"Sayang, resleting celanaku rusak." Yunho memberikan celana panjangnya kepada istrinya, Jaejoong.
Jaejoong memandangi resleting celana suaminya yang rusak. "Bagaimana bisa rusak?"
"Celananya terlalu sempit." Yunho sudah mengganti celananya dengan celana pendek berkaret pinggang.
Jaejoong mengerutkan keningnya. "Baru tiga bulan yang lalu kau membelinya. Saat itu celana ini pas-pas saja kau kenakan."
Yunho mengangkat bahunya. "Entahlah, mungkin bahannya mengkerut." Ia tidak ambil pusing dengan hal itu.
Tidak seperti Yunho yang tak peduli, Jaejoong masih bertanya-tanya mengapa celana itu sampai sempit dikenakan oleh suaminya. Ia memandang perut suaminya. Suaminya itu hanya mengenakan kaus singlet. "Yunho, perutmu buncit."
Pandangan Yunho tertuju pada layar televisi. Ia sedang menonton televisi sambil makan keripik kentang.
Jaejoong segera merebut bungkus keripik kentang dari tangan Yunho. "Cemilan ini tidak sehat, apalagi kau mengonsumsinya pada malam hari."
"Hey, mengapa kau mengambil semuanya?" Yunho protes.
"Yunnie, sebaiknya kau berhenti memakan cemilan pada malam hari. Lihatlah perutmu sekarang! Kau gendut." Jaejoong menceramahi suaminya.
Yunho memutar bola matanya. "Meskipun gendut, kau tetap cinta, bukan?"
Jaejoong benar-benar marah. "Pokoknya kau tidak boleh memakan apa pun setelah makan malam!"
.
.
.Jaejoong tidak mengerti bagaimana tubuh suaminya itu bisa sampai membengkak. Saat mereka menikah satu tahun yang lalu, Yunhonya itu masih langsing dan kekar dengan perut kotak-kotak. Bagaimana bisa suaminya itu berubah drastis dalam jangka waktu hanya satu tahun? Setiap hari mereka bertemu, sehingga ia tidak pernah menyadari perubahan itu.
Jaejoong pernah mendengar bahwa pria biasanya akan menggemuk setelah menikah karena hidupnya lebih nyaman, ada istri yang mengurus dan memperhatikan kesejahteraannya setiap hari. "Mungkin selama ini aku terlalu banyak memberinya makanan berlemak."
.
.
."Hanya ini? Apa kau serius?" Yunho terkejut melihat menu sarapan yang tersaji di meja makan. Ia hanya menemukan sayuran rebus di piringnya.
"Kau harus diet mulai sekarang. Kau harus mengembalikan bentuk tubuhmu seperti semula," jawab Jaejoong.
"Untuk apa aku diet? Memangnya kenapa jika perutku buncit? Selama ini kau tidak pernah mempermasalahkannya." Yunho meminta penjelasan.
"Ini demi kesehatanmu, Yunho. Kau juga harus lebih rajin berolahraga." Jaejoong sangat cerewet.
Yunho tidak bisa protes. Ia tak ingin membuat nyonya besar marah. Ia tidak ingin mereka bertengkar hanya karena masalah sepele seperti ini.
.
.
.Yunho masih lapar. Sarapan yang disajikan Jaejoong tidak bisa membuatnya kenyang. Sebelum pergi ke kantor, ia mampir di toko swalayan untuk membeli banyak sekali cemilan untuk di kantor. Jika ia tidak bisa makan cemilan di rumah, ia masih bisa makan cemilan di kantor. Istrinya itu terlalu berlebihan. Hanya karena resleting celananya rusak, ia harus menderita seperti ini.
.
.
.Jaejoong adalah seorang mantan model. Ia pensiun dari dunia modeling setelah menikah dengan Yunho. Ia pensiun saat ia sedang berada di puncak karirnya. Ia sama sekali tidak menyesal meninggalkan masa kejayaannya itu demi lelaki yang ia cintai. Setelah ia pensiun, para juniornya sering meminta saran darinya. Ia adalah model senior yang sangat dihormati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muscles or Fat? (Yunjae Fanfiction)
FanficSelera Jaejoong perlu dipertanyakan. Ia lebih menyukai Yunhonya yang berlemak daripada yang berotot.