pertemuan yang tak diinginkan

64 6 0
                                    

Bruk.

Disekolah Calysta menabrak sekelompok geng yang sok berkuasa disekolah.

"Apa-apaan lo nabrak-nabrak gue?cari masalah?" kata Reyna.

"Lo pikir gue takut?" tantang Calysta.

"Lo itu cuma murid baru, gausah deh cari-cari masalah sama geng gue" cerocos salsha.

"Trs gua hrs ngeladenin lo yang gk penting?" Calysta memutar bola matanya

"Lo itu!" tangannya menampar calysta tapi dengan sigap ia menangkis dan memelintir tangan salsha.

"Denger ya, jangan sekali-sekali lu cari masalah sama gua! Ngerti?!" melepas salsha dan berlalu pergi.

"Aw.. Gila tu cewe liat aja!!" kata salsha yang kaget sekaligus tidak terima.

Tanpa disadari, ada sesosok cowo yang memperhatikan calysta.

Fadlan namanya.

"Cal... Kenapa lo jadi gini?mana lo yang dulu?" tanya nya sama hati.

Bel masuk berbunyi dan tak lama bu citra masuk ke kelas.

"Aduh guru killer lagi"
"Eh eh tapi bu citra sm siapa??"
"Ih gila ganteng bgttt"
"Itu siapa siih?"

Kira-kira itulah yang dikatakan murid-murid, sehingga kelas menjadi ricuh.

Terkecuali Calysta yang sibuk menggambar di bukunya.

"Harap tenang semuanya!" kata bu citra dengan nada tinggi.

Serentak semua siswa terdiam.

"Hari ini kita kedatangan teman baru. Fadlan. Perkenalkan dirimu." singkat bu citra.

"Halo, gue fadlan Adrian putra pindahan dari malang, cukup sekian. Makasih"

Mendengar nama itu, Calysta langsung menoleh ke depan dan mendapati orang yang dia benci.

"Kenapa hrs dia lagi?!" ia berdecak sendiri dalam hatinya.

"Oke fadlan, silahkan kamu duduk di bangku kosong disamping Calysta."

Calysta yang mendengar namanya langsung protes kepada sang guru.

"Apa-apaan nih?gue duduk sama dia?Never" jawab Calysta.

"Kamu mau melawan lagi calys?keluar kamu dari kelas saya!" bentak bu citra.

"Ok saya keluar" dengan santainya ia menjawab.

Bu citra hanya bisa menggeleng-geleng dan langsung menyuruh Fadlan duduk di bangkunya.

"Sebenernya apa yang terjadi sama lo selama ini caaaal??" sesalnya.

Kring. Kring.

Bel istirahat berbunyi, dan fadlan berniat mencari calysta untuk bertanya, walaupun ada keraguan di hatinya.

Tak lama ia berjalan menelusuri sekolah, ia menemukan seorang gadis cantik yang sedang sendiri di taman, tak lupa dengan headset dan novelnya. Ya, itu Calysta.

"calysta!" panggil fadlan.

Calysta menoleh sebentar dan langsung membuang muka

Melihat reaksi itu, fadlan langsung menghampiri calysta.

"Calysta, kamu kenapa sih?" tanyanya

"Peduli apa lo?Haha" ia tertawa hambar.

"Cal..."
"Lo sebenernya kenapa?" lanjutnya.

"Bukan urusan lo." jawab nya dan langsung berlalu pergi.

"Argg, sebenernya apa yang terjadi sama diaaa?!"

Calysta sekarang berada di atas loteng sekolah.. Sendiri, ya dia selalu sendiri..

"Kenapa tuhan gak adil?semua kebahagian gue?"

"Ma.. Kenapa mama ninggalin Calysta?Calysta sendiri maa.. Hiks hiks.. Papa jahat ma.."

Calysta menitihkan air matanya.

"Cal?lo nangis?" calysta dikagetkan oleh kedatangan seorang laki-laki

"Lo?!" calysta menghapus air matanya dan membuang muka.

Hurt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang