Prolog

96 8 0
                                    

"Setiap kejadian yang hadir selalu memiliki cerita, kenangan, dan akhir kisahnya masing masing. Yang harus dilakukan hanya satu, menjalaninya."

Malam ini seperti malam biasanya. Aku berlatih mengendalikan air dengan ayahku. Pernahkah kalian mendengar cerita tentang pengendali air, api, bumi, dan udara seperti avatar? jika kalian mengatakan itu hanya dongeng atau mitos, maka kalian salah. Pengendali seperti avatar memang ada. Kaum vampire yang bisa melakukannya, meskipun tidak semua vampire. Hanya vampire berdarah bangsawan yang bisa melakukannya. Entah ini keberuntungan atau kesialan untukku, tapi aku adalah salah satu vampire bangsawan itu.

Menjadi vampire bangsawan dan menjadi pengendali, itu berarti beban yang berat untukku. Aku harus menjaga kaumku agar tetap hidup damai dan terhindar dari peperangan.
Perkenalkan, namaku Viona Hooplish. aku lahir di Kerajaan Grandiose. kerajaanku dilindungi oleh 2 dinding elemen. Dinding paling depan, terbuat dari bebatuan, kaumku biasa menyebutnya dinding rose. Dinding terdepan diberi nama rose karena menurut legenda kerajaan, rose adalah nama leluhur kerajaan yang berhasil membangun dinding batu untuk melindungi kerajaan dari serangan kaum goblise, pemburu vampire. Dinding kedua terbuat dari air, bernama dinding hooplish, dinding ini dibuat oleh ayahku beberapa ribu tahun yang lalu untuk pengamanan tambahan kerajaan.

"viona, fokuslah saat berlatih. Masih banyak yang harus kau pelajari. Ingat itu!" ucap ayahku dengan tegas. Ya, meskipun dia ayahku, tapi dia selalu tegas saat melatihku

"yes dad" ucapku sedikit malas. entah kenapa aku harus terus berlatih menjadi pengendali padahal menurutku kerajaan sudah sangat aman

"Sekarang, kendalikan air untuk pertahananmu. Ayah akan menyerangmu. Ingat, ayah tidak akan berhati-hati" ucap ayahku sambil mengendalikan air dan bersiap untuk menyerangku

Ayahku memang tidak pernah berhati-hati saat melatihku, ia selalu memposisikan dirinya seperti benar-benar musuhku. ia berkata bahwa hal ini dapat membuatku lebih serius dalam berlatih dan siap menghadapi musuh kapan saja

"Ayah bahkan tidak akan sedikitpun menyentuhku dengan air itu, lihat saja" ucapku menyombongkan diri dan dibalas senyuman oleh ayahku

***
Viona dan Mr Hooplish berlatih selama beberapa jam. Mr Hooplish terus menerus menyerang viona tanpa henti, beberapa kali viona hampir terluka tapi untungnya viona sangat gesit, berhasil menghindar, dan menyerang balik Mr Hooplish.

"latihan hari ini cukup, elemen airmu sudah cukup bagus, terus tingkatkan kemampuanmu" ucap Mr Hooplish pada putrinya, Viona

"thanks dad "ucap viona kemudian memberikan hormat kepada Mr Hooplish lalu pergi meninggalkannya dan berjalan menuju kerajaan untuk melakukan 'pekerjaan rumah' nya yang lain

"Mr Hooplish?" ucap salah satu panglima kerajaan dengan ekspresi tegang dan berhasil membuat langkah viona terhenti dan membalikkan badannya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

"yes James, ada apa?" ucap Mr Hooplish pada panglimanya

"ada serangan pada dinding rose, sir" ucap James.

apa? dinding rose diserang? bagaimana mungkin?, batin viona

Mr Hooplish yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas menuju dinding rose untuk melihat keadaan
"dad, tunggu. Apa yang terjadi dengan dinding rose? mengapa bisa diserang?" ucap viona penasaran

"nanti aku jelaskan" ucap Mr Hooplish terburu-buru

"tunggu dad. Aku ikut melihat keadaan dinding rose" ucap viona

"baiklah" ucap Mr Hooplish kemudian melesat cepat menuju dinding rose, diikuti oleh viona

kekuatan dinding rose memang kalah jauh jika dibandingkan dengan dinding hooplish. Dinding hooplish tidak dapat dilewati siapapun kecuali ada persetujuan dari keluarga hooplish. siapapun yang lewat tanpa persetujuan, maka akan tenggelam terbawa pusaran air dan hilang tanpa bekas.

Gimana ceritanya? bagus nggak? semoga aja banyak yang minat yaa. jangan lupa vote dan komen yaa. kasih saran dan pendapat. kalo yang minat banyak, diusahain lanjutnya cepet. hehe ^.^

Rememmber MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang