2. Dingin

69 5 0
                                    

  Dia menatap ku sangat sisnis sambil berjalan kearah ku, apa dia itu... jangan mikir yang lain, positif thinking saja.

"Wah... Beruntung sekali."

"Baik ibu tinggal ya." Ujarnya sambil keluar dari kelas. Kelas mulai gaduh kembali.

Shuu mulai mendatangi kelas lagi.
"Jin~, kemari." Panggilnya.
"Wah, itu bukannya Shuu? Ada apa dia kemari?" Tanya seorang murid.
"Tidak tau tuh."

"Eh, ada apa?" Tanyaku.
"Siapa murid baru itu? Aku ingin tau." Ujarnya yang mencari cari dia.
"Itu yang duduk di sebelah ku." Jawab ku yang mulai menunjuk nya.

"Dimana?" Tanyanya.
"It-" omongan ku terpotong karena saat di lihat dia sudah ada di samping ku.

"Oh.. dia." Ujarnya.
"Siapa kamu?" Tanya Hyungsi dengan suara yang berat.
"Aku, aku teman Jin." Ujarnya.

"Tinggi kalian hampir setara." Ujar Haeun yang tiba tiba datang.
"Terserah." Ujarnya yang mulai menggenggam tangan Jin dan membawanya keluar.

"Jin ayo antar aku." Ujar Hyungsi.
"Eh, tidak bisa begitu." Shuu mulai menghentikan mereka.

Sedangkan Jin masih bingung dengan tangannya Hyungsi.
'Ta-tangannya!'

"Eh? Mau dibawa kemana aku?" Tanyaku.
"Ikut saja." Ucapnya.

Jin pun mulai ditarik oleh Hyungsi dan entah mau dibawa kemana.

"Kita akan kemana?" Tanya Jin.

Saat Krisa menanyakan hal itu dia tak sadar kalau dia dibawa ke tempat rahasia. "Ini tempat apa, ya? Kok kamu bawa aku kesini." Ujarnya.

"Ini tempat rahasia yang disembunyikan oleh kepala sekolah." Ucapnya.
"Tapi aku tidak mengenal tempat ini, ayo kita pergi dari sini." Ujarku yang mulai ketakutan.
"Aku akan mengajak mu ke suatu tempat." Ujar Hyungsi yang tiba tiba membuatku penasaran.

"Ke-kemana?" Tanya Jin.
"Aku ingin berbicara suatu hal padamu." Bilangnya.
"Apa?" Kata ku.
"Aku telah mengenal banyak tentang mu, apa kau tidak mengingat ku?" Tanyanya. "Aku baru saja mengenal mu." Jawab ku.
"Coba ingat lagi, aku ini adalah teman kecil mu." Ujarnya.

Jin mulai berpikir apakah benar atau tidak dia memang teman nya saat kecil. "Aku tidak mengingatnya." Ujarku.

"Baik, nanti aku akan menjelaskannya. Tapi sekarang bukan waktunya." Ujarnya.
"Hm.."

Kami mulai berjalan menuju pintu yang tidak dikenal oleh Jin.

"Sebenarnya kita akan kemana, kan malu kalau murid terfavorit bersama ku." Ujar Jin dengan wajah yang memerah. "Ah.. itu.. jangan dikhawatirkan, jadi tenang saja ya. Aku sudah lama tidak merasakan lagi yang seperti ini." Ujarnya yang mulai merangkul ku.

"Eh.. jauhkan tangan mu," Ujar Jin yang mulai memanas.
"Eh iya maaf, gak sengaja." Jawabnya.
"Iya tak apa. Hyungsi aku ingin bertanya."
"Apa? Tanyakan saja." Ujarnya.
"Kenapa kau di kelas sangat pemalu dan pemarah? Sedangkan dengan ku kau malah membuatku Salting." Tanya ku.
"Itu.. itu karena aku tidak ingin menyakiti teman kecil ku." Jawabnya sambil tersenyum.

"Dan, satu lagi," lanjutku.
"Apa?", "Aku tak yakin soal ini. Apa kau.."
"Apa?"
"Kau.. kau.. seorang Vampir?" Ujarku yang mulai memalingkan pandangan.
"Yap, memang. Kau sudah mengingatnya." Ujarnya.

"Mengingat masa lalu yang kelam." Ujarku. "Kau ada saat aku kesulitan, dan akhirnya aku bisa bertemu dengan mu. Sekarang aku sudah mengingatnya." Ujarku yang mulai tersenyum.
"Akh... Si Jin ku kembali." Ujarnya yang tiba tiba ingin memeluk ku.
"Eit! Ingat." Ujarku.
"Eh iya, maaf lagi."

Kare Wa Kyūketsuki No OjidesuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang