First:

44 4 1
                                    

1.Bad day

       Pukul 23:00,malam semakin larut,sepi,gelap,serta dingin yang semakin menusuk.seorang remaja laki-laki memasukkan tangannya disaku sweater hitam yg dikenakan,sambil sesekali menghembuskan nafas lewat mulutnya.sudah dua jam lebih ia merebahkan tubuhnya diatap paling atas sebuah apartemen yang bertempat ditengah ibu kota,dengan tatapan lurus kearah langit malam yang dipenuhi bintang,perlahan ia mengangkat tubuhnya yang sudah terasa membeku dan menyatu dengan lantai atap apartemen tersebut.d an berjalan menuju sebuah pintu yang bertuliskan exit beberapa langkah dibelakangnya.

Rian,seorang remaja beranjak dewasa,siswa kelas duabelas IPA 2 diSMA pelopor bangsa,ia memiliki rambut coklat lurus dengan poni menyentuh alis,ia juga memiliki ciri khas yaitu sebuah headset yang tidak pernah terlepas ditelinganya,ia slalu mendengarkan musik lewat alat tersebut.

Rian berjalan santai dari gerbang sekolahnya menuju kekelas,masih mengenakan sweater hitam yang tadi malam ia kenakan.

"Ri" teriak seseorang yang sedari tadi melihat dirinya dari belakang,"woii bego tungguin gue kek.." farhan,teman sebangku rian yang dijuluki siusil dari goa sangreng oleh teman sekelasnya,karna kebiasaan yang slalu usil terhadap siswa lain.

Ia berlari menghampiri rian yang berada tidak jauh didepannya,sambil ditariknya kerudung sweater yang menutupi kepala rian.

"Woii..budeg ya???"

"Apan sih?" umpat rian dengan wajah sedikit kesal.

"lo sih bego,gue panggil dari tadi nggak nyahut-nyahut,kesambet setan apaan sih?kok lo jadi budeg gini.."

"lo nggak lihat gue lagi pake headset?"

"Oh..udah sih nggak usah marah juga kali,kayak lagi pms aja..masuk yuk" jawab farhan sambil melingkarkan lengannya ke pundak rian.mereka berdua berjalan melewati koridor sekolah menuju kelas.

Suasana kelas masih sepi,para siswa masih berkeliaran,sebagian duduk sambil bergosip ria didepan kelas,sebagian juga ada yang bermain bola ditengah lapangan,dan sebagian lagi makan dikantin.bising,gemuruh,persis seperti pasar lowak.

rian dan farhan segera meletakan tas meraka dimeja masing-masing.
"Ri pr fisika udah?" tanya farhan datar. rian segera mengeluarkan sebuah buku tulis dari dalam tasnya,dan langsung disodorkan ke farhan.tanpa ekspresi anak itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu.

"eh lo mau kemana ri?sial gue ditinggal" umpat farhan kesal.rian tidak menjawab sama sekali pertannyaan dari lawan bicaranya tersebut lalu melangkah keluar pintu menuju kantin yang tidak jauh dari area sekolah.

"Teh anget manis satu buk yah" pesan rian pada ibuk kantin yang dibalas dengan anggukan.rian duduk dengan memainkan jarinya diatas meja,mendengarkan sebuah lagu dari headsetnya.Sambil menatap ibuk kantin mengaduk teh yang sedang dibuat.

"Heii..mikirin apaan sih?serius amat kayaknya.." suara seseorang yang muncul dari arah sampingnya.


"ng..nggak lagi mikirin apa-apa kok.

"Dih boong,dari tadi gue liatin bengong aja,jangan-jangan?" Caroline memicingkan matanya kearah rian.

"Jangan-jangan apaan?"

"Jangan-jangan lo kesambet sama arwah banci tomang" caroline tertawa gemes melihat ekspresi rian yang mengkerutkan dahinya heran.

"Apaan sih??"

"Lagian,siapa suruh bengong,masih pagi juga... buk pesen nasi uduk satu" ucap caroline dengan mengacungkan jari telunjuknya kedepan,"lo udah makan?" Sambil menyikutkan tangannya ke rian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

nearbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang