberang telphon itu

"Hai juga,hahh apa???aku belum siap-siap kesekolah,aku aja baru bangun hahaha.."ucap Agnes dengan teratawa

"Apakah kau bercanda Agnes?hari ini kan ada acara penting disekolah,dan kau adalah salah satu sebagai panitianya"ucap seseorang yang diseberang telphonnya,dengan nada yang begitu santai

Merried Or School??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang