Kini aku tau, cinta memang datang dengan sendirinya. Meninggalkan luka dalam yang kian hari kian menusuk, aku pernah merasakan bagaimana cintaku berakhir dengan kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidupku.
Dalam keheningan malam, aku masih terpuruk dengan keadaan yang membuat siapa saja melihatku akan mengira bahwa aku adalah sosok mayat hidup yang sedang menatap hujan yang sedang menetes dipinggiran balkon. Sedingin apapun malam ini tak dapat membuat airmataku berhenti menetes. Suara lembut itu aku sangat merindukannya, merindukan setiap inci jemarinya menyentuhku. Sorot mata yang sangat kurindukan tak mampu membuat aku berdiri menghadapi kenyataan bahwa memang dia tak akan pernah kembali padaku. Kadang aku meyalahkan sang Pencipta yang memisahkanku dengannya.
Hembusan angin yang kian menusuk memaksaku kembali mengenang semua memori indah yang ku alami bersamanya. Kini tak ada yang tersisa, hanya hembusan nafas yang mengiringku kembali kedalam kenyataan yang pahit. Aku pernah bermimpi hidup bersamanya dalam rautan cinta yang alami tanpa ada duri yang mengikat diantara kami. Namun kejadian itu merenggut kebahagiaan yang sudah sekian lama kurajut dalam impian terdalamku. Tak tau lagi sampai kapan aku akan terus memaksa hatiku untuk melupakan semuanya karna setiap darah yang mengalir hingga jantungku terus berdegup selalu memanggil indah namanya. Sorot mata yang selalu memandangku dengan manja, yang selalu memandangku dengan penuh cinta telah musnah bersama debu.
Melupakan tidaklah semudah hujan membasahi bumi. Butuh waktu yang panjang untuk hatiku merelakan semua yang terjadi. Hatiku masih terluka akibat hilangnya cintaku, dia cinta pertamaku, dia orang yang pertama yang membuat pipiku selalu bersemu merah. Semua tingkahnya mengajarkanku arti cinta yang sesungguhnya, bagaimana cara mengalah dan saling mempertahankan sebuah hubungan yang dibangun dengan penuh cinta. Bagaimana caranya menghargai dia yang kita cintai tanpa adanya kebohongan. Semua ungkapan kata tak dapat dilukiskan bagaimana keadaan hati ini yang harus tetap kokoh walaupun patah sudah semua harapan. Disuatu hari nanti aku tidak berharap akan ada seseorang yang dapat menggantikannya karna selamanya dia akan tetaplah berbeda dari siapapun
"karna dia miliiku, dan aku miliknya"
Alfannytawera
