Prolog

32 2 0
                                    

Alice Amalia Alison
Alice adalah seorang wanita cantik, manis, dan bertubuh mungil tetapi ia juga lumayan tinggi. Dia mempunyai sifat lemah lembut, periang, cerewet, dan ramah kepada orang lain. Namun, itu semua telah berubah semenjak kejadian yang tak diinginkan olehnya. Kejadian masa lalunya telah merenggut kebahagian yang ia miliki. Tetapi, untung saja dia mempunyai keluarga angkat yang selalu ada dalam waktu apapun. Dia berumur 15 tahun.

Alice adalah anak dari Erick Alison dan Lilith Alison. Dia merupakan keturunan Jerman-Indonesia, walaupun begitu dia tinggal di Indonesia.

Dia sekolah di SMA NUSA BANGSA. Sekolah itu merupakan sekolah milik keluarga angkatnya. Keluarga angkatnya merupakan orang terkaya no 1 di dunia.

Semenjak dua tahun yang lalu semua kebahagian yang ia miliki direnggut oleh kejadian yang tak diharapkannya. Ia berubah menjadi gadis dingin, irit bicara, jarang tertawa, namun ia tetap menjaga keramahannya. Di sekolah tersebut, juga terdapat most wanted sekolah yang merupakan golongan konglomerat.

Axel Pramuda Diraz
Axel adalah the most wanted sekolah yang sangat diincar-incar oleh wanita di sekolah tersebut. Axel adalah anak dari Rivaldi Diraz dan Sasya Diraz. Axel berumur 16 tahun yang menduduki kelas XII IPA 1. Dan merupakan tim basket sekaligus ketua osis.

Axel merupakan keturunan asli Indonesia, walaupun yah ada sedikit keturunan prancis.

Axel merupakan pria yang sangat dingin, namun seketika berubah di saat ia bertemu seseorang yang membuatnya menjadi pria yang romance.

Jakarta, 2 p.m

"What ?" Ucap wanita yang cantik dan bertubuh mungil, yang tak lain adalah Alice.

"Iya, my princess. Lo besok udah harus ospek. Siapin diri lo ya. Kalau ada yang ganguiin lo, kasih tau abang lo aja." Ucap Raffa yang merupakan kakak angkat Alice.

"Tapi kak, itu semua gak mungkin terjadi." Ucap Alice dengan nada lesu.

"Maafin gue Al gue gak bermaksud un..."
Ucap Raffa yang terpotong oleh Alice.

"Udah kakak ku sayang, gak usah di bahas. Aku juga bingung dengan semuanya. Ya udah kalau gitu aku siap-siap buat ospek besok yah. Bye!" Ucap Alice sambil mematikan sambungan telepon mereka.

Setelah Alice mematikan sambungan telepon tersebut, ia langsung bergegas ke dapur untuk mengambil minum.

"Bi, di mana susu yang kemarin aku beli." Tanya Alice.

Tak ada yang menjawab pertanyaannya, sehingga membuatnya berbalik badan dan ingin meninggalkan lemari es. Namun, terlihat lelaki bertubuh tegap dan tinggi semampai datang mengahampirinya dan memberinya apa yang di cari oleh Alice tadi.

"Nih yang lo cari. Sorry tadi gue salah ambil."
Ucap pria tersebut.

"Gak kok, gak apa-apa. Kalo lo mau minum, minum aja." Ucap Alice dengan senang hati.

"Gue gak bakal minum, minuman dari lo.
Ucap Kevin dengan ketus sembari meninggalkan Alice yang terdiam mematung tanpa kata yang keluar sedikit pun.

Alice yang mendengar perkataan itu hanya diam mematung dan tanpa disadari cairan bening mengalir membasahi kedua pipinya. Kejadian dua tahun lalu masih terngiang-ngiang di kepalanya. Namun, untung saja seorang wanita paruh baya menghampirinya dan menenangkannya sehingga ia tersadar dari kejadian tadi.

"Non, kenapa nangis?" Ucap wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah bi Inah.

"Saya gak na..na..ngis kok bi." Ucap Alice dengan terbata-bata akibat tangisnya yang terisak-isak.

Love and SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang