"Apa kesalahan gue gak bisa di maafin cal?sampe lo nolak gue?" lirih nya.
"Ngga.. Bukan gitu"
"Maafin gue faad.." dalam hatinya
Ia langsung pergi menjauh dari fadlan. Ia memang mencintainya, namun ia tak boleh egois.
Baru beberapa langkah ia berjalan dan..
Bruk
Ia jatuh pingsan.
"CALYSTA!!" teriak fadlan panik.
"Calysta!! Lo kenapaaa??jangan tinggalin guee"
"Fa..d..gu..es..aya..ng..lu"
Dan,
Nadinya sudah berhenti, begitu juga dengan detak jantungnya.Ia mimisan lagi.
"GUE JUGA SAYANG LU CAAAL.. PLEASE BANGUN" tangisannya pecah.
Segera ia membawa Calysta ke rumah sakit dan menelepon keluarga Calysta.
-
"Dok,sus.. Tolong selamatkan dia, saya gak mau dia kenapa-kenapa"
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin"
Tak lama kedua orang tua Calysta datang.
"Dimana Calysta??" panik papa calysta.
"Kenapa calysta bisa kayak gini?!" tante vena tak kalah panik.
"Saya gk tau om..tante.. Dia tiba-tiba pingsan.." lirihnya.
Tak lama dokter keluar dari ugd dan menghampiri keluarga korban.
"Apa kalian keluarga korban?" tanya dokter.
"Iya , kami orang tuanya".
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kanker yang diderita pasien sudah menjalar kemana-mana"
"Kanker?" tanya fadli.
"Sejak kapan ia menderitanya?" papanya terlihat frustasi.
Baru beberapa saat ia berbaikan dengan anak semata sayangnya itu, namun ia sudah kehilangannya lagi.
"Yang namanya mas fadlan yang mana ya?" tanya seorang suster.
"Oh, ini ada titipan surat dari Calysta sebelum ia pergi, permisi".
Ia langsung membuka surat itu didepan kedua orang tua Calysta.
"Dear fadlan,
Fad, gue minta maaf ya.. Gue tau gue egois.. Sejujurnya gue masih sayang banget sama lo.. Lo harus kuat ya?pasti kalo lo baca surat ini gue udah nyusul mama gue.. Hehe.. Oh ya, buat tante vena.. Maksud aku mama.. Dan papa.. Aku minta maaf udah buat kerusuhan dirumah, dan bikin papa benci sama gue.. Gue sayang sama kalian, jangan nangisin gue.. Air mata kalian terlalu berharga untuk nangisin gue.. Soal penyakit gue, gue p
Minta maaf gk pernah ngasih tau kalian semua.. Gue gkmau kalian khawatir.. Biar gue pendam semua luka ini sendiri, love you.
-CalystaOlivia"Fadlan menitihkan air matanya,begitu juga dengan kedua orang tua yang mendengarnya.
"Calysta... Kenapa lo harus ninggalin gue.."
-
Pemakaman Calysta berlangsung lancar, semua orang telah meninggalkan pemakaman Calysta termasuk orang tuanya, namun tidak dengan Fadlan.
Ia masih disana."Cal.. Semoga lo tenang ya dia, gue akan tetep cinta sama lo disini.. Dan gk akan lupain lo.. I will always love you:)" ucapnya sebelum meninggalkan pemakaman Calysta.
-The End-
Haai.. Maaf ya ceritanya gaje..
Cuma hobby aja sih
Jadi maklumin author yaa😂😂
Jangan lupa votenya:v
Tinggalin jejak dong biar next cerpen author bisa semangat😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt.
Short Story"Buat apa gua masih ada di dunia ini?! kalau gua cuma jadi beban??" "lo gak boleh ngomong gitu cal.. masih banyak yang sayang sama lo" "sayang?cih itu semua cuma bullshit" "Bahkan, ada yang cinta sama lo." "HAHAHA apaan?cinta?makan sana cinta! gua g...