Chapter 3

848 37 1
                                    

'Gak ada hal kebetulan di dunia ini, semua yang udah terjadi di muka bumi ini, pasti udah di rencanain oleh sang Maha Pencipta'
-Prilly Latuconsina-

*//*

"Assalamualaikum... maaf Ali telat." Ujar seseorang dengan suara gagahnya yang baru masuk menengah mendekat Meja makan.

BLES

Tatapan mata anak ully dan anak ressi pun bertemu. Awalnya tatapan itu biasa namun lama2 tatapan itu menandakan keterkejutan.

"LOOO!" Ucap mereka serempak dan saling menunjuk.

PAK

Pukulan dari tangan mama ully mendarat di lengan prilly. Bukan merinti kesakitan, dia malah cengong dengan apa yang di lihatnya.

"Prilly... gak baik nunjuk2 gitu. Gak sopan." Tegur mama ully. Seketika dia menunduk menatap piring terbaik di hadapannya.

"Ali... ayoo duduk." Ajak papa rizal tak enak hati.

"Ehh... i...iya om." Bahkan ali sedikit canggung dengan kondisi ini.

Ali merutuki kebodohannya, ia terlalu bodoh sampai2 ia tak terlalu memperhatikan jalan menuju rumah prilly. Padahal waktu itu, ia sempat mengantar prilly pulang.

Mereka sudah duduk di kursi masing2. Ali duduk di samping mamanya.

"Kayaknya kalian udah saling kenal ya?" Tanya mama resi.

"Iya tante. Dia yang ud..."

"Iya ma... ini cewek yang selama ini mau ali kenalin sama mama."potong ali membuat prilly terdiam tanpa kata.

"Serius? Ya ampun prill, kok kamu gak cerita sama mama. Aduhh ya ampun... padahal kita mau jodohin kalian loh. Berhubung kalian udah pacaran, ya bagus kalo gitu. Bener kan ress?" Jawab mama ully yang hebohnya gak ketara.

"Ya ampun bang. Mama mah setuju banget kalo kamu sama prilly." Balas mama ressi.

Prilly? Ia menatap ali dengan tatapan membunuh.

"Ma..pa.. tante... sebenernya prill..."

"Kamu yang sabar dong sayang, aku kan lagi usaha cari job dan kerja keras, itu semua demi siapa? Demi kamu sayang. Kamu tenang aja, kalo aku sama kamu udah wisuda nanti, aku janji bakal minang kamu. Oke sayang?" Potong ali memegang tangan prilly.

'Dasar! Onta arab! Selain jadi aktor di dunia entertain dia juga aktor di dunia nyata. Koreng Kebooooo' batin prilly.

"Ya ampun sayang, kamu udah ngebet banget emang mau nikah sama Ali?" Tanya papa rizal.

"Ya ampun, enggak gitu papa. Seben..."

"Oh... kalo kalian udah ngebet beneran, sekarang juga boleh kok. Dari pada terjadi hal2 yang tak di inginkan. Gimana mas rizal dan ully?" Tanya mama ressi.

"Uhhuk... uhuuk..." prilly dan ali yang sedang minum pun tersedak secara bersamaan saat mendengar perkataan mama ressi.

"Bener kata kamu ress, batuk aja mereka bareng. Emang jodoh kalian berdua. Mama, papa dan tante ressi yang bakal urus pernikahan kalian. Kalian gak usah khawatir. Minggu depan kalian bakal tunangan. Gimana ress?" Ucapan sang mama membuat prilly ingin bunuh diri detik ini juga.

Bagaimana kisahnya? Dirinya menikah dengan seorang Aliando yang amat ia benci.

Sedangkan Ali, ia juga mengutuk prilly yang selalu mencoba menceritakan bahwa dirinya hampir menabrak prilly. Kalau saja mulutnya itu tidak cuap cuap pampam, pasti ini tak kan terjadi.

"Setuju. Besok kita omongin deh pertunangan mereka. Dan masalah resepsi pernikahan, nanti kita atur setelah pertunangan." Balas mama ressi dengan bahagianya.

"Ali... om percaya kamu bisa jaga anak om." Ucap papa rozal di balas anggukan diiringi senyuman tipis oleh ali.

"Emh... tante dan om, ali mau ngomong sama prilly bentar ya." Izin ali letika usai meneguk air putih di gelas elegan itu. Mereka terkekeh terkecuali prilly.

"Yah, silakan. Ajak ali ke pinggir kolam renang aja ya prill. Duduk di gazebo." Jawab papa rizal di iringi senyuman oleh duo mama yang bakalan menjadi besan ini.

*//*

Mereka kini telah duduk di gazebo, duduk santai memandangi kolam renang yang tenang.

"Lo emang mau nikah ama gue? Gila ya loo!" Cerca prilly.

"Lagian lo sih, gue tau nih. Pasti lo mau ngaduh kan sama mereka tentang kejadian kemaren?" Balas ali dengan pertanyaan

"Ihh... lo yah, udah jelas salah tapi malah nambah masalah. Jadi gimana nih? Masa iya di umur gue yang masih 21 tahun ini, gue udah harus kawin, sama lo lagi." Keluh prilly

"Eh.. eh... eh... seharusnya lo besyukur, gue yang tampannya yang melewati batas ini mau ngawinin lo. Lagian lumayan lah, ntar keturunan lo gak bakalan cebol kayak lo." Balas ali santai

"Astaga... pokoknya gue gak mau nikah sama lo. Yang ada gue di bully abis2an sama fans alay lo dan si wilo sableng ntuh! Ihh jijaay" ucap prilly berdiri dari duduknya hendak berlari.

HAP

Belum melangkah pergelangan tangannya di cekal oleh ali.

"Gue mohon sama lo. Nikah sama gue. Lo gak tau kan alasan gue mau nikah sama lo? Jadi dengerin cerita gue dulu. Kalo lo udah denger alasan gue. Lo mau tolak gue, gak apa." Prilly yang melihat tatapan memohon dari ali pun membatalkan niatnya untuk pergi. Ia pun duduk kembali.

"Jadi, sebenarnya mama udah nyuruh gue buat nikah. Emang gue masih terlalu muda buat ngejalanin sebuah hubungan suami istri tapi gue mohon prill, mama gue tuh emang niat buat jodohin gue sama lo. Sebelum kesini, dia udah bilang sama gue kalo dia mau ngelamarin anak temannya buat gue dan ternyata itu lo. Gue mau prill buat mama gue bahagia. Selama ini, gue juga jarang bisa bagi waktu buat dia, kakak gue juga sibuk dengan kerjaan dan kuliahnya. Kalo emang lo takut buat go public hubungan kita, kita bisa nikah tanpa publik tau. Gimana prill? Lo mau?" Ali harap harap cemas mendengar jawaban prilly.

Prilly? Ia bingung harus menjawab apa. Tapi lelaki di hadapannya ini amatlah bersungguh sungguh dengan ucapannya. Sebab mata coklatnya itu mampu berbicara pada prilly.

"Tapi Li, gue pengen nikah sama seseorang yang cinta sama gue. Bukan kayak gini." Balas prilly lembut.

"Kita sama2 belajar prill. Lo inget kata gue, jomloh sampai halal?" Balas ali.

"Oke, gue setuju." Balas prilly membuat ali tersenyum

"Kalo selama sebulan lo dan gue gak bisa sama2 kita bisa pisah baik2 tanpa ada yang tau." Ali menyentuh lengan prilly dan dia balas anggukan prilly.

***

Bersambung

Kawin KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang