"Aaaargh, tidak!" teriak Jaejoong dari dalam kamar mandi.
"Ada apa, Sayang?" Yunho bergegas menghampiri istrinya itu.
"Yunnie, lihatlah! Ada kerutan di sudut mataku." Jaejoong menunjuk sudut matanya. Dari raut wajahnya terlihat bahwa ia ingin menangis.
"Kukira ada apa." Yunho menghela nafas lega.
"Kerutan ini harus segera disingkirkan," terasa hawa kebencian Jaejoong pada kerutan di wajahnya itu.
"Pakai saja krim anti penuaan. Bukankah kau rutin memakainya?" Yunho menanggapi dengan santai.
Jaejoong memelototi suaminya. "Jika keriput ini tetap muncul meskipun aku memakai krim anti penuaan secara rutin, itu artinya krim anti penuaan sudah tidak mempan."
"Ya sudah, biarkan saja kalau begitu," balas Yunho.
Jaejoong semakin tajam menatap suaminya. "Bagaimana bisa dibiarkan? Kerutan ini merusak penampilanku."
"Tutupi saja dengan bedak lebih tebal di bagian itu," kata Yunho lagi. Ia adalah orang yang tidak suka ambil pusing dengan masalah yang sepele.
Jaejoong merasa kesal kepada suaminya. Menurutnya suaminya itu sangat tidak sensitif. Bagi wanita penampilan adalah hal yang sangat penting. "Jika dibiarkan, keriputnya akan bertambah."
"Lalu harus diapakan?" Yunho malas membicarakan topik ini. Baginya ini bukan hal yang penting.
"Tentu saja harus disingkirkan," kata Jaejoong dengan nada tinggi.
"Bagaimana cara menyingkirkannya?" tanya Yunho malas.
"Hmm..." Jaejoong tampak berpikir. "Bisa dengan operasi plastik, suntik botox, tanam benang, dan semacamnya."
"Tidak tidak tidak," balas Yunho cepat. "Untuk apa kau melakukan hal-hal itu?"
"Untuk menghilangkan keriput," jawab Jaejoong langsung.
"Kau ingin melakukan operasi plastik hanya untuk menghilangkan keriput sekecil itu?" tanya Yunho tak percaya.
Jaejoong memutar bola matanya. "Sekarang memang hanya bagian kecil. Jika dibiarkan, akan semakin banyak."
Yunho menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak setuju."
"Mengapa?" Jaejoong menatap suaminya heran. "Apa kau tidak ingin istrimu terlihat cantik?"
"Sekarang ini kau sudah cantik, tidak perlu ada yang diubah," ujar Yunho.
"Ada keriput di wajahku, Yunho!" Jaejoong hampir berteriak.
"Kau tidak perlu menyebutkan hal itu berkali-kali. Aku juga tahu," balas Yunho lebih keras.
"Lalu mengapa kau tidak setuju aku melakukan operasi plastik? Aku hanya ingin menyingkirkan keriput ini, tidak akan mengubah yang lainnya," balas Jaejoong. Keadaan sudah mulai menegang.
"Kau terlalu berlebihan, Jae. Itu hanya keriput kecil." Yunho menekankan. "Pokoknya aku tidak setuju." Ia meninggalkan istrinya itu di kamar mandi.
Jaejoong mengejar Yunho. "Kalau kau tidak mau membiayainya, aku bisa menggunakan uangku sendiri. Kau pikir aku tidak punya uang?"
Yunho berbalik. "Ini bukan masalah uang. Memangnya kapan aku pelit kepadamu? Aku selalu memberikan apa yang kau inginkan selama aku mampu."
"Lalu apa masalahnya jika bukan karena uang?" Jaejoong meminta penjelasan.
Yunho menghela nafas. Ia harus lebih banyak bersabar dan menekan emosinya. "Karena hal itu tidak banyak berguna. Untuk apa kau melukai dirimu dengan pisau bedah hanya untuk menyingkirkan keriput? Mengapa keriput itu harus dihilangkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Muscles or Fat? (Yunjae Fanfiction)
FanfictionSelera Jaejoong perlu dipertanyakan. Ia lebih menyukai Yunhonya yang berlemak daripada yang berotot.