Pelajaran olah raga adalah pelajaran yang sangat tidak kusukai, panas, berkeringat aku sungguh tak menyukai itu.
Pemanasan, berlari, melompat, atau melempar bola, aku juga tidak menyukai itu. Aku sangat menghindari hal yang membuatku mengeluarkan keringat. Jika hal itu terjadi maka aku akan mandi. Kebetulan waktu istirahat sangatlah panjang, jadi aku bisa memanfaatkannya.
Jika sedang menunggu giliran seperti ini, biasanya aku duduk di bawah pohon atau di bawah gawang sepak bola, ya hanya sekedar untuk berteduh.
"Choi Hee Joo!" panggil guru olah ragaku.
Baiklah mungkin ini giliranku untuk lari jarak menengah. Lari memutari sekolah lebih tepatnya. Aku berjalan dengan malas menghampiri guru olah ragaku di tengah lapangan.
Entah rasanya seperti kebetulan naas, aku harus lari bersama Hong Byul dan Se Ah. Jelas-jelas baru tadi pagi aku bertengkar, dan sekarang aku harus lari bersama mereka.
Aku tidak takut kalah dengan mereka, walau aku tidak menyukai olah raga, tapi aku bersyukur karna lariku lebih cepat dari pada mereka berdua.
Aku mulai memosisikan diriku dengan siaga, sembari menunggu aba-aba dari guruku. Di samping kanan dan kiriku ada Se Ah dan Byul, keduanya sejak tadi saling lirik ke arahku. Dasar dua gadis ini, mau apa mereka?
"Bersedia..."
"Siap.."
"Ya!"
Tanpa menunggu lama, sedetik itu juga kakiku melesat. Tapi aku berlari dengan kecepatan sedang, aku membiarkan dua mahkluk itu lelah dulu. Hingga nanti mereka lelah, baru aku mendahului mereka dengan sisa tenaga yang aku punya.
Baiklah kami masih terus berlari hingga melewati gerbang belakang sekolah, dan itu tandanya setengah jalan lagi, dan kulihat mereka berdua sudah mulai kelelahan, ini saatnya untukku mengeluarkan kecepatanku.
"Hei kalian! Kenapa lari tak sekencang tadi?!" tanyaku dengan agak remeh, saat melewati dua orang yang kini tengah berlari dengan napas terengah-engah.
Tanpa menunggu jawab dari mereka, langsung saja kutinggalkan dua makhluk itu di belakang. Kemudian aku berlari sekencangnya melewati halaman samping sekolah.
Tapi tunggu, apa itu? Kenapa dia bersama gadis itu? Mereka duduk berdua bahkan tertawa bersama.
Aku berlari sembari melihat sejoli yang sedang bermesraan itu
"Yaaak!! Hee Joo!"
Seseorang memanggil namaku dengan keras. Aku menoleh dan kulihat Yoongi, kenapa dia memanggilku? Apa aku melakukan kesalahan? Atau pemanas di rumah belum dimatikan atau apa? Aku mencoba mengingat-ingat hingga lupa bahwa aku sedang berlari tanpa lihat dengan hati.
Tak lama aku menyadari hal itu, kepalaku menoleh dan tiba-tiba sudah ada tiang penyangga, yang jaraknya tinggal 1 jengkal dengan wajahku. Hingga akhirnya aku tidak terkendali dan wajahku menabrak tiang tersebut.
"Aaakkh!!! Aw ...." Aku merintih kesakitan, setelah keningku dicium oleh tiang besi yang sangat keras dan dingin.
Suaranya cukup keras hingga menimbulkan suara cukup nyaring. Aku melirik sejoli yang tadi bermesraan, kurasa mereka juga kelihatannya melihatku menghantam tiang.
Aku masih mengusap kepalaku sendiri, lalu kulihat Yoongi berjalan menghampiriku dengan raut wajah yang sangat khawatir.
"Tidak apa-apa?" tanya Yoongi yang kini merendahkan tubuhnya di depanku.
Masi pakai bertanya. Tidak apa katanya? Heol. Gara-gara dirimu aku menatap tiang besi ini Min Yoongi!
Aku merasakan dahiku berdenyut nyeti, dan masih beberapa kali aku meringis kesakitan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marry - MYG
Fanfiction"I'll always try to hold you, even if you ...." Prev : Marriage Lesson Cast : - Min Yoongi - Choi Hee Joo (OC) Etc