Hari menunjukan pukul 10.00
Ray baru saja keluar dari ruang rapat. ada 4 rapat penting lain nya yang harus ia hadiri. Andi, teman karib Ray, sekaligus tangan kanan Ray, setia mengikuti Ray."setelah ini kita harus menuju kantor Salendra, Bro.." kata Andi sambil melihat layar Ipad nya. memeriksa dan memastikan agenda-agenda Ray selanjut nya adalah tugas Andi.
jangan tanya mengapa Ray tidak mempekerjakan sekretaris wanita,karna dia tidak mau canggung berduaan dengan wanita. Ray pria normal, hanya saja belum ada wanita yang membuat hati nya bergetar.
"Hmmmm"
saut Ray CollAndi hanya terkekeh, "Dasar Bos sombong!"
*Plettaakkkkk
Ray menjitak kepala Andi"kampret, bos sarap, peyang kepala gueh"repet Andi sambil mengelus2 kepala nya
Ray hanya berlalu dan mendengus
Tampilan nya sungguh Memikat, wajah nya tampan bak rupawan, bibir tipis, berlesung pipi kanan. sayang, Ray jarang tersenyum, bawaan nya selalu tenang dan serius.
menuju loby banyak pekerja wanita yang memandang nya seperti di Hipnotis saja.
Ray sudah terbiasa di pandang seperti ini, kebal baginya tatapan wanita mendamba.-*-*-*-*-*-*-*-*
Seperti biasa, Bianca berkutat dengan pekerjaan nya, dia tidak ingin mengecewakan papa dan mama nya, serius dalam bekerja itu suatu keharusan. walau anak orang kaya, ia tidak ingin
bermanja-manja. Mandiri itu Sexy menurut nya.Suara bisik-bisik, histeris tertahan, membuat dahi Bianca mengernyit, ada apa sih?
kayak suara lebah aja. Penasaran, Bianca mendatangi kerumunan perempuan-perempuan di ujung, ada yang lompat-lompat, ada yang sisiran, memoles lipstik,Ckk.. ini kantor apa salon."Mba Meta, ada apa sih?kok pada heboh,"?tanya Bianca penasaran.
Meta yang tidak menoleh hanya menatap riasan nya di cermin, "Ceo kita pak Ray mau lewat tuh, kamu belum liat Ceo kita kan? mana tau Bos sexy kita melirik kita kan?" ucap Meta sambil memonyongkan bibir nya, menata lipstik dengan sempurna.
ouuhhh, What the..
Bianca hanya memutar kan mata nya dengan malas kembali ke kursi kerja nya. seperti apa sih Ceo itu sampai buat mereka kesurupan seperti itu.Ray berlalu menuju ruangan nya.
"Pagi, Pak.. sapa Orin dengan suara mendesah, Sang Bos hanya mengangguk cuek, sudah terbiasa dengan sikap pegawai kaum hawa nya yang sedikit senewen menurutnya. Semua berdiri saat Ray datang, menyapa nya dengan segenap semangat yang berlebihan, terutama kaum hawa yang menurut Ray terlalu Lebay.Mereka berlomba tebar pesona pada Ray. Melihat melalui ujung mata nya Ray melihat di ujung wanita di sudut dekat jendela dengan serius menatap layar komputer nya tanpa menghiraukan siapa yang datang. Dasar Gadis tidak sopan, yang lain berdiri mengapa dia cuek, apa pegawai baru? bahkan pegawai baru pun pasti faham tata krama. Mata Ray menatap tajam punggung Bianca. yang lain mengikuti arah pandang Bos mereka dan terkesiap melihat Bianca duduk tenang seperti tidak ada kejadian.
"Sssttttt, Bi.., Bianca.." Bisik Meta.
Bianca yang merasa di panggil pun menoleh ke arah sumber suara, mengernyit karna pada berdiri, mengamati mereka dengan slowmotion, tepat pada saat itu mata Hitam Bianca Menatap Mata Coklat Karamel milik Ray, pandangan mereka terkunci"Berdiri,Bi, dia Bos kita"bisik meta dari jauh
Terkesiap Bianca langsung berdiri dan menunduk kan kepala nya, "Pagi, pak, maaf saya pegawai baru" ucap Bianca dengan senyum tulus nya.
Ray yang merasa di cuekin agak terganggu dengan sikap Bianca, itu membuat nya kesal. Mengalihkan mata nya dari sosok Bianca, Ray menatap tajam pada Rini, Rini sudah lama bekerja disini, bahkan ia senior di antara pegawai ruangan ini.
"segera antar Berkas nya ke ruang saya, Dua jam lagi saya rapat" ucap sang Bos dengan suara dingin.
Rini yang sudah faham akan sifat Bos nya, hanya mengangguk dengan senyum. "Baik, pak".
Ray pun pergi menuju Ruangan nya.Setelah Bos mereka pergi, ada beberapa yang cekikikan, bisik bisik, "Liat tuh makin hari makin ganteng aja si Bos, buat meleleh tau ngga".
"iya, Handsome banget yakkk"
Bianca hanya menggelengkan kepala nya melihat tingah para perempuan - perempuan yang berlebihan menurut nya
Rini menghampiri Bianca, "Bi, berkas yang kamu edit sudah selesai? segera antar ke ruangan Pak Ray yah"
"iya mba, sedikit lagi" kata bianca dengan senyum manis nya
menatap layar komputer di depan nya Bianca sekali lagi memeriksa berkas yang di edit nya. Tidak ada boleh kesalahan bisik dalam hati nya. Setelah semua nya yakin beres, Bianca menge-print berkas itu dan siap mengantar ke Ruang Big Bos.
Menuju Lift lantai 5, Bianca menerka nerka bagaimana berhadapan langsung dengan Bos, Walau papa nya sendiri Bos, tapi itu pasti lain Rasanya. sambil Berdoa dalam hati semoga semua nya lancar
Tiinnggggg!
ini dia lantai 5, Lift pun terbuka.
"oke, Bianca, Fighting". ucap nya pada diri sendiriDia ingat pada Raisa, yang minggu lalu di kenalkan oleh si Dinosaurus itu.
"Mba Raisa, Bos ada di dalam kah? saya mau antar Berkas" kata Bianca dengan senyum tidak yakin
Raisa hanya terkekeh melihat kegugupan Bianca. "Masuk aja sayang, ketok pintu dulu ya, bos udah nunggu kok. dan jangan gugup, oke? Bos ganteng banget kok" kata Raisa dengan menangkup pipi nya
" oke, mba, Doain Bianca ya, bianca jantungan ni"
"Hahahha, kamu lucu, emang kamu terdakwa ya? udah cepetan ntar bos marah tuh, dia paling ngga suka telat"
Bianca menuju pintu , melihat bacaan di depan mata nya
Ceo Rayditia Kevin Wijaya
Bianca menarik nafas pelas lalu membuang nafas juga dengan pelas.
Tookk, tookkk, took....
"Masuk"
sahut suara Bariton dari dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan MU
RomanceHingga nanti saat waktu nya tiba, kau akan mengerti rasa hati ini ingin memiliki mu - Bianka Geofany salendra-