Hari ini aku sedang ada pelajaran olahraga, kami sangat bersemangat nya sampai sampai aku terjatuh. Untung saja tidak cidera hanya goresan luka kecil.
"Jin apa kau tak apa?" Ujar temannya.
"Ya, aku tak apa. Hanya luka gores." Ujarku sambil tersenyum.
"Untunglah kau tak apa.""Han Si Jin, kemari." Ujar Guru olahraga. Jin pun mulai mendekati ke arah guru.
"Ada apa pak?" Tanya Jin yang mulai menegang.
"Nilai olahraga mu bagus sekali, nilainya 90." Ungkapnya.
"Wah!! Terima kasih ya pak." Ujar Jin yang sangat senang.
"Sudah aku bilang aku hanya guru PPL di sini lagian umur ku tidak jauh beda dengan kalian." Ujar guru itu.
"Jadi kami harus memanggil bapak dengan sebutan apa? Oppa?" Tanya murid laki laki.
"Oppa... boleh deh." Ujar guru itu lagi.
Teng... Teng...
Bel masuk pun berbunyi, tapi aku dan teman sekelas ku masih diam di halaman sekolah karena sekarang guru Etika tidak masuk.
"Eh, Apa benar sekarang guru Etika tidak masuk?" Tanya Hyeri.
"Tapi kata Ketua kelas tidak akan masuk." Jawab ku.
"Oh.. begitu, apa penyebabnya?" Tanya Jisoo.
"Tidak tau tuh.." Jawab ku lagi.
"Ke kelas yuk, bosen." Ujar Haeun.
"Yuk, mending baca Komik. Aku belum selesai baca komik Seraph Of The End nih." Ujar ku.
"Kamu nih! suka nya yang berbau vampir aja sih gak asik ah." Ujar Hyeri.
"Iya tuh! Bener apa kata Hyeri, Kalo misalnya di sekolah kita ada vampir terus mengigit semua yang ada di sekolah. Kan serem." Ujar Hwang Jun.
"Apa sih Hwang, jangan takut nakutin, gak lucu." Ujar ku dengan nada yang lumayan ketakutan.
"Udah udah, yuk ah ke kelas." Ajak Haeun.
Kami berlima pun pergi menuju kelas, saat kami sedang berjalan di arah koridor sekolah yang mengarah ke kelas kami tiba tiba Shuu mengagetkan ku dari belakang.
"Dor!"
"Ah!! Kamu tuh ya kebiasaan banget ngerjain orang! Kalo kena serangan jantung gimana?" Ujar Jin.
"Maaf ya Jin aku kan cuma iseng dikit, jangan marah dong." Ujarnya yang sambil memohon.
"Iya, aku maaf in tapi kalo satu kali lagi aku hajar kamu habis habisan." Ujar ku.
"Jin, kayaknya Si Shuu suka padamu." Ujar Hwang.
"Iya tuh. Jalan aja udah sebelahan." Ujar Jisoo."Tau ah pusing."
Tiba tiba Shuu menangkap tangan ku dan yang ada di pikiran ku itu
'apa dia akan memeluk ku atau dia adalah seorang vampir yang mengubah penampilannya untuk menggigit ku'"Kalian pergi duluan, aku ada urusan dengan nya." Ujar Shuu.
"Pasti dia akan menembak Jin." Bisik Haeun.
"Hei-hei apa yang kalian bicarakan? Aku bisa mendengarnya." Ujar Shuu.
"Kabur!!" Ujar mereka bersamaan.
"Huh~ dasar teman teman mu itu ya, mereka kenapa sih?" Shuu mulai mengeluh karena dia bukan dari kelas Jin, mereka kenal sejak Berumur 13 tahun.
______________________________________
Author : *mikir dulu* berarti 3 thn yang lalu yak kak Krisa.
Jin: woi Author knp lu nongol saat gw cerita?
Author : oh sorry, silakan di lanjut.
______________________________________"Ka-kamu mau apa?" Tanya ku.
"Eh, muka mu kenapa tegang. Pasti mikir aku yang aneh aneh." Ujarnya.
"A.. em.. tidak." Ungkap ku yang semakin ketakutan."Kamu itu terlalu banyak baca komik sama novel yang berbau vampir mulu, jadi takut ya." Jawabnya.
"Eh.. i-itu." Muka ku semakin sulit di kontrol. 'Aku pingin ngerjain lagi nih anak, takut gak ya?' Ujarnya di dalam benaknya.
"Kemari." Ujarnya.
"Eh, apa?" Tanya ku.
"Mau tau sebenarnya siapa aku?" Ujar Shuu. "Tidak. Tidak mau!" Ujar Jin yang ketakutannya mulai meninggi.
Shuu mulai mendekat kan mulutnya ke leher Jin, walaupun dia itu sebenarnya manusia."Ap-apa yang akan kau lakukan." Tanya Jin.
"Aku akan menggigit mu." Ujarnya yang mulutnya mulai menjilat leher Jin.
Jin kaget matanya terbelalak mendengarnya. Jin mulai memberontak.
"Hentikan, hentikan itu Shuu." Ujar Jin.
"Hahahaha.... lucu sekali ekspresi mu." Tertawanya.
"Eh? Apa?" Jin mulai kebingungan dengan apa yang terjadi."Aku hanya mengerjai mu, memang ya kamu itu penakut dari dulu." Ujarnya yang masih tertawa.
"Hah? Cepat menghindari dari hadapanku." Ujar Jin.
"Hei kalian! Ayo cepat masuk kelas kecuali kau Shuu." Teriak Haeun.
"Selamat tinggal, Jelek."
"Eh, apa aku dibilang jelek. Jelas jelas aku ini anak anak ter cakep di sekolah ini." Ujarnya."Kau tadi kenapa? Aku dengar dengar kamu menangis." Ujar Haeun.
"Aku? Menangis?" Jawab ku. Aku mulai terhenti dan melamun sedikit.
"Hei kenapa berhenti." Tanyanya lagi."Tidak, ayo jalan lagi." Ujarku.
Kami mulai melanjutkan jalan lagi ke kelas, yah bisa di bilang lumayan jauh dari halaman sekolah.
Saat kami masuk kedalam kelas Hwang, Jisoo, dan Hyeri langsung menghampiri kami.
"Gimana tadi? Apa iya kalian jadian?" Tanya mereka bertiga.
"Tapi tampaknya kamu habis menangis." Tanya Hwang.
"Aku tadi di kerjain lagi tau." Ujarku."Eh, apa ini seperti ada bekas gigitan?" Tanyanya.
"Tadi tuh dia pura pura jadi vampir, soalnya aku gak ada waktu ngobrol sama dia jadinya begini." Ungkap ku."Udah mending duduk. Tadi ada pengumuman kalo di kelas kita bakal ada murid baru." Ujar Hwang yang menarik ku ke tempat duduk.
Hwang itu sahabat laki laki satu satunya yang kami miliki.
"Tenang kan dirimu ya,"
"Baiklah."
"Sepertinya kau beruntung, duduk dengannya." Ujar Haeun yang duduk di meja depan Jin.
"Hehehe... iya, tapi aku lebih nyaman sendiri."Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki mulai mendekat ke arah pintu kelas mereka."Sstthh... ada guru dan murid barunya." Ujar teman Jin.
Yang tadi kelas amburadul sekarang mulai tertata rapi kembali.Sreekk... ( suara pintu kelas.)
"Murid kita ada murid baru. Dia tidak mau memperkenalkan dirinya, jadi biar ibu yang menjelaskan nya." Ujarnya.
"Namanya adalah Lee Hyungsi, dia sangat pendiam, penampilannya jangan dihiraukan, dia baru pindah ke kota ini dengan keluarganya. Silahkan masuk." Lanjutnya.
Saat dia masuk ternyata seorang laki laki yang tinggi nya mencapai 179 cm itu, kulitnya putih, matanya indah sekali, badan nya terbentuk sekali. Ya gimana tidak berisik satu kelas ini kalau ada lelaki se sempurna dia.
Sebelumnya di sekolah ini lelaki tertampan yaitu teman ku Shuu, dia dikenal sebagai pangeran di sekolah ini. Tapi dia bersifat seperti anak kecil, kerjaannya hanya mengganggu saja.
"AAAHHH!!!!" Teriak murid perempuan sekelas.
"Si-siang semua." Ujarnya dengan malu malu."Kamu duduk di kursi kosong yang sebelah Jin." Ujarnya.
"Jin?" Gumamnya sambil melihat tajam kearah Jin.
'Ke-kenapa dia melihatku begitu' Gumamnya didalam hatinya.
______________________________________
================================Gimana ceritanya? Ada yang gaje? Atau Typo? Komentar aja ya.
Bagi Vomment nya dong, kalian kan baik hati.
Lanjut ke Chapter 2. Dingin

KAMU SEDANG MEMBACA
Kare Wa Kyūketsuki No Ojidesu
FantasyDia pria yang sangat baik, hatinya tulus lembut bagaikan kapas. Aku ingin sekali mendapatkan nya. Dia gagah tapi banyak sisi gelap yang tidak di ketahui oleh semua orang termasuk aku. Setelah beberapa bulan aku baru menyadarinya ternyata dibalik ket...