1. Mine

45.5K 657 6
                                    

Happy Reading!!!

Diingatkan!!!
Sekali lagi bahwa cerita ini merupakan cerpen yg hanya terdiri dari beberapa part saja.

Typo bertebaran, jadi mohon dimaklumin karena ngga sempet buat me-revisi nya.

Diminta comment kalian pada cerita ini!

*****

Aku berdiri memandang dari kejauhan dari balik kaca mobil yang memang sengaja tidak kubuka agar aku bisa dengan bebas mengamati segala gerak-gerik yang dilakukan oleh dia.

Tidak takut ketahuan? Tenang saja, jenis kaca yang kugunakan pada mobilku tidak akan tembus pandang jika dilihat dari luaran mobil, jadi setiap orang yang akan melewati mobilku tidak akan tahu kalau terdapat orang di dalamnya. Selain itu jarak parkir mobilku dengan keberadaan dia lumayan jauh untuk bisa tertangkap di pandangannya. 

Jadi, aku tidak perlu merasa khawatir ataupun takut ketahuan olehnya

Sebenarnya hati kecilku telah memerintah untuk aku segera mendekat padanya, namun selalu dipatahkan oleh pikiranku yang memunculkan rasa ragu akan hal itu. Tenggorokanku sangat-sangat gatal untuk sekedar menyapa, apalagi menyebutkan namanya begitu lantang melalui bibirku, namun apa daya bibir ini malah terasa kelu.

Yang kutahu, aku belum memiliki cukup keberanian untuk menampakkan wajahku dihadapannya.

Gadis itu saat ini sedang tertawa bahagia. Aku suka melihat senyum dan tawanya. Hal itu membuat hatiku menghangat setiap kali melihat dirinya tertawa bahagia. Rasanya hatiku juga ikut merasakan kebahagiaan yang dia rasakan.

Gadis yang kupandangi saat ini dialah orang yang sejak lama kucintai. Gadis yg setiap harinya berlari dalam pikiranku, gadis itu juga sering hadir dimimpiku. Gadis yang telah berhasil mengambil seluruh hati dan juga menyita perhatianku.

Aku sangat berterima kasih sekaligus bersyukur pada waktu yang sudah mempertemukan aku dengan gadis itu. Gadis yang membuatku jatuh cinta disaat pandangan pertama dan itu karena masalah yang telah membawaku padanya. Sejak kejadian itu tak henti-hentinya aku terus memikirkan gadis itu.

Illy

Aku mengetahui namanya ketika seorang gadis lain yang seumuran dengannya, memanggil nama gadis itu dengan panggilan Illy.

Aku hanya mengetahui nama panggilannya saja, tidak nama lengkapnya.

Tapi, itu tak masalah buatku yg terpenting bagiku aku harus bisa mendapatkannya untuk dijadikan milikku.

Illy

Nama yang indah dan cantik seperti pemiliknya. Tidak sabar diriku untuk segera menjadikan Illy milikku.

-:-:-:-:-:-:-

Saat ini aku tengah mengikutinya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang.

Memangnya siapa yg ditunggunya? Apakah seorang teman atau pacarnya?

Pikiranku dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan, membuatku memikirkan hal yg tidak-tidak tentang kemungkinan dia sudah memiliki seorang kekasih atau lebih parah tunangan dan akan segera menikah.

Memikirkan itu semua tanpa sadar membuat kedua tanganku sudah mengepal dengan begitu kuatnya. Rasa marah, kesal dan tidak rela menghinggapi hati dan perasaanku.

Belum reda rasa marah dan kesal ku. Terlihat sebuah mobil sedan hitam berhenti didepannya. Dari kursi kemudi seorang pria tampan keluar dari pintu itu lalu sedikit berlari menghampiri Illy setelah menutup kembali pintu mobil itu.

Pria itu menggiring Illy masuk kedalam mobil dengan membantu membuka pintu penumpang terlebih dulu untuk memudahkannya masuk kedalam mobil. Setelahnya, pria itu kembali masuk ke balik kursi kemudi dan menjalankan mobilnya.

Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang