-Bab Satu-

177 45 58
                                    

"Napa kali dunia kek gini?!!"
"Gak adil!!"
"Selalu dan selalu gua yang salah!"
"Emangnya, di dunia ini cuman gua aja kali ya.. Yang bisa melakukan kesalahan!!"
gerutu Akira sepanjang perjalanan ke sekolah.

Tak lama Akira pun sampai disekolah dengan perjalanan yang ditempuh selama 15 menit. Ini adalah hari ke-3 sesudah MOS(Masa Orientasi Siswa), dan Akira pun tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan Akira adalah murid pindahan dari SMA 1 Pelita Bangsa.Perlahan Akira mulai berjalan ke kelas X-1 IPS, ruangan itu sudah terisi oleh satu siswi, berambut panjang, diurai, memakai sweater biru donker, dengan tambahan mata biru muda, ia terlihat sangat manis dan cantik, yang sedang membaca buku materi SOSIOLOGI dengan beberapa tumpukan buku referensi tentang "Struktur Sosial dan Diferensiasi Sosial"

"Azekk, baru juga masuk kelas udah dapet appetizer ajaa, bening wehh"
"Gakk, gua yakin pasti masih ada yang lebih cakep dari dia"ucap Akira dalam hati, sambil memandangi sekujur tubuh siswi tersebut.

Oke, gue Akira Brandon Wijaya, anak yang selalu menggerutu, tidak pernah bisa bersyukur, mempunyai banyak bakat dan satu kelebihan tersembunyi, sebut saja kelebihan yang terpendam,dan Akira tidak pernah bisa mengerti, bukan lebih tepatnya Akira tidak pernah mau mengerti apa itu cinta, selanjutnya Akira mempunyai satu rencana, Akira ingin membuat dirinya menjadi yang paling terfavorit di sekolah barunya ini.

Sejak kecil Akira hanya mempunyai satu teman, itupun perempuan. Karena dulu cukup banyak yang membenci Akira, semuanya mengira Akira adalah murid paling pelit dedemit sedunia,padahal tidak seperti itu realitanya. Mereka menganggap Akira sedemikian rupa, dikarenakan setiap mereka bertanya tidak pernah dijawab oleh Akira, jujur saja Akira sangat tidak menyukai adanya penyaing baru, Akira ingin selalu menjadi yang the best from the best, namun usaha seperti itu tidak pernah bisa dimengerti oleh mereka.Karena itu Akira hanya mempunyai satu teman, baginya dia selalu mengerti apa yang telah dilakukan selama ini oleh Akira.

Dibalik itu semua Akira telah dibekali doktrin oleh kakaknya yaitu tentang masalah era globalisasi yang semakin menuntut skill yang perfectsionis. Karena, ini zaman udah beda. Udah bukan zaman dimana orang miskin bakal selamanya miskin, orang bodoh ditindas, dan orang jelek jomblo sampai mati. Ini zaman dimana pengamen jalanan tiba-tiba jadi penyanyi paling beken di Indonesia, orang bodoh yang ternyata bisa ngelawak jadi fenomenal, dan orang jelek nikah sama bule ganteng. Emang sih, kalau dilihat secara visualisasi, kelas IPS tuh isinya kumpulan anak eksis yang cantik dan keren dipandang dari head to toe. Tapi pola pikir mereka juga luas. Dibanding anak IPA yang biasanya pola pikirnya terbatas rumus, anak IPS bisa membuat cabang dari satu cabang masalah. Jadi dari satu topik pembicaraan bisa jadi sepuluh topik kalau sama anak IPS.

Akira pikir kakaknya bukan bermaksud untuk memihak pada IPS, namun Akira merasa itu arahan terakhir yang kakaknya berikan sebelum ia meninggalkan dunia ini.

"Haii!!Murid baru ya?Kenapa menatapku seperti itu?Nanti aku bisa salah paham lohh"celetuk siswi itu membuyarkan lamunan Akira.

"Ya, gua anak baru disini."
"Jangan salah paham,gua tau sekolah ini pasti punya siswi yang lebih cakep dari lo!"jawab Akira menegasinya.


"V-A-L-L-E-R-Y", kata Akira dengan mengeja namanya di dalam hati.

"Nama lo, Vallery?"

"Iya, lebih tepatnya Vallery Tara Michelle."

"Sebentar, menurutku..wajahmu itu, tidak asing bagiku.."katanya dengan mengernyitkan keningnya.

"Ahh..iyaaa aku mengenalimu,kita kan sempat menjadi teman dekat, waktu masih berumur 7-13 tahun, ingat tidak?"tanya Vallery dengan mata yang berbinar-binar.

"Heh?!Mungkin lo ngomong sama orang yang salah! Gini ya, gua gakk kenal sama lo, karena itu lo jangan sok kenal sama gua."


"Oke, mungkin emang udah saatnya gua pergi dari tempat ini,sebelum planning sok kenal sok deket lo itu berlanjut lebih jauh"kata Akira mengakhiri percakapannya dengan siswi itu.

"Gapapa kok, kalo emang kamu belum bisa ingat.."ucap Vallery yang tanpa disadari dia telah tersenyum lebar.Seyum yang manis.Namun mempunyai banyak makna didalamnya.

Setelah Akira meyusuri koridor, alhasil Akira pun masuk ke kelas.Tak lama dari itu pelajaran pun dimulai.Bangku kosong yang Akira lihat tadi pagi bersama siswi itu, telah terisi semua.Hari ini Akira sama sekali tidak bisa berkonsentrasi, dia merasakan hal yang mengganjal dengan kata-kata yang dilontarkan oleh siswi itu.

Akhirnya pelajaran pun selesai, diiringi oleh bunyi bel pulang sekolah. Semua siswa menghentakkan kakinya dan menuju gerbang sekolah, lalu pulang ke rumahnya masing-masing. Tidak salah lagi, rumah Akira cukup dekat dengan sekolah untuk sampai di rumah hanya membutuhkan waktu 5 menit.

Saat itu Akira sedang berjalan menuju rumah, sepanjang perjalanan Akira hanya terus menggerutu dan memikirkan kata-kata itu, karena tanpa ia sadari, wajah siswi itu juga tidak asing lagi baginya, dan kini kata-kata itu terus menghantui pikirannya. Saat berjalan pulang, Akira melihat kosongnya jalan raya tersebut. Tidak ada motor, mobil, ataupun pejalan kaki lainnya. Dia tidak menyadari sebuah kereta melintas ke arahnya, tepat ke arahnya.

"Takk!!", suara kereta itu terdengar seperti menabrak sesuatu, hingga akhirnya membangunkan penjaga palang kereta api.

Penjaga itu bergegas untuk menelepon ambulance melalui telepon tanpa kabelnya.

Note:

Wkwk,maklum masih noob:v ini pertama kalinya ngetik cerita di wattpad😂
Comment,tambahin di perpus,vote:v(#maksagwmaksa😂)
Bab 2 bentar lagi Angel publish//plakk*yakinbener:vdiketikajabelom:'v
Diusahakan secepatnya deh:'v

Thanks for reading^^

Still Love YouWhere stories live. Discover now