Mendung tak bisa menutupi kesedihan yang kurasakan saat ini, aku telah menjatuhkan rasa untuk seseorang yang kini telah terbaring damai dalam tidur Panjangnya dan tersenyum damai disisiNYa. Aku tak lagi bisa menatap maju ketika senyum yang ingin aku lihat dan dengar tak bisa aku dengar. Kenapa? Hanya satu kalimat yang bisa aku tanyakan namun Jawabnya tak bisa aku Percaya.
"Allah begitu menyayanginya hingga ia dipanggil terlebih dahulu, Allah tidak ingin ia yang begitu baik ternoda oleh dosa yang kian lama kian bertumpuk disekitarnya" bujuk Ibu sambil mengelus bahuku. Aku hanya terdiam dan masih tak ingin percaya semua ini.
"jika kamu terus seperti ini, ia akan sedih dan kamu harus ikhlas jika tidak ingin ia yang kamu cintai tidak dapat damai disana. Ikhlaskan sayang, Allah pasti akan memberikan yang lebih baik lagi untukmu" Ibu melanjutkan ucapannya sambil menatap pusara seseorang yang kami sayangiFlashback
Brukkkk
"oh, maaf mbak saya tidak sengaja" ucap suara yang terdengar mendamaikan itu, aku yang ingin mengumpatpun hanya bisa diam dan menoleh kearah suara tersebut.
Lelaki itu menatap khawatir kearahku sambil membantuku membereskan buku-buku yang bertebaran akibat terjatuh tadi.
"oh, iya nggak apa-apa mas" ucapku sambil tersenyum dan iapun ikut tersenyum sambil membantuku bangun dari dinginnya lantai.
"apa ada yang terluka, maaf sekali lagi saya benar-benar minta maaf tadi saya tidak melihat mbak" ucapnya sambil tetap memperhatikanku, mungkin ia khawatir aku terluka dan aku hanya menggeleng pertanda bahwa ia tidak perlu khawatir.
"benar mas, nggak apa-apa. Saya yang minta maaf karena tadi terburu-buru jadinya nggak liat jalan" ujarku sambil tersenyum.
"oh, iya. Saya Ahmad, Hehmmm mbak..."
"oh, iya hehheheh saya Mecca, jangan panggil mbak sepertinya kita seumuran"
Dan kamipun akhirnya dekat dan tiap hari selalu banyak pelajaran yang aku Terima dari Ahmad. Ia memberikan aku begitu banyak petuah dalam menjalani hidup ini. Hidupku yang dulunya datar selalu berwarna jika bersamanya. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk menjadi lebih dekat dan bersama dalam ikatan pernikahan.Flashback off
Namun takdir berkata lain, Allah mungkin ingin kami bersama namun tidak di dunia ini. Ia mengambil sosok yang aku yakini sebagai imamku dan mungkin benar Allah begitu mencintainya hingga tidak dipersilahkan dihinggapi dosa. Ia yang begitu baik dan jauh darikata hitam dipilih oleh yang di atas untuk berada disisiNYa.
Aku ingin ikhlas namun aku hanya manusia Biasa yang masih jauh darikata sempurna. Hingga kata ikhlas itu belum mampu menelisik ke dalam hati ini. Apa yang harus aku lakukan, Ahmad apa yang harus aku perbuat kini. Aku merasa jauh dan hampir hilang jika tidak ada yang memegang tanganku.Flashback
Ketika itu hujan deras tengah mengguyur dan aku tengah menunggu Ahmad menjemputku.
"assalamu'alaikum" suara Ahmad dari ujung telfon.
"wa'allaikumussalam" jawabku sambil tersenyum.
"Lagi dimana? " tanya Ahmad diujung telfon.
"Aku lagi jalan ke halte, habis dari fitting baju" ucapku sambil berjalan ke arah halte.
"O, ya udah tunggu aja disana ya. Aku lagi dijalan bentar lagi nyampe"
"Hehmmm, jangan ngebut ya. Hujan gini jalanan pasti licin. Lagian kalo bawa mobil itu jangan nelfon ntar bahaya" ucapku khawatir dan belum lama aku mengucapkan kata-kata itu terdengar suara keras dan..
"Astaghfirullah...... Akkkhhhhhh... " suarapun hilang dan jantungkupun terasa berhenti berdetak dan ya Allah aku Mohon jangan.....
Setetes air matapun tak terasa jatuh dan tetesan berikutnyapun kini ikut terjatuh. Aku terdududuk seorang diri di halte ini.
Ya Allahhhhhhhhhh.... Teriakku putus asa dan semuanya gelap kurasa.Flashback off
Kini aku masih betah bertahan didepan pusara Ahmad, begitu cepat ia di panggil dan aku hanya bisa membeku. Mobil yang tengah ia kendarai di hantam oleh truck dengan supir ugal-ugalan. Ia mengerem mobilnya disaat terakhir namun naas truck tersebut tidak bisa menghentikan lajunya akhirnya... Mobil yang di kendarai Ahmad terserempet dan menabrak toko bangunan di dekatnya dan iapun meninggal ditempat begitulah info yang didapat dari masyarakat sekitar.
Ahmad Sullivan, ia kini benar-benar hanya tinggal kenangan dan ia akan selalu ada di dalam hatiku, mungkin memang ia bukan jodohku di dunia ini namun disana... Kupandang jauh ke atas langit yang tengah mengguyur bumi biarkan kami berjodoh di sana.
Aku pun menghela nafas berat dan kini melangkah menjauhi makam seseorang yang kukasihi dan dalam hati berdo'a semoga aku bisa tabah dan mendapatkan keihklasan dalam menjalani hidup tanpamu.
Kukembangkan senyum sambil menikmati Semilir angin, biarkan aku merasakan bahwa angin ini pertanda bahwa kamu ikut tersenyum dan menyemangatiku.
Ia adalah sosok pertama dan terakhir yang kuyakini sebagai imamku dan ia juga yang pertama dan terakhir sebagai penyemangatku setiap kata dan petuahmu adalah do'a untukku untuk menyongsong hari ini dan esok. Do'aku akan menyertaimu disana. Izinkan aku mendapatkan imamku setelah engkau pergi agar aku mendapatkan pegangan untuk hidup. Mimpimu adalah mimpiku namun kini mimpi itu akan aku jalani bersama imamku nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Story
Short StoryBercerita tentang keseharian yang di ambil dari background orang-orang terdekat dan hari-harian.