Vote dan Comment kalian aku tunggu!💞
---------------------------------💙---------------------------------
Kring.. Kring..
Bruk..
"ADUH!!" Ya, salah satu kebiasaan gue saat bangun tidur, jatoh. Aneh ya? Emang. Tapi inilah gue bro, sist. Cantik-cantik tapi.. Ya gitulah.
Gedebag.. Gedebug..
Krek..
"Heloowww, Vina, elu ngapain dibawah sayang, kasian oey lantainya elu tibanin terus."
What? Whit? Whut? Whet? Whot? Mama gue? Ga ngasihanin gue? Sebenernya emaknya siapa sih? Lantai atau Davina yang cantik nan membahana ini?
"Mama ih, bukannya dibantuin anaknya lagi kesusahan, Sudah! Cukup! Aku ga kuat!" Oke, gue drama banget sekarang man teman.
Krik..
Kok hening? Kenapa nih? Bentar..
Ok, terima kasih. Ternyata emak gue cengo ngeliatin gue yang cantik ini. Ck. Wait, kaya ada yang salah. Lantai kamar gue kok kayak agak basah gitu ya? Kok?
Astagaaaa! Emak gue ngences, iyuh._.
"MAMA!! Lantai kamar Vina jadi ternodai sama iler mama!" Ish, kesel ah. Kenapa coba sampe cengo gitu? Ngiler segala lagi.
Astaga, enggak sadar juga ternyata.Oke, gue kekamar mandi kamar gue, ngambil sesuatu..
Byur..
Maafkan anakmu yang tersayang ini ma, jangan salah ya, gue udah ada di bawah sekarang.
"VINAAAA!!!"
Eh, ups. Maaf ya ma.
"Eh itu mama kenapa Vina? Huaa, istriku.."
Hahaha gue ngakak.
Tunggu..
Kok bokap gue ke dapur sih? Dia ngapain?
WHAT?
Yang barusan gue liat apaan oey? Bokap gue bawa kayu ke kamar gue? Wah, enggak beres. Langsung lari nyusul gue ke sana.
"Malingnya mana say? Malingnya mana say?"
Hah? Kok? Maksudnya?
Bokap gue bawa kayu ke kamar gue dan nyari maling? Hadeh._.
"Papaku tersayang, itu mama enggak kenapa-kenapa, cuma Vina tadi guyur pake air. Bukan ada maling, pa." Sabar kan gue? Hahaha.
"Ealah, gitu doang, bilang dong."
Bokap gue langsung turun ke bawah temen-temen. Aneh ya? Emang bokap gue mah special.
"Apa Vina? Mama kamu sendiri, kamu siram? Mama salah apa Vina?"
Lah? Bokap gue lari-lari ke kamar gue sekarang.
"Tadi mama bengong pa, sampai ngences alias ngiler, dan enggak sadar-sadar, jadi Vina siram"
"Oh.." Sudah! Bokap gue balik lagi ke bawah? Huaaa😭 bokap kenapa lemotnya kambuh sih? Bukannya dibantuin istri tercintanya._.
"Astaga sayang, ayo ke kamar, kasian kamu menggigil sayang, ayo cepattt!"
Huaaaa! Bokap gue balik lagi langsung gendong nyokap gue. Kasian ya nyokap gue. Disaat genting kayak gini bokap gue malah lemot.
Mama yang sabar ya, orang sabar di sayang Tuhan.
Astaga ini udah jam 06.15. Gue kan sekolah! Astagaaaaa!
Buru-buru gue mandi dah, make up natural udah deh. Selesai. Cantik, wangi, capcus.
"Mama!! Papa!! Vina berangkat!! Dada kesayangan Vinaa👋" males nunggunya langsung capcus aja lah ya?
Brum.. Brum..
Cittt..
Akhirnya gue sampe di sekolah tercinta. Leonard Senior High School. Ya, ini adalah sekolah gue tercinta.
"Vinaa!! Maaf ya yang kemarin, Vin. Enggak sengaja, lupa, hehehe."
Pasti Acha. Tau ah. Males.
"He'em" wajarlah ya, cuma kesel doang kok.
"Yah, Vina enggak seru ah." Lah? Gue? Enggak seru? Bhaks.
"Iya, Cha. Vina mah enggak seru." Males udah ah. Dada ya Cha. Gue pergi aja ninggalin dia. Maaf ya, lagi kesel, Cha.
"VINAAA!! Maafin Acha." Dia terus ngejar gue sampe kelas.
"Iya cha, Vina maafin." Kurang baik apa coba gue? Hahaha.
"Beneran nih Vin?" Huft. Gini nih si Acha. Enggak pernah percaya kalau cuma 1 kali ngomong, untung kalau pelajaran sejarah atau yang lainnya dia percaya. Kalau enggak kan kasian gurunya harus ngeyakinin dia lagi, yang ada gue duluan yang molor. Hahaha.
"Iya, Cha. Beneran. Tapi jangan gitu lagi ya." Hahaha. Gue udah bilang kalimat ini sebanyak 15 kali, tapi tetep aja. Bener kata orang. Cinta membutakan. Hahaha. Untung gue belum jatuh cinta. Takut buta gue.
"Iya, Vin. Acha janji." Hahaha. Janji mbahmu, Cha? Ngingkarin lagi mah pasti._.
"Iya deh, Vina mau masuk kelas ya." Langsung pergi aja deh gue. Males.
"Ih, Vina masih marah ya sama Acha?" Astagaaaa! Tuh kan bahkan 2 kali aja enggak cukup._. Buang ke laut baru tau lo Cha.
"Enggak, Cha. Vina enggak marah kok." Gue senyum kali ya biar dia percaya? Yaudah deh gue senyum.
"Oke, Acha percaya. Ayo bareng Acha ke kelas."
Sekedar informasi, gue dan aja 1 kelas yaitu 11-IPS. Terima kasih.
"Iya, capcus Cha."
"Acha.."
Astaga._. Siap mental deh gue.
"Fransiscoo.."
Pelukan lagi, tau ah. Bosen dan males gue ngeliatnya. Kaya engga ada yang bisa dilakuin selain pelukan ya? Heran gue. Tau ah. Gue capcus aja ke kelas.
Di sepanjang koridor banyak yang senyum kearah gue. Rata-rata teriak "Vina! Follback instagram dong!"
Inilah yang namanya fakefriends pingin terkenal doang man teman. Semoga lo ga kaya mereka ya. Amin. Gue baik kan ngaminin kalian? Hahaha. Lanjut jalan deh gue.
Tunggu! Kok ada yang sesuatu ya di pinggang gue? Kaya tangan? What?
---------------------------------💙---------------------------------
Penasaran? Vote dan Comment yaa💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Selebgram
Teen FictionDavina Lawless Cewek penggila Instagram, cantik, baik, cerewet, memiliki banyak teman di sekolahnya, easy-going, dia lumayan ramah tapi tidak dengan 1 cowok. Apakah dia tetap cerewet saat bertemu cowok itu? Lalu kenapa dia tidak ramah dengan cowok i...